Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Bank Mandiri Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Tembus 5,04 Persen
Rabu, 20 Desember 2023 15:57 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memproyeksi ekonomi Indonesia masih akan mencatat pertumbuhan yang sehat pada 5,04 persen tahun ini, dan mencapai 5,06 persen pada 2024.
Menurut Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro, hal tersebut sejalan dengan perkiraan IMF (International Monetary Fund), bahwa ekonomi Indonesia pada tahun 2023 dan 2024 masih akan tumbuh pada kisaran 5 persen.
Konsumsi dan aktivitas masyarakat domestik diperkirakan akan tetap solid, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga tahun 2024.
“Namun demikian, ekonomi Indonesia masih akan menghadapi risiko dari perlambatan ekonomi global dan masih tingginya ketidakpastian selama periode penyelenggaraan Pemilu Nasional,” jelasnya dalam konferensi pers Mandiri Economic Outlook 2023, Selasa (19/12/2023).
Sementara dari sektor perbankan, fungsi intermediasi perbankan masih terus tumbuh positif meski mulai termoderasi. Pertumbuhan kredit tumbuh 8,99 persen pada Oktober 2023, stabil jika dibandingkan akhir triwulan III-2023 yang sebesar 8,96 persen.
Baca juga : Genjot Digitalisasi, Ganjar Mahfud Targetkan Ekonomi Tumbuh 7 Persen
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga juga terus melambat, tercatat sebesar 3,43 persen pada Oktober 2023 seiring perilaku nasabah yang kembali menggunakan dananya untuk konsumsi atau investasi.
“Namun, likuiditas perbankan secara umum masih cukup memadai, terefleksi dari rasio Loan to Deposit (LDR) yang masih berada pada 84 persen,” ujar Asmo panggilan akrabnya.
Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) juga terus mengeluarkan kebijakan yang akomodatif bagi perekonomian dan sektor perbankan.
Kebijakan repatriasi DHE (Devisa Hasil Ekspor), serta insentif likuiditas diperkirakan akan menopang likuiditas sistem keuangan dan menopang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
“Kami memperkirakan penyaluran kredit pada 2023 dan 2024 masih akan mencatat pertumbuhan yang sehat di level 9 persen. BI pun mengindikasikan, pertumbuhan kredit tahun 2023 akan mencapai kisaran 9 sampai 11 persen,” ucapnya.
Baca juga : Naik 6 Kali Lipat, Penjualan Mobil Listrik Toyota Tembus 33.603 Unit
Secara global, Bank Mandiri juga memproyeksikan The Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga acuannya atau Fed Funds Rate (FFR) sebesar 75 basis poin (bps) pada 2024 atau menjadi 4,75 persen. Bahkan, penurunan tersebut akan berlanjut di tahun 2025.
Dari berbagai forecast di 2024 mengindikasikan adanya tren pemangkasan suku bunga acuan. Long dan medium term lebih rendah dibandingkan dengan target atau guidance mereka di September 2023, jadi dengan arah suku bunga yang relatif mulai melandai.
“Kami baseline-nya (penurunan suku bunga) akan terjadi di semester II tahun 2024,” ucapnya.
Ia menjelaskan, adanya pemangkasan FFR akan berdampak positif bagi Indonesia. Di mana permintaan terhadap pembiayaan atau kredit di sektor perbankan akan relatif pulih dengan cepat di semester II-2024.
“Ini akan membawa keuntungan bagi Indonesia. Ekspektasi atau potensi cost of borrowing akan turun, jadi protofolio di emerging market terutama fixed income akan mengalami positive impact dengan arah suku bunga turun,” ungkap Asmo.
Baca juga : Erick Thohir: Direksi Perempuan Di BUMN Tembus 21 Persen, Targetnya 25 Persen
Maka sambungnya, suku bunga acuan The Fed sudah berada pada titik puncaknya di level 5,50 persen. Bahkan, di tahun 2025 diproyeksikan akan melanjutkan penurunan sebesar 100 bps lagi.
“Di sini policy rate yang bahwa ekspektasinya tahun ini targetnya sudah tercapai 5,5 persen. Titiknya sudah selesai. Tahun 2024 ekspektasi 4,75 persen dan tahun 2025 turun lagi 1 persen,” katanya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya