Dark/Light Mode

Diminati Internasional, Kemenhub Tawarkan Jasa Pemeliharaan Bandara

Rabu, 16 Oktober 2019 23:54 WIB
Kemenhub menjelaskan soal pemeliharaan fasilitas bandara di Indonesia. (Foto: Kemenhub)
Kemenhub menjelaskan soal pemeliharaan fasilitas bandara di Indonesia. (Foto: Kemenhub)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memiliki lembaga khusus pemeliharaan fasilitas bandara di Indonesia. Lembaga tersebut yaitu Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan (BBKFP) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub. 

Kepala BBKFP Kemenhub, Bagus Sunjoyo mengatakan, saat ini hanya ada satu lembaga yang khusus menawarkan jasa kalibrasi fasilitas bandara di Indonesia.

"Kami satu-satunya yang memelihara kalibrasi fasilitas bandara. Tapi sebetulnya swasta boleh masuk. Nggak ada larangan," katanya, Rabu (16/10).

Bagus menjelaskan, kalibrasi fasilitas bandara ini bertujuan untuk mengoptimalisasi peralatan bandara yang berhubungan dengan navigasi dan non navigasi lainnya. Selain itu, kalibrasi juga mengatur ulang standar keamanan peralatan bandara.

Baca juga : Menhub Serahkan Pengelolaan 3 Bandara ke AP I dan AP II

Ada beberapa peralatan fasilitas bandara yang nantinya diperiksa dengan menggunakan simulator yang disediakan. Pangsa pasar utama BBKFP adalah AirNav, Angkasa Pura I, Angkasa Pura II dan Unit Pelayanan Terpadu (UPT) dan juga regional.

"Pelanggan kita ada di dalam dan luar negeri. Australia juga angkatan udaranya pakai. Filipina, Iran, India juga mau manfaatkan simulator kita. Masuk ke devisa kita," jelasnya. 

Selain itu, kata Bagus, saat ini juga terus mengembangkan lini bisnis lain di samping lini bisnis utama yaitu kalibrasi fasilitas bandara. Bagus menjelaskan, saat ini pihaknya juga menawarkan penyewaan pesawat dan helikopter.

Untuk pesawat ada King Air 350 sebanyak dua unit dengan kapasitas masing-masing 8 orang. Sementara ada Jet Hooker 900 XP 1 unit dengan kapasitas 2 orang. Selanjutnya ada Helikopter Bell 429 dengan kapasitas  4 orang.

Baca juga : Pastikan Tetap Loyal, Prabowo Siap Bantu Pemerintahan Jokowi-Maruf

Tahun ini, Bagus menargetkan pendapatan Rp 119 miliar. Hingga triwulan III 2019 pendapatan tengah mencapai Rp 90 juta.  Adapun target kalibrasi tahun ini 1.145 jam, sementara realisasi hingga triwulan III 2019 tengah mencapai 1.090 jam. 

"Masih ada waktu sampai Desember. Tahun depan kita mengusulkan pengadaan pesawat satu jenis jet," ucapnya.

Kepala Bidang Teknik dan Operasi Pesawat Udara, Rizal menambahkan periode kalibrasi peralatan untuk setiap bandara beragam tergantung kebutuhan. Namun, biasanya setiap peralatan bandara akan melakukan kalibrasi 6 bulan sekali.

Secara umum BBKFP memiliki 4 hanggar. Hanggar A dengan luas 2.450 meter persegi, lalu Hanggar B dengan luas 3.410 meter persegi, Hanggar C dengan luas 1.935 meter persegi dan terakhir Hanggar D dengan luas 1.440 meter persegi.

Baca juga : Gandeng Singapura, Menteri BKS Segera Permak Infrastruktur Bandara Komodo

Beberapa jenis peralatan antara lain alat penyelidikan Kemampuan Teknis Konstruksi Fasilitas Sisi Udara (HWD) 3 unit. Alat pengukur Kerataan Landasan 2 unit. Alat Runway Measurement Equipment 1 unit. Alat ground Penetration Radar 2 unit. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.