Dark/Light Mode

Bos Indodax: Harga Bitcoin Mulai Stabil

Senin, 12 Februari 2024 22:32 WIB
CEO Indodax, Oscar Darmawan. (Foto: Ist)
CEO Indodax, Oscar Darmawan. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah mengalami penurunan, harga Bitcoin kembali menguat 13,11 persen selama seminggu terakhir. Per hari ini, Senin (12/2/2024), harga Bitcoin menyentuh 48.175 dolar AS.

“Kenaikan ini merupakan salah satu efek positif dalam menuju halving Bitcoin. Peningkatan ini juga tidak hanya mencerminkan daya tarik dan kepercayaan pelaku pasar terhadap Bitcoin, tetapi juga memberikan harapan positif terkait potensi penurunan pasokan yang akan terjadi akibat halving,” ucap CEO Indodax, Oscar Darmawan.

Menurut Oscar, saat ini pergerakan harga Bitcoin mengalami perubahan dinamis dan mulai menunjukkan tanda-tanda kematangan serta berpotensi menjadi safe haven asset. Lahirnya ETF, adanya instrumen derivatif, serta partisipasi institusi semakin signifikan membuat fluktuasi pergerakan harga bitcoin menjadi lebih stabil. “Terlebih jika nantinya dana institusi seperti dana pensiun sudah mulai masuk,” ucap Oscar. 

Baca juga : Indonesia Mau Bikin Aplikasi Digital Khusus Pengangguran

Oscar mengatakan, hal ini membuktikan adanya ETF Bitcoin Spot membuat likuiditas Bitcoin semakin luas dan berpotensi membawa dampak positif pada harga Bitcoin di masa depan. Walaupun terjadi penurunan pada awalnya, tapi dalam jangka menengah hingga panjang, ETF Bitcoin Spot dapat memberikan dampak positif terhadap harga Bitcoin. 

“Keberadaan ETF Bitcoin Spot juga memudahkan para trader dalam aktivitas jual beli Bitcoin, sehingga dapat disimpulkan bahwa kehadiran ETF Bitcoin Spot memperluas likuiditas Bitcoin," ujar Oscar.

Sebagai informasi tambahan, pada pagi hari setelah pengumuman persetujuan ETF ini, harga Bitcoin mencapai angka 47.642 dolar AS. Namun, pada Selasa, 23 Januari 2024, harga Bitcoin turun menjadi 39.718 dolar AS atau setara dengan Rp 621,8 juta.

Baca juga : Bos Indodax Minta Besaran Pajak Kripto Dikaji Lagi

"Penurunan ini sebenarnya hanyalah dinamika fluktuatif aset kripto yang dipicu oleh aksi taking profit dari pasar, terutama karena pada tahun 2023 terjadi kenaikan harga Bitcoin sebanyak 2 kali lipat. Oleh karena itu, hal ini menyebabkan penurunan harga," tambah Oscar.

Oscar juga menyatakan, ETF Bitcoin Spot merupakan hal yang dinantikan oleh banyak trader saham. ETF Bitcoin Spot dan bursa kripto memiliki demografi pasar yang berbeda. Pasar ETF Bitcoin Spot diisi oleh institusi dan pelaku saham, sedangkan bursa kripto diisi oleh individu. 

“Oleh karena itu, keberadaan ETF Bitcoin Spot mempermudah trader saham untuk berinvestasi dalam Bitcoin. Bahkan, hanya dalam satu hari setelah diluncurkan, total transaksi mencapai 4,6 miliar dolar AS. Setelah lima hari, total transaksi ETF Bitcoin Spot mencapai 11 miliar dolar AS," ungkap Oscar.

Baca juga : Tes Ducati: The Baby Alien Gugup, Tapi Santai

Selain itu, ETF Bitcoin Spot pertama akan hadir di Asia. Komisi Sekuritas dan Berjangka Hong Kong (SFC) dilaporkan menerima permohonan ETF Bitcoin Spot dan ini terjadi hanya beberapa minggu setelah SEC menyetujui ETF BTC spot pertama di Amerika Serikat. Maka dari itu, tidak menutup kemungkinan negara lain juga akan mengikuti jejak yang sama setelah ini, termasuk di Indonesia.

Namun, Oscar juga menyebutkan bahwa di Indonesia masih memiliki ‘pekerjaan rumah’ yang besar untuk memperkenalkan ETF Bitcoin Spot. Namun, tidak menutup kemungkinan kehadiran ETF Bitcoin Spot di Indonesia. Peraturan di Indonesia terkait ETF masih perlu disempurnakan. ETF dapat dibentuk dengan berbagai sistem dan tidak hanya untuk satu komoditas. 

“Bisa jadi nanti di masa depan, satu ETF dapat mencakup beberapa komoditas, seperti kripto, emas, dan saham. Oleh karena itu, penting untuk menyelesaikan regulasi sebagai dasar dari keberadaan ETF ini," tutup Oscar.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.