Dark/Light Mode

Genjot Ekspansi Dan Pendanaan

RedDoorz Kepengen Punya Valuasi Lebih Dari Rp 14 T

Minggu, 27 Oktober 2019 09:22 WIB
Hotel RedDoorz. (Ist)
Hotel RedDoorz. (Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perusahaan rintisan berbasis teknologi (startup) yang bergerak di bidang pemesanan dan manajemen hotel, RedDoorz berusaha keras untuk mendapatkan gelar unicorn.

Salah satunya ekspansi dengan memperbanyak jaringan hotel. Unicorn merupakan gelar yang dimiliki oleh startup yang telah memiliki valuasi sebesar 1 miliar dolar AS.

Artinya, untuk menyandang gelar tersebut RedDoorz harus mampu mengumpulkan nilai sebesar 1 miliar dolar AS atau lebih dari Rp 14 Triliun. Country Head of RedDoorz Indonesia, Mohit Gandas menargetkan dapat menyandang status unicorn pada 2020.

Memurutnya, target untuk menjadi unicorn akan tercapai seiring dengan target untuk melakukan ekspansi.

“Sebetulnya perusahaan tidak membuat secara khusus rencana atau proses tahapan untuk menjadi unicorn. Tapi seiring dengan proses yang berlangsung, kurang lebih di akhir 2020 kita bisa menjadi unicorn,” ujar Mohit di Jakarta, kemarin.

Dengan target tersebut, RedDoorz menambah 300 hotel sebagai mitra di akhir tahun ini. RedDoorz juga akan menambah jaringan hotel hingga 5.000 unit pada 2020 di Asia Tenggara untuk mencapai target unicorn.

Baca juga : Keren, Aries Susanti Pecahkan Rekor Dunia Panjat Tebing, Raih Juara di China

Dari jumlah tersebut, sebesar 70 persen-80 persen setara 3.500- 4.000 jaringan hotel berasal dari pasar Indonesia. Saat ini, RedDoorz tercatat memiliki 1.200 jaringan hotel di Indonesia.

“Kami menargetkan jumlahnya bertambah menjadi 1.500 akhir tahun,” ucapnya.

Sebelumnya, RedDoorz mengelola 1.200 properti di 100 kota. Melihat pertumbuhan di sektor pariwisata Indonesia yang menjanjikan, mereka melakukan penambahan sebanyak 300 properti lagi.

“Sudah dari 2015, kami mengembangkan sebanyak 1.200 properti di 100 kota. Kami juga menargetkan 1.500 properti pada 2019 ini,” tegas dia.

RedDoorz telah mencapai penempatan 600.000 kamar per bulan dalam ranah akomodasi terjangkau pada September 2019.

Akhir tahun ini, RedDoorz menargetkan bisa mencapai satu juta pemesanan kamar per bulan. Mohit melihat, pasar budget hotel paling dinamis dalam industri properti di Indonesia.

Baca juga : Kemendag Sarankan Importir Jangan Beli Susu Dari Eropa

Sebab kebutuhan akan tempat menginap yang ekonomis sejalan dengan tren tumbuhnya sektor pariwisata yang tumbuh pesat. RedDoorz gencar bekerja sama dengan mitra properti untuk terus menambah jumlah mitra dan menstandardisasi akomodasi hotel.

Selain itu, RedDoorz juga mengembangkan kualitas teknologi, khususnya untuk meningkatkan perangkat manajemen inventaris agar mampu mengoptimalisasi pendapatan dan keunggulan operasional.

Data dari World Travel & Tourism Council menyebut, Indonesia memainkan peranan penting pada pertumbuhan vertikal, perjalanan dan pariwisata Indonesia telah tumbuh dua kali lipat lebih cepat dari rata-rata global dan berkontribusi hingga enam persen dari PDB nasional yang setara dengan 62,6 miliar dolar AS.

Sektor perjalanan dan pariwisata berkontribusi terhadap lapangan pekerjaan sebayak 13 juta atau menyumbang lebih dari 10 persen lapangan pekerjaan di Indonesia.

Pihaknya melihat potensi wisata ini membuka peluang sangat besar bagi bisnis hotel di Indonesia. Selain menambah kamar, penyedia jasa pemesanan hotel itu tengah mencari pendanaan sekaligus melebarkan bisnisnya.

Mohit menegaskan bakal menerbitkan lagi putaran pendanaan seri D untuk perusahaan yang bernama PT Commeasure Solutions Indonesia ini. “Pendanaan kami usahakan menjadi seri D,” tuturnya.

Baca juga : Menpora : Ada Penyederhanaan dan Rasionalisasi Jumlah Cabor PON di Papua

Tapi, dia belum bisa menyatakan berapa banyak target pendanaan dan kapan akan berlangsung. Mohit menyatakan, mayoritas hasil dari pendanaan ini akan digunakan untuk ekspansi.

Mohit menjelaskan, saat ini fokus ekspansi RedDoorz adalah meraih pasar yang lebih besar di Asia Tenggara. Selain meningkatkan pasar di Indonesia, Singapura, Filipina, dan Vietnam, RedDoorz bakal memasuki pasar Thailand pada awal 2020.

Belum lama ini, RedDoorz baru saja mengantongi pendanaan seri C. Total yang diterima adalah sebesar 70 juta dolar AS pada Agustus 2019. Tercatat sejak berdiri pada 2015, RedDoorz telah menerima total pendanaan sebesar 140 juta dolar AS.

“Pendanaan itu paling banyak telah digunakan untuk mengembangkan bisnis RedDoorz,” ucapnya. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :