Dark/Light Mode

Ini Strategi BRI Jelang Berakhirnya Restrukturisasi Kredit Covid-19

Selasa, 20 Februari 2024 16:54 WIB
Direktur Utama BRI Sunarso. (Foto: Dok. BRI)
Direktur Utama BRI Sunarso. (Foto: Dok. BRI)

 Sebelumnya 
“BRI akan tetap memastikan tersedianya sumber pertumbuhan baru, terutama datang dari segmen ultra mikro, yang kedua adalah memastikan kecukupan modal untuk meng-cover pertumbuhan bisnis secara sustain di tahun 2024 ini,” tegas Sunarso.

Seperti diketahui, dari sisi fungsi intermediasi hingga akhir Desember 2023, BRI berhasil mendorong penyaluran kredit tumbuh 11,2 persen yoy menjadi Rp 1.266,4 triliun.

Baca juga : Kerek Produktivitas Industri Furnitur, Kemenperin Genjot Restrukturisasi MesinĀ 

Pencapaian ini tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit industri perbankan nasional yang sebesar 10,4 persen yoy di sepanjang tahun 2023.

Sementara itu, kinerja BRI sepanjang tahun 2023 secara konsolidasian tercatat aset perseroan tumbuh 5,3 persen yoy menjadi sebesar Rp 1.965 triliun, dan membukukan laba sebesar Rp 60,4 triliun atau tumbuh 17,5 persen year on year (yoy).

Baca juga : Trump Mulai Lirik Pemilih Kulit Hitam

Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), hingga akhir Desember 2023 BRI berhasil menghimpun DPK sebesar Rp 1.358,3 triliun atau tumbuh 3,9 persen yoy.

Pencapaian ini juga lebih baik dibandingkan dengan DPK industri perbankan nasional yang tumbuh 3,8 persen secara yoy pada akhir Desember 2023.

Baca juga : Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Naik

Penghimpunan DPK BRI masih didominasi oleh dana murah (CASA) dengan presentase mencapai 64,4 persen atau setara dengan Rp 874,1 triliun.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.