Dark/Light Mode

Sebagian Besar Sahamnya Dibeli TikTok

Tokopedia Bakal Jadi Jawara E-Commerce

Minggu, 3 Maret 2024 07:05 WIB
Sebagian Besar Sahamnya Dibeli TikTok Tokopedia Bakal Jadi Jawara E-Commerce

RM.id  Rakyat Merdeka - Pasca sebagian besar sahamnya (75,01 persen) dibeli TikTok, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) mulai menerima komisi jasa e-commerce (service fee) dari Tokopedia per 1 Februari 2024.

Direktur dan Chief Financial Officer GoTo Wei-Jye Jacky Lo menjelaskan, GoTo mengestima­si nilai layanan service fee dari Tokopedia bisa mencapai Rp 177 miliar per kuartal, atau mencapai Rp 708 miliar per tahun.

Persentase fee berjenjang yang disepakati itu berdasarkan nilai GMV (Gross Merchandise Value) pasca kombinasi TikTok-Tokopedia.

Dengan service fee tersebut, pada 2024 hasil dari lini bisnis e-commerce GoTo akan berubah positif, setelah sebelumnya mencatat negatif Rp 2 triliun atau setara negatif 134 juta dolar Amerika Serikat (AS) selama 9 bulan pertama 2023.

“Kami berharap dengan e-commerce service fee yang kami terima setiap kuartal, akan menjadi faktor pendorong untuk membuat bisnis semakin men­guntungkan di masa depan,” ucap Jacky Lo dalam paparan publik insidental GoTo Group secara virtual, Rabu (28/2/2024).

Baca juga : Diguyur Hujan Seharian 38 Titik Terendam Banjir

Selanjutnya, sambung Jacky Lo, GoTo tidak perlu memberi­kan pendanaan ke Tokopedia dan dapat fokus mengembangkan ODS (One Day Service) dan fin­tech (financial technology) den­gan tetap memperoleh pertumbu­han Tokopedia ke depan.

“Banyak potensi kolaborasi ODS dan fintech, sehingga tran­saksi ini (TikTok) akan mengun­tungkan banyak pihak,” katanya.

Direktur Utama GoTo Patrick Walujo menambahkan, proses integrasi dan migrasi sistem TikTok dan Tokopedia berjalan dengan baik. Dan ditargetkan segera rampung dalam waktu 1,5 bulan ke depan.

Dia juga memastikan, dalam prosesnya semua pihak selalu berkomunikasi dengan Kement­erian Perdagangan (Kemendag).

Dia menjelaskan, integrasi teknis ini akan memisahkan sistem elektronik Tiktok dan Tokopedia.

Baca juga : Napoli Vs Juventus, Partenopei Bawa Bisi Menang

“Sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan (Per­mendag) Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik,” ucapnya.

Patrick menekankan, kon­sumen akan tetap memiliki pen­galaman belanja yang nyaman. Sementara dalam hal promosi akan dilakukan di sistem elek­tronik TikTok.

Pengalaman belanja dan pros­es transaksi secara keseluruhan juga akan dilakukan di sistem elektronik back end Tokopedia.

“Tetap dipastikan, data dan sistem tetap terpisah sesuai dengan Peraturan Pemerintah. Penyelesaian transaksi akan dilakukan di sistem mitra pem­bayaran seperti biasa,” jelasnya.

Patrick mengatakan, Tiktok berpotensi menjadikan Toko­pedia pemain nomor satu untuk bisnis e-commerce di Indo­nesia. Dengan masuknya Tik­Tok ke Tokopedia, GoTo juga mendapatkan keuntungan

Baca juga : Laga Liga Bola Basket Amerika, Celtics Redam Mavericks

“Tokopedia dan TikTok me­miliki pasar yang saling me­lengkapi dan tidak tumpang tin­dih. Keduanya akan menyasar segmen mass market dan ur­ban,” ucapnya.

Dengan demikian, entitas gabungan ini menjangkau pasar yang lebih besar di Indonesia, serta menjanjikan potensi per­tumbuhan yang signifikan.

Menyoal ini, Analis pasar modal PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada mengatakan, masuknya TikTok ke Tokopedia menjadi jalan un­tuk perbaikan kinerja keuangan GoTo yang beberapa kali men­galami penurunan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.