Dark/Light Mode

Kepala Bapanas Beberin Penyebab Harga Daging Mahal

Rabu, 13 Maret 2024 22:04 WIB
Penjualan daging sapi. (Foto: Qori/RM)
Penjualan daging sapi. (Foto: Qori/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan pentingnya peningkatan produksi daging lokal atau di dalam negeri. Hal ini untuk menekan ketergantungan terhadap impor daging.

"Maka dari itu, kita bolak-balik mendorong  stop impor daging, kita mendorong produksi daging dalam negeri ditingkatkan," ujar Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi di Jakarta seperti dikutip dari Antara, Rabu (13/3/2024).

Baca juga : Demokrat Laporkan Dugaan Penggelembungan Suara Dapil 2 Jakut Ke Bawaslu

Arief mengatakan, tingginya harga daging karena banyak melakukan importasi. Dirinya mencontohkan importasi daging pada hari ini di mana harga daging di Australia mencapai 8,59 dolar Australia, lalu nilai tukar (currency rate) dolar Australia terhadap Rupiah sudah di atas Rp 10.000.

"Kalau kita tergantung sama impor, konsekuensinya pada saat nilai tukar mata uang asing terhadap Rupiah lebih tinggi atau harga daging di negara asal sedang tinggi maka akan langsung berdampak ke kita," katanya.

Baca juga : Kemenag Sebut Gus Miftah Asbun Kritik Pedoman Pengeras Suara Di Bulan Ramadan

Terkait importasi daging tentunya sudah melalui rapat koordinasi teknis (rakornis) bersama kementerian/lembaga eselon I, kemudian naik ke rapat koordinasi terbatas (rakortas), sehingga sudah diputuskan bersama-sama.

"Kemudian kalkulasinya tentunya ada pertimbangannya, kita kemarin waktu dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Bapak Tito Karnavian dalam rakor bersama kementerian/lembaga dan gubernur serta bupati/walikota seluruh Indonesia, kita sampaikan bahwa ketersediaan adalah nomor satu kemudian harga mengikuti," kata Arief.

Baca juga : GenSawit Solo Bagikan Informasi Seputar Peran Kelapa Sawit Bagi Indonesia

Terkait soal izin impor daging, Arief mengatakan, izin tidak terlambat. "Tidak terlambat, daging sapi dan daging kerbau sekarang ada stoknya baik di pasar tradisional maupun supermarket," katanya.

Menurut dia, timeline-nya terlihat malah sekarang Bapanas mendorong bahwa neraca komoditas itu sudah Bapanas selesaikan pada Desember. Tinggal sekarang Bapanas mendorong.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.