Dark/Light Mode

Suara PSI Tembus 3 Persen

Ada Upaya Singkirkan PPP?

Senin, 4 Maret 2024 07:20 WIB
Chico Hakim. (Foto: Dok. Istimewa)
Chico Hakim. (Foto: Dok. Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Naiknya total suara sementara Partai Solidaritas Indo­nesia (PSI) di Pemilu 2024 secara mendadak, ditanggapi miring sejumlah kalangan. Kenaikan tersebut dianggap sebuah kejanggalan.

Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Chico Hakim menyebut, naiknya suara PSI dalam hasil penghitungan suara sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan anom­ali alias tidak bisa diterima secara umum. Sebab, hasil perhitungan, Senin (26/2/2023), PSI mendapat 2.001.493 suara atau 2,68 persen.

Namun, sambung dia, per Minggu (3/3/2024) PSI sudah mendulang 2.399.469 suara atau 3,13 persen. Chico pun menuding, naiknya suara PSI mengindikasikan adanya agenda untuk menyingkirkan Partai Per­satuan Pembangunan (PPP) dari parlemen. Sebab, Partai Ka'bah juga tengah berjuang lolos Parlimentary Treshold (PT) 4 persen.

Baca juga : Program Pertanian Jadi Tepat Sasaran

“PPP sebagai partai yang sudah had­ir di kancah perpolitikan nasional sejak 1970-an, (kemudian) memiliki basis massa Muslim yang tersebar luas ke se­luruh pelosok Inodoensia. Hari ini ke­beradaannya sedang ingin diberangus oleh penguasa demi meloloskan PSI,” ujar Chico dalam akun X miliknya, @chicohakim, Minggu (3/3/2024).

Lebih lanjut, dia memyatakan, bila tidak ada upaya koresi atas anomali suara PSI di Pemilu 2024, publik akan menilai Presiden Joko Widodo sebagai dalang penghilan­gan PPP dari peta politik di DPR. "Masyarakat akan menilai Presiden Joko Widodo sebagai presiden yang menghilangkan sejarah Partai Ka’bah karena dukungannya kepada PSI," imbuhnya.

Senada, Direktur Eksekutif Indi­kator Politik Indonesia, Prof Burhan­uddin Muhtadi, juga bingung dengan lonjakan suara PSI. Dalam akun X miliknya @burhanmuhtadi, dia me­nyebut lonjakan suara yang dialami PSI merupakan fenomena tersendiri.

Baca juga : BTN Kian Modern Dan Adaptif Di Era Digital

Umumnya, jelas dia, naik dan turunnya suara partai-partai dalam proses rekapitulasi KPU akan ber­jalan smooth. Namun, pada kasus suara PSI terjadi ledakan, atau lon­jakan tajam dalam waktu singkat.

“PKB naik turun suaranya smooth sejak awal. Demikian juga dengan partai-partai lain. Sementara suara PSI 'meledak' hanya dalam beberapa hari terakhir saja," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pim­pinan Pusat (DPP) PSI, Sigit Widodo menilai, munculnya penilaian miring atas perolehan suara sementara milik PSI merupakan respon dari pihak-pihak yang merasa terancam atas ke­hadiran PSI di senayan. Dia mengaku optimis, PSI akan masuk ke DPR.

Baca juga : Airlangga Bidik Pasar Ekspor Amerika Latin

“Masih muncul terus narasi-narasi busuk bahwa PSI tidak bisa masuk Senayan dan kalau lolos artinya ada kecurangan. Ternyata PSI ini sangat menakutkan untuk kelompok-ke­lompok yang selama ini menikmati kemapanan di DPR dan para pendu­kungnya,” ujar Sigit dalam akun X, @sigitwid.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Senin 4/3/2024 dengan judul Suara PSI Tembus 3 Persen, Ada Upaya Singkirkan PPP?      

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.