Dark/Light Mode

Di KTT Ke-35 ASEAN Thailand

Selain Bicara Ekonomi, Jokowi Siap Bantu Pengungsi Rakhine

Senin, 4 November 2019 08:06 WIB
Para pemimpin negara ASEAN dan China bergandengan tangan saat berfoto bersama dalam KTT ASEAN – China, di Bangkok, Thailand, Minggu (3/11). (Foto Rahmat/Humas Sekkab)
Para pemimpin negara ASEAN dan China bergandengan tangan saat berfoto bersama dalam KTT ASEAN – China, di Bangkok, Thailand, Minggu (3/11). (Foto Rahmat/Humas Sekkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jokowi mengajak negara- negara Asia Tenggara, memperkuat kerja sama ekonomi sebagai antisipasi belum pastinya kondisi ekonomi global. 

Ajakan itu disampaikan Jokowi saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-35 ASEAN di Bangkok, Thailand, sejak Sabtu (2/11). 

“Situasi dunia saat ini masih banyak diwarnai ketidakpastian, hingga terjadi revisi pertumbuhan ekonomi,” ujar Jokowi, diterangkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi di laman Sekretariat Kabinet, kemarin. 

Dilanjutkan Retno, para pemimpin negara ASEAN, termasuk Presiden Jokowi mengingatkan, penguatan kerja sama itu perlu karena bila dilihat dari sisi stabilitas politik maupun dari sisi pertumbuhan ekonomi, ASEAN masih di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia. 

Baca juga : Di Thailand Bicara Terorisme, Mahfud Sampaikan 5 Poin Ini

“Kondisi negara-negara di kawasan Asia Tenggara, saat ini masih lebih baik dibandingkan kawasan lainnya. Termasuk dari negara-negara dengan perekonomian kuat,” ujarnya. 

Karena itu, lanjut Retno, di forum internasional itu para pemimpin menyampaikan harapan bahwa anggota ASEAN akan bisa menyelesaikan perundingan mengenai kerja sama Ekonomi Komprehensi di kawasan Regional atau Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). 

“ASEAN memiliki harapan yang jelas united very clear dan jelas agar RCEP Ini dapat diselesaikan negosiasinya. Dengan begitu, kerja sama akan semakin kuat,” ujarnya. 

Dikatakan Retno, selain pembahasan mengenai penguatan kerja sama ekonomi antar negara ASEAN, dalam Plenary KTT ke-35 ASEAN itu, Presiden juga mengangkat tiga hal. 

Baca juga : Terbang ke Bangkok, Jokowi Siap Hadiri KTT ASEAN ke-35

Pertama, Indopacific, di mana Indonesia akan menjadi tuan rumah atau akan menye lenggarkan Indopacific Infrastructure and Connectivity Forum pada 2020. 

Kedua, masalah pengungsi Rakhine, Myanmar. Di mana Jokowi menyampaikan kesiapan berkontribusi dalam Tim Ad Hoc Task Force. 

“Presiden mengatakan jika dialog dengan para pengungsi yang ada di Cox’s Bazar dan yang ada di Rakhine State itu perlu untuk terus dilakukan. Dengan dialog dan komunikasi itu akan muncul trust, yang sangat besar artinya bagi persiapan repatriasi yang sukarela, aman, dan bermartabat,” ujarnya. 

Jokowi juga mengharapkan, agar prioritas proyek yang sudah disepakati pada tingkat technical working group antara ASEAN dengan Myanmar. 

Baca juga : Dipanggil Ke Istana, Syahrul Yasin Limpo Diajak Bicara Pertanian Dan Perkebunan

“Ada beberapa prioritas kerja sama agar segera ditindaklanjuti. Presiden Jokowi mengatakan Indonesia siap memberikan kontribusi. Jadi, artinya apa? Kita tidak hanya bicara tapi walk the talk, kita bicara dan kita memberikan kontribusi,” ungkapnya.

 Jokowi juga mengajak seluruh anggota ASEAN untuk bersama membangun infrastruktur yang berkaitan dengan konsep IndoPasifik sehingga memberikan dampak ekonomi yang baik kepada negara anggota ASEAN. 

“Presiden harapkan dengan konektivitas yang baik, daya saing dari produk-produk yang diproduksi negara-negara ASEAN menjadi lebih kompetitif,” tegas Retno. 

Diketahui, Jokowi menghadiri Plenary KTT ke-35 ASEAN didampingi oleh Menko Polhukam Mahfud MD, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menlu Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto. [NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.