Dark/Light Mode

Masa Depan Energi Indonesia Melalui Energi Terbarukan: Sebuah Analisis SWOT

Selasa, 23 April 2024 13:35 WIB
Ilustrasi masa depan energi. (Gambar: copilot.microsoft.com)
Ilustrasi masa depan energi. (Gambar: copilot.microsoft.com)

Bagai pedang bermata dua, Indonesia dihadapkan pada dilema energi yang kompleks. Di satu sisi, negeri ini berlimpah akan sumber daya alam yang kaya. Namun, di sisi lain, Indonesia terjebak dalam ketergantungan pada energi fosil yang menjadi penghalang utama dalam upaya transisi energi berkelanjutan.

Fakta mencengangkan menunjukkan 93,3% dari total bauran energi nasional berasal dari sumber-sumber tak terbarukan seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam (Hadi dkk., 2018). Dominasi energi fosil ini tidak hanya meningkatkan risiko terhadap fluktuasi harga dan kelangkaan, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan pada perubahan iklim melalui emisi gas rumah kaca (Sulisnaningrum dkk., 2022). Dampak jangka panjangnya pun berpengaruh negatif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia (Kurnia dkk., 2019).

Namun, di tengah tantangan energi fosil ini, Indonesia diberkahi dengan potensi sumber daya energi terbarukan yang sangat besar. Dengan total potensi sekitar 419 GW, Indonesia berlimpah akan sumber energi terbarukan yang beragam, mulai dari tenaga air, panas bumi, bioenergi, hingga matahari dan angin (Pambudi dkk., 2023). Studi bahkan mengungkap kemungkinan mencapai sistem kelistrikan 100% terbarukan di Indonesia (Langer dkk., 2021).

Energi terbarukan dan pengembangan sumber daya manusia menjadi faktor utama dalam memenuhi kebutuhan dan meraih kesuksesan Indonesia di masa depan (Udin, 2020). Dengan keragaman sumber daya yang melimpah, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan bauran energi terbarukan secara optimal dan merata (Udin, 2020). Namun, pemanfaatan potensi energi terbarukan Indonesia masih terkendala berbagai hambatan.

Meski berlimpah, pemanfaatan potensi energi terbarukan Indonesia masih terkendala berbagai hambatan. Pertama, hambatan ekonomi dan kebijakan, seperti subsidi bahan bakar fosil dan kurangnya dukungan dapat menghambat investasi (Lilliestam & Patt, 2015). Kedua, hambatan institusional dan birokratis. Birokrasi yang tidak efisien menghambat pemrosesan perizinan yang cepat dan dapat diprediksi untuk investasi energi terbarukan (Lilliestam & Patt, 2015). Ketiga, hambatan teknis dan infrastruktur, seperti masalah intermittensi sumber daya terbarukan dan kurangnya infrastruktur (Pina dkk., 2012; Badi dkk., 2023).

Baca juga : Permudah WNA Perpanjang Izin Tinggal, Imigrasi Terapkan Kebijakan Bridging Visa

Selain itu, koordinasi antara sektor publik dan swasta yang belum optimal menjadi ancaman utama. Meskipun keterlibatan sektor swasta memiliki potensi besar, ada kelemahan dalam sistem generasi energi yang terpusat, yang dapat membatasi kepemilikan dan kontrol lokal serta mengakibatkan manfaat ekonomi keluar dari negara (Kennedy, 2018). Pasar yang dimonopoli dan regulasi harga yang kompleks juga menciptakan risiko investasi yang menghambat partisipasi sektor swasta (Maulidia dkk., 2019).

Analisis SWOT menunjukkan bahwa kekuatan besar Indonesia terletak pada melimpahnya potensi sumber daya energi terbarukan. Namun, kelemahan berupa hambatan ekonomi, institusional, teknis, dan infrastruktur masih menjadi tantangan besar. Peluang besar terbuka melalui dampak positif investasi terbarukan bagi lingkungan dan kesejahteraan, serta potensi ekonomi yang lebih terjangkau.

Kekuatan (Strengths):

  1. Melimpahnya potensi sumber daya energi terbarukan dengan total potensi sekitar 419 GW, termasuk tenaga air, panas bumi, bioenergi, matahari, dan angin.
  2. Kemungkinan mencapai sistem kelistrikan 100% terbarukan di Indonesia.
  3. Energi terbarukan dan pengembangan sumber daya manusia menjadi faktor utama dalam memenuhi kebutuhan dan meraih kesuksesan Indonesia di masa depan.

Kelemahan (Weaknesses):

  1. Hambatan ekonomi dan kebijakan, seperti subsidi bahan bakar fosil dan kurangnya dukungan investasi.
  2. Hambatan institusional dan birokratis, di mana birokrasi yang tidak efisien menghambat pemrosesan perizinan.
  3. Hambatan teknis dan infrastruktur, seperti masalah intermittensi sumber daya terbarukan dan kurangnya infrastruktur.
  4. Kerangka regulasi yang lemah dan kapasitas kelembagaan yang tidak memadai.

Peluang (Opportunities):

  1. Dampak positif investasi terbarukan bagi lingkungan, seperti pengurangan emisi karbon dan manfaat kesehatan.
  2. Potensi ekonomi yang lebih terjangkau bagi masyarakat melalui pengembangan energi terbarukan.
  3. Peluang untuk mengembangkan bauran energi terbarukan secara optimal dan merata.

Baca juga : PLN Icon Plus Gelar Event EV Journey Experience Jakarta-Mandalika

Ancaman (Threats):

  1. Koordinasi antara sektor publik dan swasta yang belum optimal, yang dapat membatasi kepemilikan dan kontrol lokal serta mengakibatkan manfaat ekonomi keluar dari negara.
  2. Pasar yang dimonopoli dan regulasi harga yang kompleks menciptakan risiko investasi yang menghambat partisipasi sektor swasta.
  3. Hambatan akses pasar dan manajemen grid, seperti regulasi yang membatasi akses pasar dan posisi yang mapan dari bahan bakar fosil.

Kunci menuju masa depan energi Indonesia yang berkelanjutan adalah memprioritaskan pengembangan energi terbarukan dengan mengatasi berbagai hambatan yang ada. Melalui kemitraan strategis antara sektor publik dan swasta, serta dukungan kebijakan yang kuat, Indonesia dapat menghijaukan lanskap energinya, mengurangi ketergantungan pada energi fosil, dan menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan bagi masa depan yang lebih cerah.

Strategi yang dapat ditempuh antara lain:

  1. Reformasi subsidi bahan bakar fosil dan pengenalan skema dukungan untuk mendorong investasi energi terbarukan.
  2. Peningkatan efisiensi birokrasi dan penyederhanaan proses perizinan untuk investasi energi terbarukan.
  3. Pengembangan infrastruktur dan teknologi yang memadai untuk mitigasi intermittensi sumber daya terbarukan.
  4. Penguatan kerangka regulasi dan kapasitas kelembagaan untuk mendukung transisi energi.
  5. Kemitraan strategis antara sektor publik dan swasta untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi energi terbarukan.
  6. Skema insentif dan dukungan kebijakan untuk mendorong partisipasi sektor swasta dalam pengembangan energi terbarukan.
  7. Pengembangan sistem manajemen grid yang terintegrasi untuk meningkatkan akses pasar energi terbarukan.

Dengan memanfaatkan kekuatan potensi energi terbarukan yang besar, meminimalisir kelemahan terkait hambatan, memanfaatkan peluang dampak positif investasi, serta mengatasi ancaman melalui sinergi sektor publik-swasta, Indonesia dapat memetakan masa depan energi yang berkelanjutan. Investasi terbarukan bukan sekedar mengubah sumber energi, melainkan memahami pentingnya keberlanjutan energi untuk kemakmuran Indonesia di masa mendatang.

Indonesia dihadapkan pada dilema energi yang kompleks, dengan ketergantungan pada energi fosil yang menjadi penghalang utama dalam upaya transisi energi berkelanjutan. Namun, negeri ini juga diberkahi dengan potensi sumber daya energi terbarukan yang sangat besar. Meski berlimpah, pemanfaatan potensi energi terbarukan Indonesia masih terkendala berbagai hambatan ekonomi, institusional, teknis, dan infrastruktur.

Baca juga : Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi

Indikasi ini menunjukkan bahwa kekuatan besar Indonesia terletak pada melimpahnya potensi sumber daya energi terbarukan, sementara kelemahan berupa hambatan-hambatan tersebut masih menjadi tantangan besar. Peluang besar terbuka melalui dampak positif investasi terbarukan bagi lingkungan dan kesejahteraan, serta potensi ekonomi yang lebih terjangkau. Namun, koordinasi antara sektor publik dan swasta yang belum optimal menjadi ancaman utama.

Kunci menuju masa depan energi Indonesia yang berkelanjutan adalah memprioritaskan pengembangan energi terbarukan dengan mengatasi berbagai hambatan yang ada. Melalui kemitraan strategis antara sektor publik dan swasta, serta dukungan kebijakan yang kuat, Indonesia dapat menghijaukan lanskap energinya, mengurangi ketergantungan pada energi fosil, dan menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan bagi masa depan yang lebih cerah. Dengan komitmen dan langkah nyata, Indonesia dapat mengarungi masa depan energi yang lebih cerah, menuju negeri yang makmur dan ramah lingkungan.

Aqil Maulana Azhar
Aqil Maulana Azhar
Mahasiswa Teknik Kimia ITS Surabaya

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.