Dark/Light Mode

Green Office: Sinergitas Pemerintah dan Perusahaan Mengatasi Perubahan Iklim

Jumat, 19 April 2024 10:42 WIB
Pengimplemantasian inovasi green office. (Gambar: pin.it)
Pengimplemantasian inovasi green office. (Gambar: pin.it)

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang berada di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, memiliki kekayaan sumber daya hayati yang berlimpah jumlahnya mulai dari sektor agraris, perairan bahkan mineral. Wilayah Indonesia yang strategis menguntungkan secara ekonomi dalam memenuhi kebutuhan warga negara Indonesia dan kegiatan ekonomi dengan negara lain juga berkaitan penting dengan iklim karena rentan terhadap risiko perubahan iklim seperti kenaikan permukaan laut yang memicu bencana lain, perubahan iklim juga berisiko merusak ekosistem lahan karena peningkatan suhu dapat menyebabkan kebakaran hutan yang parah sehingga dapat memicu dampak lebih serius lagi seperti kelangkaan pangan karena gagal panen akibat perubahan iklim.

Melalui data yang disajikan BMKG bahwa tren kenaikan suhu di Indonesia 0.03 derajat Celsius per tahun, kendati demikian pada tahun 2023 silam terjadi kenaikan suhu di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia imbas perubahan iklim dan fenomena kemarau kering alias El Nino dan gerak semu matahari yang menyebabkan kenaikan rata-rata suhu di Indonesia meningkat menjadi 0.4 derajat Celsius. Panasnya suhu udara merupakan tingginya tingkat emisi gas rumah kaca yang terus berlanjut dan fenomena El Nino (CNN Indonesia).

Menurut laporan Global Carbon Budget, Indonesia menempati peringkat kedua negara penghasil emisi karbon terbesar di dunia dari sektor alih fungsi lahan sebanyak 930 juta ton CO2 per tahun. Laporan tersebut juga menunjukkan, jumlah emisi karbon yang dihasilkan Indonesia meningkat sebesar 18,3% pada 2022 kenaikan emisi karbon di Indonesia disumbang oleh deforestasi yang tinggi dan penggunaan energi fosil, khususnya batu bara. Hal ini selaras dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan aktivitas masyarakat yang mengeksploitasi alam dan mengancam kelangsungan alam.

Sektor usaha merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar di Indonesia mulai dari deforestasi untuk lahan usaha dan emisi dari operasionalnya. Penyumbang emisi terbesar  dari usaha pembangkit energi seperti pembangkit listrik tenaga uap batu bara (PLTU Batu Bara) dan perusahaan yang menggunakan energi banyak dengan pembakaran bahan bakar fosil. Dalam ekonomi kesejahteraan antara kesejahteraan konsumen dan produsen dalam pasar menghasilkan dampak-dampak  tidak terkompensasi terhadap kesejahteraan masyarakat yang ada di sekitarnya yang disebut eksternalitas, dampak tersebut bisa menguntungkan masyarakat disebut eksternalitas positif dan merugikan masyarakat disebut eksternalitas negatif. Contohnya polusi yang dikeluarkan perusahaan merupakan salah satu contoh dari eksternalitas negatif karena dalam proses produksi untuk memenuhi permintaan konsumen di pasar dan menawarkan berbagai penawaran kepada konsumen mau tidak mau polusi tersebut terhirup orang lain atau masyarakat setempat yang bukan termasuk produsen atau konsumen. 

Pada dasarnya tujuan suatu bisnis yaitu memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya dengan sumber daya yang ada sehingga terjadi eksploitasi besar-besaran terhadap alam yang dapat mengancam kelestarian lingkungan dan keberlanjutan. Hal tersebut tidak sesuai dengan etika lingkungan ekosentrisme, yaitu hubungan keterkaitan dan ketergantungan antara manusia dan alam yang harus berkesinambungan. Maka dengan itu untuk mengurangi eksternalitas negatif perusahaan harus memperhatikan etika bisnis dalam operasionalnya untuk meningkatkan adanya dimensi etis dalam bisnis dan menentukan sikap moral yang tepat di dalam profesi bisnis.

Pandangan utilitarianisme dalam etika bisnis penting dalam praktik bisnis karena memandang suatu tindakan baik atau benar apabila memberikan manfaat yang paling besar bagi banyak orang dengan berlandaskan moral. Sehingga tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) dimasukkan ke dalam etika bisnis, dalam menjalankan bisnisnya pelaku usaha tidak hanya semata-mata mengejar keuntungan tetapi memperhatikan dampak yang ditimbulkan pada alam dan pemangku kepentingan lainnya sebagai bentuk biaya sosial yang ditanggung perusahaan untuk mengurangi eksternalitas negatifnya dan menciptakan eksternalitas positif bagi alam dan banyak pemangku kepentingan di dalam operasional bisnisnya maupun di luar kepentingan bisnisnya. 

Konsep green office menjadi tren di kalangan bisnis dan sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, karena semakin banyak juga konsumen yang peduli akan kelestarian lingkungan dan perubahan iklim yang menyongsong nilai keberlanjutan sehingga peduli terhadap nilai dan komitmen suatu perusahaan akan hal tersebut. Contoh program dan inisiatif dari green office yang dilakukan perusahaan dalam menunjukkan komitmennya seperti efisiensi energi listrik dalam proses operasional, mengurangi penggunaan kertas dengan beralih ke teknologi sistem informasi yang didorong dengan digitalisasi, investasi jangka panjang ke energi dan infrastruktur yang lebih bersih dan berkelanjutan dengan beralih ke penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dengan penyumbang emisi karbon yang kecil seperti pembelian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap dan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) dalam kendaraan operasional perusahaan, penciptaan budaya Perusahaan yang lebih peduli lingkungan dengan penggunaan infrastruktur yang lebih ramah lingkungan, pengurangan pemakaian plastik dengan menyediakan air isi ulang agar karyawan menggunakan tumbler dan inisiatif lainnya untuk mengurangi jejak emisi perusahaan.

Tren green office memberikan dampak positif dalam perubahan iklim, namun untuk menjaga tren tersebut tetap berkelanjutan untuk tren jangka panjang maka perlunya sinergi antara beberapa pihak mulai dari manajemen perusahaan dalam penentuan kebijakan perusahaan sampai regulasi yang dikeluarkan pemerintah dalam mempengaruhi kebijakan perusahaan.

Pemerintah dalam mengatasi krisi iklim menjadi pelaku sosial dalam menerapkan beberapa kebijakan salah satunya yaitu dengan pengenaan pajak karbon dan program IDX karbon atau bursa karbon dalam perdagangan karbon antar perusahaan untuk tetap menjaga keseimbangan karbon yang dikeluarkan ke bumi yang akan direalisasikan di tahun 2025. Dalam penerapannya harus perlu penyesuaian dengan kondisi suatu negara mulai dari kesanggupan dan kondisi ekonomi saat itu. Akan tetapi dengan peningkatan pajak karbon dapat merubah perilaku pengusaha dalam penggunaan energi fosil sehingga dapat beralih ke energi yang rendah karbon yang memerlukan investasi dana pada tahap transisi tetapi berkelanjutan untuk dapat menghindari pajak karbon yang tinggi, sehingga dapat mendukung penurunan emisi GRK dalam jangka  menengah dan panjang dari sektor usaha dan masyarakat.

Dalam penerapannya pastinya harus bertahap karena memperhatikan kesiapan sektor usaha dan masyarakat karena meningkatnya biaya produksi dapat menaikkan BBM di masyarakat. Pendapatan pajak karbon dapat dialokasikan untuk mendukung penerapan transisi energi, subsidi kepada masyarakat yang tidak mampu atas dampak tingginya pajak karbon, mendukung daerah berpotensi mandiri energi untuk pemerataan energi. Pendapatan pajak karbon kemungkinan besar cendrung turun sepanjang waktu seiring berkurangnya emisi karbon yang dihasilkan (Mankiw). Pengurangan emisi ini juga dapat digunakan untuk mempromosikan transisi energi baru terbarukan dan mengarahkan investasi untuk menuju teknologi bersih dan aktivitas ekonomi lainnya yang bersifat produktif, sehingga dapat mengurangi trade-off antara embangunan nasional dengan kelestarian alam.

Penerapan kebijakan tersebut haruslah diimplementasikan dengan komitmen dan kesungguhan yang tercermin di lingkungan pemerintahan yang menyongsong transisi energi ke EBT yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Sehingga UU yang mengaturnya adil, terjangkau, bertahap dan tegas dalam penerapannya.

Erena Valentina Br Ginting
Erena Valentina Br Ginting
Erena Valentina Br Ginting

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.