Dark/Light Mode

PIJAR: Program Inovatif Jerami untuk Agrobisnis Ramah Lingkungan

Jumat, 19 April 2024 10:48 WIB
Kondisi kegiatan pertanian di Desa Sukamaju, Cianjur, Jawa Barat. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Kondisi kegiatan pertanian di Desa Sukamaju, Cianjur, Jawa Barat. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Pendahuluan

Implementasi Ekonomi Sirkular di Indonesia yang Minim 

Di tengah kemajuan sektor pertanian di Indonesia, tantangan baru mulai mengemuka. Salah satu masalah yang dihadapi adalah implementasi ekonomi sirkular yang masih minim diterapkan. Ekonomi sirkular dipandang sebagai solusi karena memanfaatkan seluruh sumber daya alam dan mengurangi beban bumi akibat konsumsi material dan energi (Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional). Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sebanyak 64,52 persen sampah berhasil dikelola dan potensi pemanfaatan sampah untuk ekonomi sirkular sebesar Rp 426 miliar. Oleh karena itu, konsep ekonomi sirkular semakin penting dalam konteks menjaga keseimbangan lingkungan dan meminimalkan dampak negatif terhadap sumber daya alam. Sayangnya, langkah-langkah konkret untuk menerapkan ekonomi sirkular dalam konteks pertanian Indonesia masih terbilang langka. 

Limbah Pertanian yang menjadi masalah 

Di sisi lain, melihat dari kondisi lingkungan yang memburuk akibat peningkatan emisi karbon oleh penumpukan limbah, sektor pertanian juga menyumbang sebesar 109.8 juta emisi karbon (Climate Tracker Asia). Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Nasional (2019), luas panen padi di Indonesia adalah 10.677.887 ha, dengan total produksi padi total 54.604.033 ton. Namun, tanaman pangan di Indonesia selalu membawa limbah pertanian hingga mencapai jutaan ton setiap tahunnya. Jerami padi merupakan limbah pertanian terbesar di Indonesia. Jumlahnya sekitar 50 juta ton per tahun.

Kondisi Limbah Jerami Padi di Desa Sukamaju

Keluhan Para Petani 

Selasa, 16 April 2024, kami berkunjung ke lahan pertanian padi di Desa Sukamaju, Cianjur, Jawa Barat, untuk mendapatkan informasi dan masalah yang sedang dihadapi oleh para petani saat ini. 

    Dokumentasi saat wawancara Mang Ujang, Petani Desa Sukamaju

Mang Ujang, petani padi yang sudah bekerja selama lebih dari 20 tahun, sekaligus pelaku kegiatan ekonomi, menyampaikan keluhan dan kesulitan yang dialaminya, yaitu pupuk padi yang mahal dan sulit terjangkau oleh para petani.

Selama ini petani masih menggunakan pupuk kimia buatan pabrik, misalnya ZA, Urea, NPK, dan lain-lainnya. Pada umumnya harga pupuk kimia ini relatif mahal, terutama setelah pemerintah mencabut subsudi terhadap harga pupuk.  

“Kami harap ada alternatif dari pupuk kimia yang mahal, yang bisa mengefektifkan kembali kegiatan pertanian dan hasil pangan yang berkualitas”. Mang Ujang menjawab pertanyaan terkait harapan untuk sektor pertanian Indonesia, mewakili para petani, khususnya di Desa Sukamaju. 

Isi

“PIJAR : Program Inovatif Jerami untuk Agrobisnis Ramah Lingkungan” 

Desain Produk dan Kemasan Pupuk Organik Dari Limbah Jerami Padi

Oleh sebab itu, untuk menjawab tiga pokok permasalahan tersebut, kami menginisiasikan solusi berbentuk program dengan tajuk “PIJAR : Program Inovatif Jerami untuk Agrobisnis Ramah Lingkungan”  yaitu Pemanfaatan limbah pertanian jerami padi sebagai alternatif pupuk organik yang terjangkau. Selain itu,  “PIJAR” berperan sebagai upaya implementasi ekonomi sirkular untuk terus berkembang, khususnya dalam sektor pertanian. 

Program ini berangkat dari permasalahan limbah pertanian jerami padi yang tidak dimanfaatkan dengan baik hingga berkontribusi dalam penambahan emisi karbon, implementasi ekonomi sirkular yang masih minim, dan masalah yang dihadapi para petani, yaitu harga pupuk kimia yang semakin mahal. Output yang akan dihasilkan dari proses implementasi program ini adalah pupuk organik dari limbah jerami padi. Dengan demikian, tidak hanya menciptakan solusi untuk masalah lingkungan, tetapi juga memperkuat rantai pasok agrobisnis dengan menyediakan pupuk organik yang lebih ramah lingkungan, berkelanjutan, dan zero emission.

Implementasi program “PIJAR” 

“PIJAR” dalam implementasinya memiliki peluang besar untuk dikembangkan di seluruh wilayah Indonesia, terutama dalam lingkup pertanian. Untuk dapat merealisasikan program ini dengan baik, ada beberapa langkah yang harus dilakukan, antara lain:

  1. P (Preparation) Langkah pertama yang harus dilakukan adalah persiapan, dan penyuluhan terkait ekonomi sirkular dengan pendekatan yang menarik untuk petani dan warga setempat. Selama proses penyuluhan, kami akan menjelaskan terkait proses pembuatan pupuk dan manfaat dari penerapan ekonomi sirkular tersebut, sebagai bekal pengetahuan, sehingga petani yakin untuk menerapkan program ini secara berkelanjutan. 
  2. I (Implementation) langkah selanjutnya adalah proses implementasi melalui pendampingan dalam pembuatan pupuk organik dari limbah jerami padi. 

Baca juga : Erick: Program Gagasan Eco Untuk Insan BUMN Lebih Peduli Lingkungan

Prosedur Pembuatan Pupuk Organik Cai     3. (Jilt) : proses fermentasi dan pendiaman

Baca juga : APP Group Berdayakan Ibu-Ibu Produksi Kantong Kertas Ramah Lingkungan

     4. A (Adjust) : proses penyesuain hingga pupuk cair organic sudah siap digunakan dan dikemas

Baca juga : Transisi Energi Melalui Koperasi Hijau Peluang Serap Pekerjaan Ramah Lingkungan

     5. (Result)

Hasil akhir dari tahapan implementasi program ini adalah pupuk cair dari jerami padi, yang tidak hanya membantu mengurangi emisi karbon saja, tetapi juga menciptakan nilai tambah dari limbah tak terpakai, sehingga kegiatan ekonomi di sektor pertanian berjalan dengan ekonomi sirkular. 

 Gambaran alat dan mekanisme proses pembuatan pupuk organik
(Sumber: https://www.dinastph.lampungprov.go.id/detail-post/cara-membuat-pupuk-organik-cair)

Analisa Keberhasilan dan kerjasama  PIJAR melalui metode SWOT dan penerapan konsep kolaborasi (A-B-C-G)

Program ini dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan sektor pertanian yang berkelanjutan melalui ekonomi sirkular, dalam proses mencapai tujuan tersebut, dapat digambarkan potensi keberhasilannya melalui analisis SWOT, untuk melihat seberapa berdampak dan potensial program ini bagi agrobisnis Indonesia khususnya para petani. 

Analisa SWOT Program PIJAR

Dan tentunya, agar implementasi program “PIJAR” dapat berkelanjutan, diperlukan kerjasama dengan sistem kolaborasi A-B-C-G, Adapun skema keempat model kolaborasi A-B-C-G tersebut yaitu sebagai berikut :

Skema Kerjasama Program PIJAR

“PIJAR” sebagai Wujud Implementasi SDGS

Program PIJAR turut berkontribusi dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGS). Program ini berkontribusi pada beberapa  sektor SDGS, termasuk SDG 2 (Zero Hunger) dengan meningkatkan produktivitas pertanian melalui penyediaan pupuk organik yang terjangkau dan ramah lingkungan. Selain itu, dengan mengurangi limbah jerami padi, PIJAR membantu mencapai SDG 12 (Responsible Consumption and Production) dengan mempromosikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan. Selain itu, dengan mengembangkan agrobisnis yang ramah lingkungan, program ini juga berkontribusi pada SDG 13 (Climate Action) dengan mengurangi jejak karbon dan menghadirkan alternatif yang lebih berkelanjutan dalam sektor pertanian. Melalui PIJAR, tidak hanya memperbaiki lingkungan, tetapi juga merintis jalan menuju pertanian yang lebih  menuju pertanian yang lebih berkelanjutan, sesuai dengan visi global untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

PIJAR dan kontribusinya terhadap SDGS

Kesimpulan 

Kementerian Pertanian RI bertekad menjadikan lndonesia sebagai lumbung pangan dunia di tahun 2045. Untuk itu, Program PIJAR hadir menjadi kontributor untuk mewujudkan visi tersebut, melalui pembangunan ekonomi sirkular dengan memanfaatkan limbah hasil pertanian menjadi pupuk organik, sehingga menjadi solusi bagi sektor pertanian yang berkelanjutan. 


Maria Zakiyya Safwawidadi
Maria Zakiyya Safwawidadi
Siswa MAN 2 Cianjur

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.