Dark/Light Mode

Yakin Likuiditas Terjaga, Bank Mandiri Terapkan Strategi Pendanaan

Jumat, 19 April 2024 20:07 WIB
Bank Mandiri meyakini, kondisi likuiditas saat ini masih solid kendati adanya fluktuasi nilai tukar, yang disebabkan gejolak ekonomi dan geopolitik. (Foto: Ilustrasi Istimewa)
Bank Mandiri meyakini, kondisi likuiditas saat ini masih solid kendati adanya fluktuasi nilai tukar, yang disebabkan gejolak ekonomi dan geopolitik. (Foto: Ilustrasi Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meyakini, kondisi likuiditas saat ini masih solid kendati adanya fluktuasi nilai tukar, yang disebabkan oleh gejolak ekonomi yang kian memanas.

Corporate Secretary Bank Mandiri Teuku Ali Usman menilai, dalam mengelola likuiditas pihaknya telah menerapkan strategi optimalisasi pengelolaan aset liabilitas yang dipantau secara prudent dengan tetap menerapkan seluruh aspek dalam manajemen risiko. Termasuk di dalamnya risiko pasar maupun likuiditas.

Bank Mandiri juga berkomitmen untuk terus mengoptimalkan pengelolaan aset dan liabilitas agar dapat mengantisipasi gejolak pasar yang terjadi.

Baca juga : Urai Kemacetan, Polri Terapkan One Way Arah Puncak Ke Jakarta

“Hal ini sejalan dengan pernyataan dari Kementerian BUMN agar perusahaan BUMN dapat mengantisipasi gejolak pasar uang akibat perkembangan geopolitik saat ini dengan menjaga secara proposional porsi kredit yang terdampak oleh volatilitas rupiah, suku bunga dan harga minyak,” terang Ali dalam keterangan resminya, Jumat (19/4/2024). 

Bank Mandiri juga menilai, kondisi fundamental Bank Mandiri berada dalam keadaan sehat dengan tingkat pemodalan yang kuat yang dapat menjadi buffer apabila ada shock terhadap perekonomian dan pasar keuangan.

Ali menambahkan, penguatan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah saat ini memang secara tidak langsung memang berdampak pada penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Valas guna mendukung ekspansi bisnis dan kebutuhan likuiditas perseroan. 

Baca juga : Ganjar-Mahfud Baru Akan Silaturahmi ke Mega Pekan Depan

Tercatat, sampai dengan Februari 2024 Bank Mandiri telah mencatatkan penghimpunan DPK sebesar Rp 1.209 triliun, tumbuh 5,77 persen secara yoy dengan DPK valas tercatat sebesar  17,3 miliar dolar AS.

Penghimpunan DPK Valas tersebut terutama didorong oleh Giro valas yang tumbuh sebesar 4,35 persen mencapai 12,7 miliar dolar AS. Sedangkan, posisi loan to deposit ratio (LDR) valas dapat terjaga di bawah level 90 persen.

“Ke depannya, untuk mendorong pertumbuhan DPK Valas, terutama bagi nasabah eksportir, Bank Mandiri menyediakan produk wholesale dan international banking, solusi trade, dan layanan cash management yang komprehensif melalui Kopra by Mandiri maupun Livin’ by Mandiri,” pungkas Ali.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.