Dark/Light Mode

BUMN Kudu Gercep Hadapi Dampak Konflik Iran-Israel

Sabtu, 20 April 2024 07:05 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. (DOK.PT Pertamina (Persero))
Menteri BUMN Erick Thohir. (DOK.PT Pertamina (Persero))

 Sebelumnya 
Langkah yang sama ditempuh Direktur Utama pI, Sunarso. Menurutnya, pihaknya akan menerapkan langkah ketat dalam rencana aksi korporasi ke depan.

Ia memastikan, pI secara prudent dan terukur akan menjaga porsi kredit yang terdampak oleh volatilitas rupiah, suku bunga dan harga minyak secara proporsional.

“Seperti arahan Pak Menteri (Menteri Erick), kami akan melaksanakan stress test dan mempersiapkan berbagai skenario terhadap kemungkinan-kemungkinan, yang dapat terjadi pada perekonomian Tanah Air karena dinamika kondisi ekonomi dan geopolitik global,” ungkapnya.

Menanggapi ini, Senior Fellow Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Krisna Gupta mengatakan, kembali memanasnya konflik Iran-Israel, tentu memberikan dampak ke perekonomian Indonesia, salah satunya inflasi.

Baca juga : Rakyat India Serbu TPS, PM Modi Diunggulkan

Inflasi bisa terjadi, mengingat Indonesia sebagai importir Bahan Bakar Minyak (BBM),” ujar Krisna, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Oleh karena itu, situasi ini harus disikapi dengan cepat dan tepat oleh Pemerintah, termasuk perusahaan BUMN sebagai perpanjangan tangan Pemerintah.

Ia mengapresiasi arahan Menteri Erick untuk menjaga kesinambungan perusahaan BUMN.

“Pasti, Kementerian BUMN sudah melakukan perhitungan matang. Berbagai langkah dan imbauan harus penuh kalkulasi dan kehatihatian saat diterapkan oleh masing-masing BUMN,” ucapnya.

Baca juga : Warga Jakarta Lebih Sehat Dan Sejahtera

Ia mencontohkan, jika BUMN mengerem pembelian dolar, dikhawatirkan dapat mengurangi kepercayaan investor atas BUMN.

“Masa, mau ditunda bayar utang dolarnya, nanti kepercayaan investor bagaimana? Kan ini harus dijaga. Jadi, wajar dilakukan pembelian dolar asal sesuai kebutuhan,” terangnya.

Begitu juga, dengan proyek-proyek yang sudah diluncurkan, tapi mandek karena terganggu impor bahan bakunya.

“Kan, ini bisa berakibat buruk pada balance sheet atau itungitungan bisnis BUMN,” imbuhnya.

Baca juga : Manchester City Vs Chelsea, Duel Pelampiasan

Jika ketegangan antara Iran dan Israel masih terus berlanjut, menurutnya, Pemerintah Indonesia harus segera mencari cara agar dapat meminimalisir dampak yang bisa dirasakan.

“Saat ini yang bisa dilakukan adalah terus mengutamakan jalur diplomasi,” tutupnya. IMA

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 9, edisi Sabtu, 20 April 2024 dengan judul "BUMN Kudu Gercep Hadapi Dampak Konflik Iran-Israel"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.