Dark/Light Mode

Smelter Milik JK Mulai Beroperasi, Serap Ribuan Tenaga Kerja Lokal

Selasa, 23 April 2024 08:07 WIB
Jusuf Kalla meninjau smelter milik PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS) di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Senin (22/4/2024) malam. (Foto: Ist)
Jusuf Kalla meninjau smelter milik PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS) di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Senin (22/4/2024) malam. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) memantau, proses peleburan nikelore menjadi ferronikel yang dikelola milik PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS) di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Senin (22/4/2024) malam.

JK cukup bangga karena Smelter milik perusahaan Kalla Group sudah mulai berproduksi setelah menjalani proses pembangunan dalam lima tahun terakhir. “Ini dibangun lima tahun terakhir dan hasilnya kita lihat sudah mulai berproduksi,” kata JK kepada wartawan usai memantau langsung proses produksi PT BMS.

Selain itu, JK tak bisa menyembunyikan rasa bangganya lantaran PT. BMS berhasil membuktikan kemampuan SDM dari pekerja dalam negeri. “Ini membanggakan karena perusahaan ini menggunakan tenaga kerja dalam negeri. Bahkan 80 persen itu berasal dari putra daerah Luwu dan sekitarnya. Sedangkan 20 persen berasal dari beberapa daerah termasuk Jawa,” kata JK lagi.

Baca juga : Suara Golkar Naik, Bamsoet Akui Kepemimpinan Airlangga Memang Top

Hasil produksi dari PT. BMS cukup baik dan bersih. Pasalnya, Smelter tersebut menggunakan energi hydro power. Smelter yang terletak di Kecamatan Bua tersebut satu dari dua Smelter di Sulawesi Selatan yang menggunakan hydro power. 

“Dengan sumber energi dari air tersebut membuat hasil produksinya itu bisa diterima di negara Eropa dan Amerika,” tegasnya

Rencananya, lanjut JK, PT BMS akan menggelar soft lounching pada Agustus 2024 mendatang. Saat ini, PT BMS telah mempekerjakan 1.500 orang tenaga kerja.

Baca juga : Airlangga Pede Inflasi Lebaran Tetap Terjaga

Lebih jauh, JK juga mengungkapkan, jika PT. BMS saat ini telah membangun smelter ke dua. Nantinya, JK juga memastikan, PT. BMS akan kembali membangun smelter ketiga dan keempat dalam dua tahun ke depan. Dengan pengembangan tersebut akan membuka ribuan lapangan kerja bagi masyarakat Sulawesi Selatan dan Indonesia.

JK menyebutkan target produksi pabrik 1 sebesar 33 ribu hingga 36 ribu ton per tahun. Dan saat ini, pembangunan pabrik 2 untuk nikel sulfat bahan baku pembuatan baterai mobil listrik progresnya sudah 40 persen, diperkirakan mulai operasi secara normal pada akhir 2024.

Sementara itu, setiap smelter yang dibangun membutuhkan paling tidak 1.000 tenaga kerja. JK memastikan bahwa seluruh smelter miliknya lebih mengutamakan pekerja dalam negeri. Ia kemungkinan hanya akan menggunakan tenaga kerja dari China di bagian konsultan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.