Dark/Light Mode

Resmi Dibuka, FESyar Surabaya 2019 Usung Tema Sinergi Bangun Ekonomi Syariah

Rabu, 6 November 2019 22:04 WIB
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doody Budi Waluyo, memberikan sambutan dalam pembukaan FESyar Surabaya 2019, Rabu malam (6/10). (Foto: Merry Apriyani/RM).
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doody Budi Waluyo, memberikan sambutan dalam pembukaan FESyar Surabaya 2019, Rabu malam (6/10). (Foto: Merry Apriyani/RM).

RM.id  Rakyat Merdeka - Festival Ekonomi Syariah (FESyar) 2019 digelar di Surabaya, Jawa Timur. Salah satu program tahunan yang diinisiasi Bank Indonesia dalam rangka memberikan edukasi ekonomi syariah itu kembali digelar.

FESyar 2019 regional Jawa yang digelar di Kota Pahlawan (Surabaya), merupakan puncak dari FESyar yang sebelumnya telah diselenggarakan di regional Sumatera (Palembang) dan Kawasan Timur Indonesia (Banjarmasin). Mengusung tema "Sinergi Membangun Ekonomi Syariah Indonesia" kegiatan FESyar ini berlangsung pada 6-9 November 2019, di Grand City Convention Hall & Exhibition Center Surabaya.

"FESyar merupakan platform strategis yang dibangun secara terintegrasi dengan melibatkan banyak pihak di bawah naungan Komite Nasional Keuangan Syariah. Dalam rangka menampilkan capaian-capaian yang dilaksanakan secara nasional, serta perumusan rekomendasi kebijakan yang dapat mendukung implementasi strategi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional," ungkap Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo, saat membuka acara.

Baca juga : Tokopedia Pamer Layanan Ekonomi Syariah Digital

Gelaran FESyar terdiri dari Sharia Forum dan Sharia Fair. Sharia Forum merupakan kegiatan seminar, workshop dan diskusi ekonomi Syariah tingkat nasional. Sedangkan Sharia Fair menghadirkan showcase produk ekonomi dan keuangan syariah yang mencakup halal services, moslem fashion, halal food, halal travel, integrated farming, serta ditopang dengan talkshow oleh tokoh-tokoh inspiratif di bidang ekonomi dan keuangan syariah.

FESyar 2019 menekankan ekonomi syariah yang lebih konkrit, dengan menghadirkan business matching antara industri keuangan dengan pengusaha, selain terus menjadi ajang edukasi ekonomi syariah di Jawa Timur. Sejalan dengan tema dan tujuan tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan instansi terkait mempakarsai sejumlah inisiatif terkait model bisnis pesantren, model bisnis ZISWAF, sertifikasi halal, dan menembus pasar global bagi UMKM.

Sebagai informasi, FESyar Sumatera dikunjungi tidak kurang dari 11 ribu orang selama tiga hari pelaksanaannya, ditambah dengan transaksi business matching yang berhasil mencapai Rp 2,11 triliun. "Jumlah ini meningkat cukup tinggi dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 210 miliar," katanya.

Baca juga : Saham Trinitan Metals And Minerals Banyak Diminati Publik

Gelaran selanjutnya, FESyar di Banjarmasin, mewakili kepesertaan dari regional Kawasan Timur Indonesia. Tingkat kunjungan mencapai 41 ribu orang pada saat fair, disertai komitmen business matching senilai RP 2,61 triliun, atau meningkat cukup tinggi melebihi capaian tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,7 triliun.

Acara pembukaan FESyar juga dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Dia menyambut baik perhelatan akbar ekonomi syariah itu. Terbukti selama beberapa tahun terakhir, Jawa Timur menjadi tuan rumah pelaksanaan ISEF (Indonesia Syariah Economic Festival).

"Surabaya kental dengan nuansa pengembangan ekonomi syariah karena menjadi rumah bagi ratusan pesantren. Jawa Timur punya program dari hulu ke hilir, mulai dari sektor pendidikan Islam hingga sektor riil. Kita punya program one pesantren one product, kita punya 248 item yang siap untuk terus dikembangkan," kata Khofifah.

Baca juga : Emil Menolak, Anies Pasrah

Jawa Timur juga akan menginisiasi Islamic Science Park yang bisa jadi pusat pendidikan dan pengembangan. Khofifah berharap dengan berbagai inisiatif dan potensi yang dimiliki, Jawa Timur bisa menjadi pusat gravitasi untuk pertumbuhan ekonomi syariah nasional.

Menurut catatan kinerja perekonomian daerah wilayah Jawa tumbuh 5,56 persen (yoy), Sumatera tumbuh 4,49 persen (yoy), Kalimantan tumbuh 5,92 persen (yoy), dan Bali-Nusa Tenggara tumbuh 5,28 persen (yoy). Perekonomian Jawa Timur pada kuartal III ini yang masih terjaga di angka 5,32 persen (yoy), meski lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 5,72 persen. [MER]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.