Dark/Light Mode

Perluas Akses Pembiayaan, Kemenkop UKM Ajak Startup Financial Pitching Dengan Global Venture Capital

Rabu, 15 Mei 2024 08:50 WIB
Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM Siti Azizah. (Foto: Dok. Kemenkop UKM)
Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM Siti Azizah. (Foto: Dok. Kemenkop UKM)

RM.id  Rakyat Merdeka -  Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mengajak startup yang telah terkurasi, untuk bertemu global venture capital.

Hal tersebut, sebagai upaya Pemerintah memperluas akses pembiayaan yang kerap menjadi isu terbesar bagi startup.

Saat ini, Indonesia memiliki 2.605 startup, yang menjadikan Indonesia sebagai negara keenam dengan jumlah startup terbanyak di dunia.

“Namun sayangnya, sebagian besar dari mereka masih mengalami kendala dari sisi pembiayaan, untuk itu kami ingin mendorong mereka agar mengakses pembiayaan alternatif sehingga kami berupaya mempertemukan mereka dengan global venture capital,” ucap Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM Siti Azizah di Jakarta, Selasa (14/5/2024).

Baca juga : Jokowi Oke, Menlu Retno Jembatani Kerja Sama Ketahanan Pangan Dengan Vietnam

Untuk itu, salah satu upaya yang bisa dilakukan melalui kerja sama dengan DBS Digital Economy Group pada agenda DBS New Economy Connect: Navigating Early-Stage Ventures in Asia yang akan digelar di Singapura, dengan mempertemukan 15 startup pilihan yang telah terkurasi dengan investor global.

“Kami telah melakukan pemetaan startup dan investor sesuai dengan karakteristik yang dibutuhkan. DBS memiliki fokus kepada ekosistem digital yang memiliki skema investasi untuk startup sehingga akan cocok dengan startup terpilih,” jelas Azizah.

Lebih lanjut Azizah mengatakan, sejak 2023, Kemenkop UKM pihaknya telah mengumpulkan 2.500 profil wirausaha melalui program Entrepreneur Financial Fiesta (EFF), yang terbagi dalam tiga kategori. Yakni,  small business, agregator small dan startup.

“Dari 2.500 profil tersebut, terkumpul 500 startup dari berbagai daerah untuk kami lakukan kurasi dengan beberapa proses,” terangnya.

Baca juga : Perkumpulan Kader Bangsa Ajak Sikapi Hasil Pemilu dengan Rasional & Bijaksana

Pertama, pada fase awal dilakukan mapping berdasarkan tingkatannya. Mulai dari kesesuaian terhadap solusi permasalahan, pasar, bisnis model, hingga keberlanjutannya.

Selanjutnya, melakukan mentoring dalam hal penguatan value proposition yang dimiliki oleh startup agar semakin meyakinkan dan menarik minat investor.

Sebelum kemudian dilakukan coaching penyajikan pitch deck yang baik.

“Mentoring juga dilakukan untuk menentukan valuasi startup agar tepat dalam membuat proyeksi kebutuhan dana investasi,” kata Azizah.

Baca juga : Koalisi Aksi Pembela Kebenaran Minta Fitnah Ke Anwar Usman Dihentikan

Diketahui, ke-15 startup terpilih yang akan mengikuti DBS New Economy Connect: Navigating Early-Stage Ventures in Asia adalah, Dagangan, Bengkel Mania, Djoin, Zendz, Arconesia, Planawood, Qasir, Inspigo, Beli Ayam, Epitlu, Surplus, myECO, MMHC, Silang, serta Crustea.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.