Dark/Light Mode

Dukung Petani Bawang Merah, Syngenta Luncurkan SIMODIS Untuk Kendalikan Ulat Grayak

Sabtu, 18 Mei 2024 11:32 WIB
Dukung Petani Bawang Merah, Syngenta Luncurkan SIMODIS Untuk Kendalikan Ulat Grayak

RM.id  Rakyat Merdeka - Syngenta Indonesia meluncurkan SIMODIS 100DC, sebuah teknologi inovatif untuk membantu petani dalam mengendalikan serangan hama ulat grayak pada tanaman bawang merah.

Acara peluncuran SIMODIS berlokasi di Sub Terminal Agropolitan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah ini dihadiri lebih dari 600 petani bawang merah.

Acara peluncuran yang digelar Kamis (16/5/2024) ini turut dihadiri Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Larangan, Ilawati.

“Saya menyambut positif peluncuran SIMODIS, sebuah teknologi baru dari Syngenta untuk petani bawang merah di Indonesia, khususnya di Kecamatan Larangan, Brebes," ujar Ilawati, dalam keterangannya, Jumat (17/5/2024).

Kecamatan Larangan merupakan salah satu sentra penghasil bawang merah paling luas di kawasan Brebes yaitu mencapai 8000 hektare.

Baca juga : Ada Perubahan, Ini 22 Pemain Pilihan STY Untuk Kualifikasi Piala Dunia

Ilawati mengingatkan, untuk mendapatkan hasil yang baik dan aman bagi petani, saat menggunakan SIMODIS petani perlu menerapkan enam tepat yaitu tepat waktu, tepat sasaran, tepat dosis, tepat cara, tepat jenis, dan tepat mutu.

Kebutuhan petani akan Teknologi saat ini petani bawang merah menghadapi berbagai tantangan.

Selain kondisi cuaca seperti curah hujan dan bencana alam seperti banjir yang melanda wilayah Brebes, petani juga berjuang mengendalikan serangan hama ulat grayak.

Serangan ulat grayak ini dapat menyebabkan petani mengalami kerugian hingga mencapai 80 persen.

“Insektisida yang tersedia di pasaran sudah tidak lagi efektif seperti dulu. Petani sebenarnya membutuhkan teknologi yang benar-benar ampuh untuk mengendalikan ulat grayak, membuat tanaman kuat, bawangnya besar, umbinya banyak, dan warnanya bagus,” ujar petani bawang merah dalam sesi bincang-bincang saat peluncuran SIMODIS.

Baca juga : Dukung Dekarbonisasi, PGN Luncurkan Reverse Vending Machine

Ia juga menambahkan bahwa petani membutuhkan teknologi yang aman bagi petani sebagai aplikator.

Senior Brand Manager Insektisida, Citra Presilia Halim menyampaikan, bahwa sudah lebih dari lima belas tahun belum ada inovasi teknologi untuk mengendalikan hama ulat pada tanaman sayur.

Citra menambahkan, teknologi terakhir yaitu diamida diluncurkan sekitar 15-20 tahun lalu.

“Hal ini yang mendorong Syngenta Indonesia meluncurkan produk baru SIMODIS untuk menjawab kebutuhan petani akan teknologi pengendali ulat grayak yang lebih baik," ujar Citra.

Teknologi Baru Plinazolyn SIMODIS 100DC memanfaatkan teknologi plinazolyn, sebuah teknologi berbahan aktif paling mutakhir yang efektif mengendalikan hama ulat pada tanaman bawang merah.

Baca juga : Jawab Kebutuhan Pembelajaran yang Interaktif, Erlangga Luncurkan Erklika

Adapun tiga keunggulan yaitu mengendalikan hama ulat hingga tuntas, menghasilkan tanaman kokoh dan lebih hijau sehingga dapat memaksimalkan potensi tumbuh kembang tanaman bawang merah untuk menghasilkan panen yang berlimpah dan berkualitas.

“SIMODIS ini merupakan bentuk komitmen kami untuk mendukung petani sayuran, khususnya bawang merah di Indonesia agar mendapatkan hasil panen yang optimal dan berkualitas," ujar Citra.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.