Dark/Light Mode

Dilantik Ketua KADIN Arsjad Rasjid

Ketum HIPPI Erik Hidayat Bawa Harapan Baru Bagi UMKM Di Indonesia

Senin, 20 Mei 2024 21:42 WIB
Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Arsjad Rasjid sebagai Induk organisasi usaha di Indonesia melantik 130 Dewan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Pribumi (HIPPI) Indonesia periode 2023-2028, di Ruang Balairung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Jakarta, Senin (20/5/2024). (Foto: Ist)
Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Arsjad Rasjid sebagai Induk organisasi usaha di Indonesia melantik 130 Dewan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Pribumi (HIPPI) Indonesia periode 2023-2028, di Ruang Balairung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Jakarta, Senin (20/5/2024). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Arsjad Rasjid sebagai Induk organisasi usaha di Indonesia melantik 130 Dewan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Pribumi (HIPPI) Indonesia periode 2023-2028, di Ruang Balairung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Jakarta, Senin (20/5/2024).

Dalam pidatonya Arsjad menekankan kepada pengurus HIPPI yang baru untuk dapat berperan aktif dalam pertumbuhan perekonomian nasional. Apalagi, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi pada tahun 2045 dan pertumbuhan ekonomi nasional harus tumbuh 6-8 persen agar Indonesia dapat menjadi negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia.

Arsjad menambahkan, ada ancaman yang serius jika pengusaha nasional tidak dapat mengambil peran signifikan dalam perekonomian Indonesia. Apalagi, di era keterbukaan seperti sekarang ada kekhawatiran pengusaha atau perusahaan asing bakal menguasai perekonomian Indonesia di 2045.

"Indonesia perlu menerapkan sistem ekonomi pancasila  sebagai penyeimbang dari sistem ekonomi kapitalis dan juga sosialis sehingga terwujud pemerataan ekonomi dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia," ujarnya.

CEO Indika Energi ini menjelaskan, 98 persen pengusaha di Indonesia adalah UMKM dan 90 persen dari UMKM tersebut adalah di level mikro yang penghasilannya kurang dari 20 juta per tahun atau kurang dari Rp 2 juta per bulan.

“ini adalah PR kita bersama untuk menaikkan level pengusaha dari usaha mikro menjadi kecil dan pengusaha kecil ke menengah," tegasnya.

Ketua Umum HIPPI periode 2023-2028 Erik Hidaya mengatakan HIPPI siap ditugaskan oleh KADIN untuk mengembangkan UMKM di Indonesia. HIPPI juga berkomitmen ikut berkontribusi untuk meningkatkan pengusaha level menengah nasional menjadi 2 persen dari total penduduk Indonesia.

Baca juga : Negeri Panda Jadi Mitra Dagang Utama Indonesia

"Perlu ada keseimbangan antara investasi asing dan dukungan serta perlindungan Pemerintah kepada pengusaha nasional," tegas Erik.

Cucu pahlawan nasional HOS Cokroaminoto ini juga mengatakan, HIPPI akan menjadi organisasi yang aktif melakukan check and balance terhadap kebijakan kebijakan Pemerintah. Terutama di bidang ekonomi agar memiliki keberpihakan pada pengusaha nasional serta sistem ekonomi yang menekankan keberlanjutan atau sustainability daripada keuntungan jangka pendek saja.

"20 Mei 2024 adalah sebagai hari pengusaha pribumi sebagai motivasi untuk pengusaha pribumi bangkit," harapnya.

Menghadiri pelantikan Dewan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI), Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong para pengusaha di bawah kepemimpinan Erik Hidayat untuk bekerja keras melahirkan lebih banyak pengusaha menengah-kecil agar dapat berkontribusi bagi perekonomian nasional.

Mengingat hingga saat ini, jumlah pengusaha menengah-kecil masih menjadi memprihatinkan. Sebagai contoh, pengusaha nasional Ciputra pernah mengungkapkan dari 50 pengusaha properti di Indonesia, hanya 1 dari pribumi.

Data lain diungkapkan Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 sekaligus tokoh pengusaha nasional Jusuf Kalla, dari 10 orang terkaya di Indonesia, hanya 1 pribumi. Data lain dari Prof. Didin Damanhuri mencatat, Indonesia hanya memiliki 9 pengusaha pribumi yang masuk dalam Top 50 Daftar Orang Terkaya Indonesia. Dari 50 orang terkaya tersebut, nilai total kekayaan bersih mencapai 102,2 miliar Dolar AS atau sekitar Rp 1.582,67 triliun. Sementara total kekayaan 9 pengusaha pribumi hanya mencapai 11,3 miliar Dolar AS atau 11,1 persen.

"Gambaran berbagai data tersebut bukanlah untuk menguatkan sentimen dan dikotomi antara pribumi dan non pribumi, karena setiap pelaku ekonomi memiliki peran dan kontribusi yang sama dalam memajukan perekonomian nasional. Gambaran di atas justru harus menjadi pelecut semangat bagi para pengusaha pribumi untuk mengoptimalkan implementasi sistem ekonomi kerakyatan yang menjadi pondasi perekonomian nasional," ujar Bamsoet dalam Pelantikan Dewan Pengurus Pusat HIPPI, di Jakarta, Senin (20/5/24).

Baca juga : Lebaran Ketupat Manifestasi Kerukunan Masyarakat Indonesia

Acara pelantikan ini dilanjutkan dengan Forum Bisnis yang menghadirkan narasumber berpengalaman, yaitu:

1. Suryo Bambang Sulisto – Ketua Umum HIPPI Periode 1998-2010, yang berbagi wawasan tentang perjalanan HIPPI dan strategi mengatasi tantangan dalam dunia bisnis.

2. Diana Dewi – Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, yang membahas kondisi terkini dunia usaha di Jakarta dan upaya mendukung pertumbuhan pengusaha lokal.

3. Agung Pamungkas – CEO Motor Tangkas, yang menceritakan perjuangan mengembangkan merek motor listrik lokal di tengah persaingan ketat dengan merek asing.

Forum Bisnis ini menjadi ajang penting untuk berdiskusi, belajar, dan mendapatkan inspirasi dari narasumber yang kompeten. Acara ini diharapkan dapat memperkuat semangat kewirausahaan dan memperluas jaringan bisnis di antara para pengusaha pribumi.

HIPPI berkomitmen untuk menjadi ekosistem pengusaha strategis menuju Indonesia Emas 2045 melalui tiga grand strategi:

1. Re-Focusing: Meningkatkan kapasitas organisasi dan kualitas pengusaha pribumi, terutama dalam ekosistem UMKM, untuk berkontribusi pada pemenuhan target 2 persen pengusaha menengah nasional.

Baca juga : Jokowi: Saya Jadi Ketua Indonesia Saja

2. Re-Branding: Mengubah identitas HIPPI menjadi organisasi inklusif, berani, bermartabat, dan berpihak pada pengusaha pribumi dengan dampak nyata pada pertumbuhan ekonomi.

3. Re-Positioning: Memposisikan HIPPI sebagai pengawas dan pengawal kebijakan pemerintah yang mendukung pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya manusia pribumi, serta peningkatan penggunaan produk dalam negeri.

"Hari ini menandai kebangkitan pengusaha pribumi Indonesia," tegas Erik Hidayat. "HIPPI siap memastikan pengusaha pribumi menjadi pemain utama di negeri sendiri dan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," tambahnya.

Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) adalah organisasi yang berkomitmen untuk mendukung dan memajukan pengusaha pribumi di Indonesia. HIPPI berperan aktif dalam menciptakan ekosistem bisnis yang kondusif dan mendukung kebijakan yang berpihak pada pengusaha pribumi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.