Dark/Light Mode

Revitalisasi Kebun Kopi Cikoneng Bogor, BCA Targetkan Kenaikan Produksi 120 Persen

Selasa, 11 Juni 2024 17:46 WIB
BCA melalui payung Bakti BCA melakukan revitalisasi Kebun Kopi Cikoneng di Desa Tugu Utara, Bogor, sebagai wujud komitmen perseroan memberikan dampak positif kepada masyarakat. (Foto: Dok. BCA)
BCA melalui payung Bakti BCA melakukan revitalisasi Kebun Kopi Cikoneng di Desa Tugu Utara, Bogor, sebagai wujud komitmen perseroan memberikan dampak positif kepada masyarakat. (Foto: Dok. BCA)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui payung Bakti BCA melakukan revitalisasi Kebun Kopi Cikoneng di Desa Tugu Utara, Bogor, sebagai wujud komitmen perseroan memberikan dampak positif kepada masyarakat.

Melalui program ini, BCA bekerja sama dengan Yayasan Kopi Nasional (YKN) dan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura & Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor memberikan pembinaan, penyuluhan, serta bantuan sarana-prasarana kepada Kelompok Tani Cikoneng Lestari dan Kelompok Tani Lestari Maju Bersama.

Executive Vice President (EVP) Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F Haryn mengatakan, BCA menyadari selama ini produktivitas kopi arabika yang ditanam petani di Kebun Kopi Cikoneng belum optimal.

Akibatnya, pendapatan petani tidak mencukupi untuk melakukan pemeliharaan kebun. Padahal, hasil pertanian dari Kebun Kopi Cikoneng berpotensi besar meningkatkan perekonomian masyarakat dan petani di sana karena dibudidayakan bersama tanaman lain seperti pinus, cabai, alpukat, jambu, dan jeruk.

BCA sangat memahami pentingnya keberadaan Kebun Kopi Cikoneng sebagai salah satu sumber pendapatan masyarakat di Desa Tugu Utara.

"Untuk meningkatkan produktivitas petani kopi di sana, Bakti BCA melaksanakan revitalisasi melalui rangkaian pembinaan, penyuluhan, dan berbagai bantuan teknis pertanian,” kata Hera dalam keterangan resmi, Selasa (11/6/2024).

Ia berharap, melalui inisiatif ini para petani dapat menjadi lebih produktif sehingga pendapatan dan taraf hidup mereka meningkat.

Baca juga : Final Leg Kedua, Kuipers: Maung Bandung Siap 120 Persen

Hera yakin, dampak positif tersebut tidak hanya dirasakan manfaatnya oleh petani, namun juga masyarakat dan mitra bisnis.

Dilakukan di lahan perkebunan seluas 10 hektare (ha), para petani penerima manfaat akan mendapatkan penyuluhan dan pembinaan selama satu tahun mengenai strategi serta inovasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas kebunnya.

Melalui Sekolah Lapang yang diinisiasi YKN bersama Distanhorbun Kabupaten Bogor, para penerima manfaat akan diajarkan cara penggunaan pupuk ramah lingkungan, pemangkasan cabang pohon yang efektif, serta konservasi tanah dan air melalui pembuatan galian serba guna atau rorak.

Melalui program ini, Bakti BCA memberikan bantuan alat dan kebutuhan untuk bertani yakni 40 ton pupuk padat, 120 liter pupuk cair tanah, 1.440 liter pupuk cair daun, 20 buah gunting pangkas, 2 buah alat potong rumput, dan 2 buah sprayer.

“Upaya revitalisasi yang dilakukan Bakti BCA dan para mitra diharapkan dapat meningkatkan kuantitas serta kualitas produksi biji kopi secara signifikan,” kata Hera.

Berdasarkan data yang dihimpun, setelah revitalisasi dilakukan, produksi biji kopi per hektare dan pendapatan petani Kebun Kopi Cikoneng diperkirakan dapat meningkat lebih dari 120 persen pada 2025.

Pada 2024, diperkirakan rata-rata produksi biji kopi dari 10 hektare lahan Kebun Kopi Cikoneng mencapai 308,9 kilogram (kg) per ha.

Baca juga : Teten Ingin Pasar Tradisional Jangan Kalah Dengan Pasar Modern

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura & Perkebunan Bogor Entis Sutisna mengapresiasi langkah BCA dalam meningkatkan efektivitas dan produktivitas tanaman kopi di Kabupaten Bogor, khususnya di Kebun Kopi Cikoneng.

Entis menambahkan program revitalisasi yang dijalankan bersama BCA mencakup pembinaan dan pemberian bantuan pertanian kepada petani mengenai teknik bertani yang lebih efektif dan efisien.

“Kami berharap dengan adanya inisiatif ini para petani dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil kebunnya, serta secara bertahap mengatasi tantangan yang dihadapi dalam proses budidaya, dan memberi dampak positif bagi lingkungan sekitar serta Kabupaten Bogor secara umum,” ujarnya.

Sebagai informasi, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, setelah Brazil dan Vietnam.

Dengan beragam jenis biji kopi yang tumbuh di berbagai wilayah, mulai dari Aceh hingga Papua, kopi Indonesia menawarkan kekayaan rasa dan aroma yang unik, menjadikannya memiliki nilai ekspor tinggi.

Menurut data BPS, sepanjang 2023 volume ekspor kopi nasional mencapai 276,28 ribu ton dengan nilai total 915,91 juta per dolar AS (Rp 14,93 triliun).

Nilai ekspor yang tinggi mencerminkan tingginya permintaan global terhadap kopi Indonesia. Selain itu, data Kementerian Pertanian (Kementan) yang diolah Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menunjukkan konsumsi kopi dalam negeri pada 2023 mencapai 372.600 ton.

Baca juga : Menteri Bahlil : Indonesia Targetkan Tambah Saham Freeport Jadi 61 Persen

Kemampuan untuk memenuhi permintaan pasar dan memperkuat posisi kopi Indonesia di kancah internasional serta dalam negeri sangat penting untuk dijaga.

Entis menambahkan, upaya ini diharapkan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian lokal dan nasional.

Selaras dengan komitmen BCA sebagai perbankan nasional yang berkomitmen memberikan manfaat nyata kepada masyarakat melalui inisiatif Bakti BCA.

"Inisiatif ini menjadi langkah nyata dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan keberlanjutan lingkungan,” pungkas Entis.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.