Dark/Light Mode

Edukasi Soal Investasi Properti, DPD DKI Ajak Kaum Milenial Bicara Properti

Kamis, 21 November 2019 10:09 WIB
Diskusi yang diadakan Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (DPD REI) DKI Jakarta, di Hotel Intercontinental Pondok Indah, Jakarta, Rabu (20/11). (Foto: Istimewa)
Diskusi yang diadakan Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (DPD REI) DKI Jakarta, di Hotel Intercontinental Pondok Indah, Jakarta, Rabu (20/11). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam beberapa tahun belakangan, generasi milenial punya pasar cukup besar di bisnis properti. Apalagi, saat ini sebagian besar generasi milenial sudah mempunyai penghasilan tetap sendiri dan umumnya mereka juga melek investasi. Fakta tersebut terkuak dalam menggelar diskusi “Milenial Bicara Properti” yang digelar Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (DPD REI) DKI Jakarta, di Hotel Intercontinental Pondok Indah, Jakarta, Rabu (20/11).

Diskusi yang digelar sebagai bagian dari agenda Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD REI DKI Jakarta itu menghadirkan pembicara Yuswohady (Inventure Indonesia), Dimas Harry (CEO Decoruma), Nikita Willy (public figure), Teorangga (adhouse Clarion), dan Margareta Astaman (blogger).

Baca juga : Bank DKI Manjakan Kaum Milenial Pengguna JakOne Mobile

Ketua DPD REI DKI Jakarta Amran Nukman menyatakan, milenial rata-rata sudah mempunyai penghasilan tetap. Kalau dia berpasangan penghasilan ini digabung, sehingga potensinya untuk membeli properti semakin besar.

“Kalau dia mencicil (KPR) harga Rp 2,5 juta sampai Rp3 juta per bulan mampu lho, kalau dia paksakan untuk investasi, angka di atas itu juga masih memungkinkan,” kata Amran.

Baca juga : Di Gebyar Karya Pertiwi, Panglima TNI Ajak Pengusaha Kerek Kualitas Produk

Sebetulnya, lanjut Amran, untuk mendorong generasi milenial melek properti sebagai investasi, tidak harus dari pemerintah, pihak perbankan juga bisa mensiasatinya. Developernya harus kreatif, perbankan juga harus kreatif.

“Harus ada kerjasama yang baik, developernya, perbankannya, sama milenials-nya harus berubah pola pikirnya. Jangan hanya jalan-jalan ke Jepang, jalan-jalan ke Eropa Cuma karena bisa diposting, tapi mulai paksain nyicil properti, kalau ada lebihnya, baru jalan-jalan. Jangan dibalik pola pikirnya,” bebernya.

Baca juga : KLHK Ajak Milenial Jaga Kekayaan Alam Indonesia

Blogger Margareta Astaman mengatakan, milenials itu generasi yang paling disalahpahami, termasuk kalau bicara properti. Di satu sisi, milenial itu umumnya tidak ingin punya aset. Kepemilikan itu bukan gaya milenial, atau permarental alias permanen rental. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.