Dark/Light Mode

Hadapi Revolusi Industri 4.0, BPR-BPRS Harus Beri Pelayanan Lebih Mudah ke Masyarakat

Senin, 25 November 2019 21:46 WIB
Suasana Rapat Kerja BPR-BPRS 2019 (Foto: Istimewa)
Suasana Rapat Kerja BPR-BPRS 2019 (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - BPR-BPRS merupakan industri keuangan yang tangguh dalam menghadapi gelombang. Sejak berdiri dan bermunculan pada 1988, BPR-BPRS telah menghadapi pasang surut dari industri keuangan di negeri ini. 

“Saat ini, BPR-BPRS saat ini hidup dalam ekosistem ekonomi yang sangat dinamis, penuh dengan persaingan usaha, regulasi yang dinamis dan hadirnya disrupsi teknologi. Meski begitu, industri ini tetap bertahan dan hadir melayani masyarakat pedesaan dan pelaku UMKM. Hal ini terlihat dari indikator kinerja industri BPR-BPRS yang masih tumbuh positif,” kata Ketua Perbarindo, Djoko Suyanto.

Sampai Agustus 2019, Aset Industri BPR mencapai Rp 143 triliun atau tumbuh 9,47 persen dibandingkan posisi tahun lalu. Kredit yang disalurkan kepada pelaku UMKM mencapai Rp 106 triliun atau tumbuh 11,44 persen. 

Baca juga : Pancasila Harus Jadi Dasar Nilai Pembentukan Komunitas Masyarakat

Fungsi intermediasi juga dapat dengan jalankan dengan baik. Hal ini terlihat dari tabungan yang tumbuh sebesar 9,98 persen dan deposito tumbuh sebesar 11,07 persen dibanding  setahun yang lalu. 

:Selain itu, hal yang menggemberikan jumlah nasabah yang dilayani mencapai 15,6 juta rekening. Nasabah tersebut didominasi penabung sebanyak 11,5 juta rekening dan rata-rata jumlah tabungannya sebesar Rp 2 juta. Sedangkan nasabah debitur sebanyak 3,6 juta rekening dan rata-rata pinjamannya adalah Rp 29 juta. Hal ini mencerminkan, industri BPR-BPRS memang hadir untuk melayani masyarakat kecil dan pelaku UMKM di seluruh wilayah Indonesia,” terang Djoko.

Dalam beberapa waktu terakhir, sambung Djoko, teknologi informasi dan komunikasi, khususnya penetrasi internet dan smartphone, telah mengalami perkembangan yang sangat luar biasa. Dalam konteks di Indonesia misalnya, laporan dari McKinsey 2018 dan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia 2018 menunjukkan bahwa dari 265 juta penduduk Indonesia, 178 juta merupakan pengguna telepon seluler, 171 juta penduduk merupakan pengguna internet dan 130 juta merupakan pengguna media sosial aktif.

Baca juga : Era Revolusi Industri 4.0, Anggota Korpri Harus Makin Inovatif Melayani Publik

“Revolusi digital yang saat ini sedang terjadi telah menyadarkan kita bahwa saat ini kita telah berada pada tahap permulaan dari revolusi industri 4.0. Yaitu revolusi yang mentransformasi proses bisnis dengan lebih memanfaatkan teknologi informasi, otomasi, termasuk artificial intelligence, internet of things, dan digital economy. Revolusi digital tersebut kemudian secara signifikan telah mengubah cara pandang dalam melakukan aktivitas ekonomi di berbagai belahan dunia seperti penggunaan e-commerce yang masif dan telah melahirkan model-model bisnis baru di antaranya berupa layanan peer-to-peer lending dan sharing economy,” ucapnya.

Melihat kenyataan tersebut, kata Djoko, Industri BPR-BPRS harus melakukan inovasi dan adaptif terhadap perkembangan teknologi yang ada. Walaupun keunggulan komparatif yang dimiliki Industri BPR-BPRS, yang tidak akan pernah tersaingi, yaitu fokus melayani UMKM, pendekatan personal, pelayanan mudah dan cepat, BPR tetap harus melakukan respons dengan melakukan strategic partnership dan kolaborasi. 

“Tentunya, dengan model bisnis yang saling melengkapi, menguntungkan dan mendorong tumbuh bersama. Sehingga dampak akhirnya, masyarakat yang dilayani lebih mudah, cepat dan aman,” katanya.

Baca juga : Raih Padmamitra Award, Baznas Dianggap Sukses Berdayakan Masyarakat

Salah satu upaya tersebut, tambah Djoko, dibahas dalam rapat kerja nasional perbarindo 2019 yang mengusung tema “Penguatan Sinergi BPR-BPRS untuk Memperluas Akses Layanan Perbankan Menuju Kemandirian Ekonomi”. [KW]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.