Dark/Light Mode

Genjot Wisatawan, Pelabuhan Benoa Ditata Ramah Lingkungan

Jumat, 29 November 2019 11:12 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir didampingi Direktur Utama PT Pelindo III, Doso Agung berbicang dengan turis. (Foto: ist)
Menteri BUMN, Erick Thohir didampingi Direktur Utama PT Pelindo III, Doso Agung berbicang dengan turis. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pelindo III makin mematangkan rencana penataan kembali Pelabuhan Benoa. Dengan begitu diharapkan bisa menjadi kawasan wisata berkelas dunia dan mampu mendatangkan cruise setiap hari.

Direktur Utama PT Pelindo III, Doso Agung mengatakan, penataan dilakukan agar Benoa dapat terintegrasi dengan ekosistem pelabuhan hingga 10 tahun ke depan. Dalam rencana penataan ini, Pelindo III juga telah mendapatkan dukungan dari Gubernur Bali dan Menteri BUMN Erick Thohir.

"Semua desain penataan Pelabuhan Benoa sudah disusun bersama Gubernur Bali dan pada akhirnya disepakati desain pelabuhan yang ramah lingkungan," katanya dalam keterangan tertulisnya kepada Rakyat Merdeka, Jumat (29/11).

Baca juga : Ecoport Bikin Pelabuhan Tanjung Priok Lebih Ramah Lingkungan

Doso menjelaskan dari total 70 hektar (ha) wilayah dumping 1 dan dumping 2, sekitar 51 persen diperuntukkan sebagai hutan kota. Hutan ini sekaligus menjaga ekosistem Pelabuhan Benoa tetap terjaga, dan nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.

"Termasuk turis kapal cruise juga bisa berjalan-jalan atau jogging, dan kegiatan lainnya," katanya.

Sesuai masukan dari Menteri BUMN dan Gubernur Bali, kata Doso, Pelindo lll bakal menata kembali lokasi eksisting Pelabuhan Benoa, seperti pemindahan area perikanan ke zona perikanan di wilayah dumping 1 yang baru, dan untuk kegiatan curah kering, gas, dan peti kemas juga dijadikan satu di wilayah dumping 2.

Baca juga : Askrindo Salurkan Dana Sosial & Bina Lingkungan

"Pemindahan ini dimaksudkan supaya tidak mengganggu pemandangan para turis saat turun dari kapal cruise," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir meminta penataan kawasan tersebut juga diharapkan menjadi Turn Around Port, sehingga penyelesaian pembangunan kawasan pelabuhan perlu dikombinasikan dengan keramahtamahan pengelolaan wisata khas Bali akan meningkatkan kunjungan wisatawan melalui jalur laut.

"Pelabuhan ini bisa menjadi pusat pembangunan ekosistem, bersama-sama harus bisa berpikir untuk mencapai satu tujuan yaitu wisata di Bali menjadi nomor satu dan pelabuhannya juga berstandar dunia, dengan begitu semua pihak akan fokus di satu tujuan," katanya.

Baca juga : 2024, Pembangunan MRT Dari Bundaran HI Ke Ancol Ditargetkan Rampung

Adapun saat ini rata-rata Pelabuhan Benoa mendapatkan kunjungan cruise sekitar 90 unit per tahun. Dengan penataan itu diharapkan bisa mendatangkan cruise setiap hari.

Sebagai gambaran, cruise seperti Carnival Splendor yang datang pada 28 November 2019 ini telah membawa lebih dari 3 ribu wisatawan asing. Jumlah tersebut setara dengan 10-15 kali penerbangan yang datang dari luar negeri. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.