Dark/Light Mode

Targetkan 2 Juta Motor Listrik Pada 2025

Menristek Dorong Kampus Kembangkan Bus Setrum

Sabtu, 30 November 2019 02:56 WIB
Menristek  Bambang Brodjonegoro (Foto:Istimewa)
Menristek Bambang Brodjonegoro (Foto:Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah mendorong lembaga penelitian untuk mengembangkan baterai kendaraan listrik. Terutama pengembangan baterai lithium dengan bahan mineral nikel yang banyak ditemukan di Indonesia. 

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan, para peneliti di beberapa perguruan tinggi seperti ITS dan UNS telah mulai mengembangkan produk baterai lithium. 

“Kita juga punya beberapa pelaku. Pertamina juga mengembangkan versinya sendiri, LIPI juga anak perusahaan dari PLN, PT Indonesia Power juga,” kata Bambang, kemarin. 

Baca juga : Menag Imbau PTKI Kembangkan Moderasi Beragama

Selain motor listrik dan baterai, saat ini lima perguruan tinggi sedang mengembangkan bus listrik, yaitu Universitas ¬Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Sebelas Maret (UNS). Bambang menargetkan, -Indonesia mampu memproduksi 2 juta motor listrik pada 2025. 

“Tentu saja ini ambisius, tapi ada kompetisi saat ini pada revolusi industri keempat, kita perlu ada lompatan katak,” ujarnya. 

Target tersebut, dinilainya, sesuai dengan kebutuhan kendaraan di tengah masyarakat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, perkembangan jumlah sepeda motor di Indonesia pada 2017 mencapai 113 juta kendaraan, jauh di atas mobil di angka 15 juta kendaraan. 

Baca juga : Tangani Sampah Plastik, Inaplas Dorong Sistem Pengelolaan Terintegrasi

Bambang menyebut, Indonesia saat ini sudah memiliki motor listrik GESITS yang dikembangkan ITS. GESITS saat ini sudah dapat dipesan masyarakat. 

Menurut Bambang, pengembangan industri kendaraan listrik harus bersifat menyeluruh, tidak hanya produk akhir berupa motor atau mobil listrik, namun juga komponen-komponen penting bagi kendaraan listrik. “Jadi kita juga perlu kembangkan ekosistem dari kendaraan listrik, termasuk industri suku cadang dan baterai,” jelasnya. 

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Johnny Darmawan meminta pemerintah lebih dulu mengembangkan kendaraan listrik roda dua ketimbang roda empat. 

Baca juga : Oke Jadi Menteri, Wishnutama Siap Kembangkan Industri Kreatif

Johnny mengatakan, China telah berhasil mengaplikasikan sepeda motor dengan tenaga listrik. Dirinya yakin pabrikan di Indonesia telah mampu memproduksi baterai listrik untuk sepeda motor.“Anggap dalam lima tahun bisa 4 sampai 5 juta (sepeda) motor masuk (produksi),” ujarnya. [KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.