Dark/Light Mode

Gandeng 7 Politeknik

ASDP Serius Genjot Kualitas SDM di Sektor Pelayaran

Rabu, 18 Desember 2019 15:05 WIB
Focus Group Discussion (FGD) Program Mahasiswa Magang Bersertifikat (PMMB) di Terminal Eksekutif Sosoro-Merak, Banten, kemarin. (Foto: Istimewa)
Focus Group Discussion (FGD) Program Mahasiswa Magang Bersertifikat (PMMB) di Terminal Eksekutif Sosoro-Merak, Banten, kemarin. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Genjot kualitas SDM di sektor pelayaran, ASDP Indonesia Ferry menggandeng tujuh politeknik. Aksi ini sebagai dukungan perseroan terhadap Poros Maritim yang digagas Presiden Joko Widodo. 

Kolaborasi ini digelar dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) Program Mahasiswa Magang Bersertifikat (PMMB) di Terminal Eksekutif Sosoro-Merak, Banten, kemarin. Acara ini sebagai ajang diskusi dan komunikasi program kerja sama dalam pendidikan pelatihan bersama. 

Direktur SDM dan Layanan Korporasi ASDP Indonesia Ferry Wing Antariksa mengatakan, pihaknya konsisten menggelar vokasi di bidang kemaritiman sejak 6 tahun silam. Seperti dengan sejumlah politeknik pelayaran (poltekpel), Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) di Lingkungan Kementerian Perhubungan, maupun sektor Swasta. 

Baca juga : KPK Klaim Selamatkan Rp 18,15 T Potensi Kerugian Negara di Sektor Kesehatan

Kegiatan ini sejalan dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 70 Tahun 2013 Pasal 18 tentang Pendidikan dan Pelatihan Sertifikasi serta Dinas Jaga Pelaut. Tahun lalu, ASDP menyempurnakan kerja sama ini melalui PMMB di Lingkungan Kementerian BUMN. 

Instrumen yang digunakan yakni Forum Human Capital Indonesia (FHCI) dalam bentuk Penandatangan Nota Kesepahaman dengan 6 politeknik dan atau BP2IP Sorong, BP2IP Malahayati Aceh, BP2IP Tangerang, BP2IP Barombong, Poltekpel Surabaya, dan Poltekpel Sumatera Barat.

“Kami sangat concern dalam meningkatkan kualitas SDM melalui program pendidikan dan pelatihan yang bekerjasama dengan lembaga pendidikan dan pelatihan Perhubungan Laut. Serta peningkatan kualitas program pendidikan dan pelatihan melalui metode e-learning sesuai aturan yang berlaku,” kata Ferry di Jakarta, kemarin. 

Baca juga : Indonesia-Swedia Perkuat Kerja Sama Sektor Pertahanan

Untuk tahun ini, kerja sama kembali ditingkatkan dengan menambah mitra yaitu BDP Minahasa Selatan. “Kini, ada 7 institusi pendidikan yang dapat berpartisipasi dalam PMMB di ASDP,” tambahnya. 

Wing menganggap vokasi kemaritiman dalam bentuk PMMB akan bermanfaat menyiapkan SDM unggul. Selain nantinya bisa berdaya saing, SDM ini juga akan menjadi pilihan dalam menghadapi persaingan global. 

“Bahkan, selain program vokasi kemaritiman, sejak tahun lalu, ASDP telah melaksanakan program magang untuk mahasiswa dengan konsentrasi umum tingkat PTN/ PTS di seluruh Indonesia. Tiap tahun tren rekrutmennya meningkat,” ungkap Wing. 

Baca juga : Gelar Raker, APHI Genjot Ekspor dan Investasi Di Sektor Hutan

Selain menggelar PMMB, ASDP bahkan menerima penyandang disabilitas di sektor formal. Pasalnya, setiap orang memiliki aksesibilitas yang sama dalam proses rekruitmen di BUMN, termasuk berkarir di ASDP. 

Hal ini mengacu pada UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, khususnya terkait Pasal 53 ayat (1) yang menyatakan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD wajib mempekerjakan paling sedikit dua persen penyandang disabilitas dari jumlah pegawai atau pekerja. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.