Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kilang Pertamina Luncurkan Bahan Bakar Kapal Sulfur Rendah

Jumat, 20 Desember 2019 12:35 WIB
Foto: Humas Pertamina
Foto: Humas Pertamina

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertamina melalui Refinery Unit (RU) III Plaju meluncurkan Bahan Bakar Kapal Marine Fuel Oil (MFO) sulfur rendah 180 cSt (centistockes) pada Kamis (19/12) di Plaju, Sumatera Selatan.

MFO dengan kandungan sulfur maksimal 0,5 persen mass by mass (m/m) ini merupakan salah satu upaya perusahaan, dalam menyediakan bahan bakar kapal yang sesuai dengan mandatori International Maritime Organization (IMO, mengenai bahan bakar kapal dengan kadar sulfur maksimal 0,5 persen wt yang berlaku mulai 1 Januari 2020.

MFO tersebut akan dilepas perdana dari Kilang Plaju sebesar 7.000 kiloliter (KL) melalui MT Medelin Expo, menuju supply point STS Balikpapan.

Baca juga : Depo Bangunan Buka Gerai di Bandar Lampung

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menjelaskan, RU III Plaju ini akan memproduksi MFO 180 cSt sebanyak 380.000 KL per tahun. Atau kurang lebih 200 ribu barel per bulan, dan dapat didistribusikan bagi kapal-kapal berbendera Indonesia maupun selain Indonesia, yang memasuki pelabuhan di wilayah perairan Indonesia.

“Pertamina terus mengupayakan terobosan dan inovasi produk, untuk mendukung program pemerintah. Dengan menyalurkan bahan bakar kapal sulfur rendah, bagi kapal yang berlayar di perairan nasional," tutur Fajriyah.

"Kami memastikan produk minyak bakar ini sesuai dengan ketentuan perairan internasional, yang ditetapkan International Maritime Organization (IMO),” imbuhnya.

Baca juga : Indonesia Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Pabrik Bir Korea Utara

Fajriyah menambahkan, penyediaan BBM ini juga sejalan dengan Peraturan Menteri Perhubungan No 29 tahun 2014, tentang pencegahan pencemaran lingkungan maritim dikarenakan kadar sulfur pada bahan bakar kapal.

“Selain untuk memenuhi regulasi nasional dan internasional, dengan produksi MFO Sulfur rendah 180 cSt, Kilang Plaju dapat memberikan potensi peningkatan margin pada unit operasi, “ papar Fajriyah.

Penerapan Bahan Bakar MFO sulfur rendah ini diyakini berdampak pada pengendalian angka impor BBM. Sehingga, diharapkan ikut mendukung stabilitas nilai rupiah dan menghemat devisa negara.

Baca juga : Alexandre Christie Luncurkan 10 Varian Jam Baru

Melalui program ini, Pertamina akan terus berupaya menjamin ketahanan stok BBM ramah lingkungan di pasaran.

Saat ini, produksi bahan bakar kapal MFO sulfur rendah 180 cSt dapat dipenuhi 200 ribu barel per bulan dari Pertamina RU III Plaju, dan akan dilakukan optimasi kembali untuk memproduksi hingga 300 ribu per bulan. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.