Dark/Light Mode

Dirut PT AP I Kerja Keras Selesaikan NYIA Kulon Progo

“Bukan Hanya Yang Hidup, Yang Meninggal Pun Saya Datangi...”

Selasa, 22 Januari 2019 08:48 WIB
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi. (Foto: M Qori Haliana/Rakyat Merdeka)
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi. (Foto: M Qori Haliana/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Faik Fahmi, Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) I mungkin pas kalau kita sebut sebagai sosok yang tenang, tapi menghanyutkan. Dia tak banyak bicara, umbar omongan atau basa-basi, tapi kerjanya cepat dan nyata. Bandara Kulon Progo di Yogyakarta, misalnya.

Proyek strategis nasional yang bertahun-tahun terkatung-katung, tak kunjung selesai. Tapi di tangannya, proyek tersebut berjalan lancar, dan akan mencapai 50 persen progress pembangunan pada April 2019.

Faik memperkirakan airport baru yang dinamai New Yogyakarta Internasional Airport atau NYIA itu, akan beroperasi penuh pada akhir tahun nanti. “Saya turun dan mengecek langsung hari demi hari. Bukan hanya yang hidup, bahkan yang sudah meninggal pun saya datangi,” kata Faik, saat ditanya resep dan strateginya meneruskan proyek yang sempat tersendat itu.

Faik Fahmi, Senin (21/1) bersilaturahmi ke dapur redaksi Rakyat Merdeka didampingi Direktur Operasi Wendo Asrul Rose, Direktur Pemasaran dan Pelayanan Devy Suradji, serta Corporate Secretary Hendy Heryudhitiawan. Semua kompak berbusana kasual.

Mengenakan polo shirt dipadukan celana jins. Faik menceritakan banyak hal. Tentang paparan kinerja sampai program dan rencananya di tahun ini. Terkait Bandara Kulon Progo, Faik menjelaskan cukup detil. Misalnya, menyangkut pembebasan lahan yang bermasalah. Sehingga diperlukan pendekatan yang khusus dan humanis.

Baca juga : 600 Investor Siap Hadiri Mandiri Investor Forum 2019

Membaur langsung dan berkomunikasi dengan para pemilik lahan, dan menyelesaikan persoalannya. Termasuk, berziarah ke makam Paku Alam I sampai IX. “Saya perbaiki makamnya. Karena kepercayaan di Jawa sangat tinggi. Sehingga, keberadaan kami di sana harus bisa memberikan hal positif untuk masyarakat,” imbuh mantan Dirut PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) itu.

Kepada masyarakat, disampaikan niat baik pemerintah membangun bandara itu tulus dan mulia. Juga berniat membantu masyarakat sekitarnya keluar dari jerat kemiskinan. Hal lain, menurut Faik, masalah di Kulon Progo terkait pola kerja sama pengelolaan. Semula, AP I menetapkan pola kerja kemitraan. Tetapi, setelah dikaji aspek bisnis maupun legal, banyak kelemahannya. Akhirnya diputuskan, polanya dengan tender.

“Melalui proses tender, pembangunan melibatkan banyak pihak. Sehingga, bisa menghilangkan pengaruh politik dan banyak masalah justru selesai dengan cara ini. Akhirnya, proyek bisa mulai lagi. Sekarang, dalam tahap pengerjaan,” terang mantan Direktur Garuda Indonesia dan PT Angkasa Pura I itu.

Menurut Faik, bandara di Kulon Progo didesain megah dan ditopang fasilitas full service. Pembangunannya juga memperhatikan kondisi alam Indonesia yang rentan bencana. Sehingga, bakal tahan gempa sampai 8,8 Skala Richter (SR) dan mampu menahan gelombang tsunami.

Siapa yang memberi nama bandara itu jadi New Yogyakarta Internasional Airport atau NYIA? “Nama itu usulannya Sri Sultan Hamengku Buwono X. Approval dari Kementerian Perhubungan,” ungkap Faik.

Baca juga : PT KAI Aktifkan Kembali 4 Jalur Kereta Di Jawa Barat

Sekarang ini, progress pembangunan NYIA mencapai 28 persen. Faik menargetkan, April 2019 bisa beroperasi. “Dengan 50 persen progress, artinya untuk sisi udara, termasuk runway, apron, maupun taxi way, sudah selesai sehingga bandara bisa dioperasikan,” terangnya.

Faik menjelaskan, runway NYIA memiliki panjang 3.250 meter, lebih panjang dibanding runway I Gusti Ngurah Rai Bali yang hanya 3.000 meter. Klasifikasi PCN (pavement classification number) atau kekuatan runway-nya juga lebih tinggi dari Soekarno Hatta. Dengan panjang dan kekuatan seperti itu, maka masalah di Bali yang panjang runway-nya kurang, dan di Soetta yang PCN-nya kurang, bisa terselesaikan di NYIA.

“Jadi, nanti NYIA menjadi runway paling memungkinkan didarati pesawat terbesar dan terberat dengan full kapasitas,” imbuhnya.

Antisipasi Bencana

Soal mitigasi bencana, Faik menyebut NYIA akan menjadi bandara terkuat yang ada di Indonesia. Banyak pakar dilibatkan dalam proses pembangunannya. Bahkan untuk antisipasi bencana tsunami, AP I melakukan pengukuran ketinggian gelombang yang mungkin terburuk akan menghantam. Direktur Operasi Wendo Asrul Rose ikut menerangkan. Dia merinci, runway dibangun lebih tinggi 7 meter dari normalnya 9 meter. Atap bandara dibangun lebih kuat dan tebal, untuk mengantisipasi terjadinya erupsi Gunung Merapi.

Baca juga : Usaha Tambang Diberi Atensi, Pertumbuhan Bisa Naik 7 Persen

Pembangunan NYIA, kata Faik, telah berdampak besar terhadap perkembangan ekonomi Jawa Tengah. Baru dalam tahap pembangunan saja, sudah bisa mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran. Apalagi nanti, setelah bandara beroperasi.

Dulu, angka pengangguran di Kulon Progo 3,8 persen, sekarang menjadi 1,4 persen. Kulon Progo kini menjadi kabupaten dengan tingkat pengangguran terendah di Yogyakarta. Padahal sebelumnya tertinggi. “Jika bandara ini sudah beroperasi sempurna, akan menyerap lebih dari 15 ribu pekerja,” ungkapnya.

Untuk memberdayakan masyarakat sekitar, AP I mendirikan balai pemberdayaan untuk memberikan kursus keterampilan. Mulai dari belajar bahasa Inggris, training operasional bandara, tiket, sampai sekolah pramugari. “Sambutan masyarakat positif dan banyak yang berterima kasih kepada kami. Selama ini warga harus pergi ke tempat lain untuk mencari pekerjaan. Sekarang pekerjaannya yang justru datang,” paparnya.

Harapan penting lainnya, ke depan, NYIA akan mengerek jumlah pelancong mancanegara yang selama ini harus transit dari Bali atau Jakarta dulu, sebelum mencapai Yogyakarta. Nanti, wisatawan bukan hanya dari Singapura atau Malaysia. Melainkan dari China, Korea, atau Eropa dengan pesawat berbadan besar pun bisa datang lebih mudah. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.