Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Impor Jagung Jalan Terus Walau Saat Musim Panen

Menko Darmin: Jangan Main-main Dengan Telur

Rabu, 23 Januari 2019 10:46 WIB
Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution (Foto: Istimewa)
Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah memastikan impor jagung tetap direalisasikan walaupun pertanian lokal sudah memasuki musim panen. Hal itu dilakukan demi menjamin pasokan komoditas tersebut untuk peternak.

Pemerintah bergerak cepat menyikapi kelangkaan dan tingginya harga jagung untuk pakan ternak. Kemarin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menggelar rapat koordinasi terbatas (rakortas) dengan menteri terkait membahas masalah tersebut di kantornya. 

Hadir dalam rapat antara lain Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso.  Darmin mengungkapkan, dirinya bersyukur pada akhir tahun melakukan impor jagung. Karena, jika tidak, harga pakan bisa melonjak tajam. “Syukur ada impor. Kalau nggak harganya bisa Rp 8.000 per kilogram (kg),” ungkap Darmin. 

Baca juga : Jangan Khawatir, Bulog Pastikan Stok Pangan 2019 Aman

Darmin menegaskan, impor jagung akan tetap dilakukan walau masuk musim panen. Sebab, komoditas tersebut sangat penting karena bisa mempengaruhi harga ayam dan telur. Impor jagung perlu dilakukan untuk menjamin pasokan ke peternak. Banyak peternak ayam skala kecil seperti di Blitar, tidak memiliki gudang penyimpan jagung. Mereka membeli jagung hanya untuk kebutuhan satu bulan. 

“Kalau harga (jagung) naik, mereka kena. Sementara masyarakat kita proteinnya paling banyak dari apa? Dari telur ayam. Jangan main-main dengan telur. Itu akan mempengaruhi gizi masyarakat,” tegasnya.  Darmin  Menambahkan, pemerintah memiliki kepentingan untuk menjaga harga dan pasokan jagung. Jika harga jagung tinggi, harga telur bisa naik. 

Seperti diketahui, peternak ayam mengeluhkan kelangkaan jagung untuk pakan ternak. Hal itu membuat harga jagung melonjak.  Ketua Dewan Jagung Nasional Tony J Kristianto menerangkan, harga jagung di tingkat peternak sekitar Rp 6.500 per kg. Harga itu tinggi bila dibandingkan kondisi normal yang hanya Rp 3.500 sampai Rp 4.000 per kg. 

Baca juga : Pengusaha Mamin Butuh Gula Impor

Tony pesimistis impor jagung tambahan sebanyak 30 ribu ton bisa menekan harga. “Dalam sebulan, peternak membutuhkan 1 juta ton jagung untuk kebutuhan pakan. Berarti kalau digelontor cuma 110 (ribu ton) kan cuma 10 persen. Jumlah itu dari sebulan itu cuma cukup 3 sampai 4 hari,” ujarnya. 

Menurut Tony, jika pemerintah bertujuan untuk meredam harga jagung di peternak, maka setidaknya kuota impor ditambah menjadi 1 juta ton.  Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memastikan, jagung impor sebanyak 100 ribu ton sudah didistribusikan. 

“Kita sudah impor dengan jumlah yang diizinkan dan sudah distribusi habis,” ungkap Buwas, sapaan akrab Budi Waseso.  Buwas menduga ada penyalahgunaan pembelian jagung impor. Akhirnya menyebabkan pasokan di lapangan habis terjual. 

Baca juga : Brodjo Patok Kemiskinan Turun Menjadi 9 Persen

Buwas menegaskan, pihaknya tidak pernah menjual jagung selain kepada peternak. Dia mengajak agar para peternak mampu bersama-sama mengawasi penjualan di lapangan.  Impor Jagung Turun  Direktur Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) Bambang Sugiharto meminta, impor jagung untuk pakan dilihat secara menyeluruh. 

“Penting untuk menjadi catatan kita semua, bahwa empat tahun lalu, Indonesia impor jagung 3,5 juta ton nilainya Rp 10 triliun. Kemudian 2016 impor menurun drastis hingga 2017 tidak ada impor jagung pakan ternak. Dan 2018 kita ekspor 341 ribu ton. Artinya di tahun 2018 produksi jagung surplus. Jadi kita harus holistik melihat kondisi jagung,” ungkapnya. 

Bambang menyebutkan, pada 2018 dari impor jagung pakan ternak sebanyak 100 ribu ton, yang terealisasi sebesar 73 ribu ton. Dan sisanya direalisasikan pada awal 2019. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.