Dark/Light Mode

Peruri Menang Tender Cetak Uang Peru

Rabu, 5 Februari 2020 16:00 WIB
Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya dan Manager of Currency Management Departement BCRP Javier Gutierrez Gonzales, di kantor BCRP, Lima, Peru, Selasa (4/2). (Foto: Dok. Peruri) 
Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya dan Manager of Currency Management Departement BCRP Javier Gutierrez Gonzales, di kantor BCRP, Lima, Peru, Selasa (4/2). (Foto: Dok. Peruri) 

RM.id  Rakyat Merdeka - Perum Peruri sukses melebarkan sayap ke dunia internasional. Peruri bersama dengan Banco Central De Reserva Del Peru (BCRP), Bank Sentral Peru, melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama terkait pencetakan Soles, mata uang negara Peru.   

Penandatanganan dilakukan secara langsung Direktur Utama Peruri, Dwina Septiani Wijaya, dan Manager of Currency Management Departement BCRP, Javier Gutierrez Gonzales, di kantor BCRP, Lima, Peru, Selasa (4/2) waktu setempat. Penandatanganan disaksikan Duta Besar RI untuk Peru, Marina Estella Anwar Bey, dan Fajar Rizki yang merupakan Direktur Pengembangan Usaha Peruri.    

Baca juga : Pengeringan Banjir Di Underpass Kemayoran Paling Lama Dua Hari

Peruri memenangi tender pencetakan mata uang Peru setelah melalui proses yang memakan waktu selama kurang lebih dua bulan. Peruri menang setelah melalui persaingan yang kompetitif dengan perusahaan-perusahaan kelas dunia lainnya, yaitu Gisecke & Devrient (Jerman), Oberthur (Prancis), De La Rue (Inggris), Goznak (Rusia), dan PWPW (Polandia). Keberhasilan Peruri pada proses tender ini diumumkan melalui surat ketetapan yang ditandatangani Julio Velarde Flores pada 26 Desember 2019.      

Dalam perjanjian tersebut disebutkan, Peruri akan mencetak 3 pecahan mata uang Peru yaitu Soles 10, Soles 20, dan Soles 50 dari total empat denominasi yang digunakan di Peru. “Pencapaian ini sangat menggembirakan bagi seluruh insan Peruri, mengingat persaingan dalam proses tender sangat ketat. Hal ini membuktikan bahwa Peruri sebagai BUMN mampu bersaing di kancah internasional serta memiliki kualitas permesinan dan kapasitas produksi yang mumpuni. Sehingga, makin menguatkan posisi Peruri sebagai perusahaan berkelas dunia sesuai dengan visinya,” kata Dwina, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/2).    

Baca juga : Mendes dan Mentan Teken Kerja Sama Tingkatkan Pertanian Desa

Proyek pencetakan uang kertas Peru ini merupakan nilai tertinggi sepanjang sejarah Peruri dengan nilai proyek sebesar Rp 260 miliar. Selain itu, pekerjaan ini merupakan proyek dengan jarak geografis terjauh karena berada di Amerika Selatan.      

“Sungguh sebuah prestasi yang sangat membanggakan. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu Peruri merealisasikan pencapaian ini. Proses produksi akan dimulai pada Juni 2020 dan pengiriman pertama akan dilakukan pada November 2020,” tambah Dwina.      

Baca juga : Ketemu Menperin, Grab Minat Investasi Daur Ulang Ponsel

Pencetakan uang kertas Peru ini mayoritas menggunakan material lokal dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) kurang lebih 60 persen. Di antaranya meliputi penggunaan tinta yang diproduksi oleh PT Sicpa Peruri Securink (PT SPS) dan material supporting lainnya.      

PT SPS merupakan perusahaan afiliasi antara Peruri dengan perusahaan asal Swiss, Sicpa, sebagai salah satu perusahaan tinta sekuriti terbesar di dunia. Pencapaian ini menambah daftar panjang proyek internasional yang telah dikerjakan Peruri. Beberapa proyek internasional yang dikerjakan Peruri selama ini adalah pencetakan Pita Cukai Nepal, Pita Cukai Pakistan, Paspor Sri Lanka, Prangko Nepal dan Prangko Filipina. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.