Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dikunjungi GP Jamu

Indofarma Kenalkan Fasilitas Produksi Herbal Berstandar

Sabtu, 22 Februari 2020 04:00 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Indofarma Tbk menggelar gathering dan kunjungan pabrik Gabungan Pengusaha Jamu (GP Jamu) ke pabrik Indofarma di Cikarang, Jawa Barat (21/2). Kunjungan ini dilakukan Gabungan Pengusaha Jamu di sela-sela Musyawarah Nasional VIII GP Jamu pada 20-21 Februari di Jakarta.

Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto menerangkan, kunjungan ini menjadi momen penting bagi Indofarma. "Dalam kesempatan ini, kami mengenalkan fasilitas produksi herbal yang telah bersertifikat Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB)," kata Arief di Kantor Indofarma, Cikarang, Jawa Barat, Jumat (21/2).

Selain itu, lanjut dia, Indofarma juga memperkenalkan fasilitas produksi herbal bersertifikat Industri Ekstrak Bahan Alam (IEBA) dan Sertifikat Halal. Sekaligus menjadi ajang membuka potensi kerjasama dengan para pengusaha Jamu yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia.

Baca juga : KEK Galang Batang Ditargetin Segera Bisa Olah Bauksit Jadi Alumina

"Kegiatan ini menjadi high priority target pasar atas produk ekstrak maupun toll manufacturing PT Indofarma," tegas Arief.

Harapan dari kegiatan ini, sambung Arief, masyarakat maupun dunia industri jamu bisa mengetahui kalau Indofarma merupakan perusahaan yang juga bergerak di industri herbal, tidak hanya di industri farmasi.

Selain itu, Indofarma juga bisa membantu industri jamu nasional memenuhi kebutuhan bahan bakunya sesuai dengan standar kualitas tinggi, yang saat ini dibutuhkan dalam sebuah industri jamu dan herbal.

Baca juga : Dikunjungi Wamen Surya Tjandra, Desa Kuala Karang di Kubu Raya Siap Masuk Program Redistribusi Tanah

Selain acara kunjungan, juga diselenggarakan penandatanganan nota kesepahaman antara Indofarma dengan GP Jamu dalam hal penelitian dan pengembangan terhadap kekayaan sumber daya alam Indonesia yang berpotensi menumbuhkan industri jamu atau herbal di tanah air.

"Indofarma berkomitmen untuk menyediakan bahan baku ekstrak yang mempunyai kualitas terjamin sesuai standard yang berlaku," tegas Arief.

Bagi pengusaha jamu, kerjasama dengan Indofarma memiliki berbagai keuntungan. Salah satunya ketersediaan bahan baku jamu yang memiliki berbagai sertifikasi standar tinggi yang diperlukan oleh industri jamu untuk memasarkan produknya di jangkauan lebih luas seperti ekspor.

Baca juga : Gandeng ARBI dan MUI, Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan Untuk Korban Bencana di Bogor

"Seperti perizinan, sertifikasi CPOTB dan IEBA sampai produksi ekstrak, tidak semua industri jamu punya itu. Indofarma punya lengkap, artinya kita bisa mendapatkan bahan baku kita dari Indofarma," ujar Ketua Umum GP Jamu Dwi Ranny Pertiwi.

Sebagai catatan, sampai dengan saat ini jumlah industri obat tradisional sebanyak 1.127 terdiri dari Industri Obat Tradisional, Industri Kecil Obat Tradisional dan Usaha Kecil Obat Tradisional dengan potensi pasar diproyeksikan pada tahun 2030 sebesar Rp30 triliun, sehingga seiring dengan pertumbuhan pasar obat tradisional maka kebutuhan bahan baku ekstrak akan mengalami peningkatan. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.