Dark/Light Mode

Imbas Corona, Bawang Putih Bikin Inflasi Turun 0,28 Persen

Selasa, 3 Maret 2020 08:34 WIB
Harga bawang putih melambung tinggi.
Harga bawang putih melambung tinggi.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kenaikan harga bawang putih yang mencapai Rp 70 ribu per kilogram (kg) sejak awal Januari lalu, berdampak pada inflasi di Februari. 

Badan Pusat Stastistik (BPS) mencatat, inflasi sepanjang Februari 2020 sebesar 0,28 persen. Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rusanti menerangkan, inflasi Februari disumbang paling tinggi dari harga bergejolak. 

Di mana komponen bahan makanan menjadi yang paling tinggi mencapai 1,17 persen. 

“Kenaikan harga komoditas bawang putih yang tinggi besar andilnya ke inflasi, yakni 0,09 persen. Sementara kenaikan harga cabe merah punya andil 0,06 persen, daging ayam ras, dan jeruk masing-masing punya andil 0,02 persen,” tutur Yunita di Kantor BPS, Jakarta, kemarin. 

Seperti diketahui, harga bawang putih sempat melambung dari harga normal Rp 26.000 per kg menjadi Rp 70.000/ kg. 

Baca juga : China Laporkan Penurunan Jumlah Kasus Infeksi Baru, Terendah Sejak 23 Januari

Kenaikan harga bawang putih terjadi sejak wabah virus corona dari China ramai diberitakan sejak pertengahan Januari 2020. 

China merupakan negara importir terbesar bawang putih untuk Indonesia. Namun begitu, Yunita menyatakan BPS belum mengetahui secara pasti apakah kenaikan harga bawang putih dipicu penahanan impor dari China imbas penyebaran virus corona. 

“Yang jelas, pasokannya kurang, bisa jadi karena pengaruh dari isu virus ini juga. Sedangkan kita tahu, mayoritas bawang putih kita diimpor dari China,” ujarnya. 

Sementara, Yunita menyatakan inflasi di kelompok kesehatan tidak dipengaruhi oleh harga masker yang saat ini sedang naik daun karena adanya virus corona. 

Ia juga menerangkan, kalau laju inflasi di Februari mengalami penurunan dari posisi Januari 2020 yang sempat mencapai 0,39 persen. 

Baca juga : Kementan Dorong Produksi Bawang Merah Berkualitas di Enrekang

Sementara, untuk inflasi tahun kalender tercatat sebesar 0,66. Dan inflasi tahun ke tahun sebesar 2,98 persen. 

Sedangkan di segmen perawatan pribadi dan jasa lainnya juga menyumbang andil 0,02 persen terhadap inflasi keseluruhan. Sementara kenaikan harga emas dan perhiasan juga menyebabkan inflasi. 

“Emas dan perhiasan memberikan andil ke inflasi 0,02 persen,” kata Yunita. 

Yunita mengatakan, dari 90 kota Index Harga Konsumen (IHK), 73 kota mengalami inflasi dan 17 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sintang 1,21 persen. 

Sedang inflasi terendah di Parepare sebesar 0,02 persen. Sementara, kota yang mengalami deflasi tertinggi di Tanjung Pandan -1,20 persen dan deflasi terendah di Padangsidimpuan sebesar -0,01 persen. 

Baca juga : Pacu Produksi Bawang Putih, Kementan Dorong Petani Temanggung Manfaatkan Dana KUR

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan laju inflasi pada Februari 2020 berada pada kisaran 0,31 persen atau lebih rendah dari Januari 2020 sebesar 0,39 persen. 

“Kami perkirakan inflasi lebih rendah dari bulan sebelumnya, perkiraan kami month to month 0,31 persen, year on year 3,02 persen,” kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.  [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.