Dark/Light Mode

Produksi Padi Petani Banyuasin Berlimpah

Minggu, 12 April 2020 23:18 WIB
Petani sedang panen (Foto: Dok. Kementan)
Petani sedang panen (Foto: Dok. Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah pandemi Covid-19, petani Banyuasin masih sangat sibuk melakukan panen raya padi yang hasil produksinya berlimpah. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Hortikultura (TPPH) Banyuasin, Zainuddin, menerangkan, panen raya padi di wilayahnya akan berlangsung hingga Mei nanti. 

"Produksi beras dari petani di Banyuasin mengalami surplus yang cukup tinggi dari kebutuhan masyarakat Banyuasin yang berjumlah 844.019 jiwa," terang Zainuddin, seperti keterangan Kementerian Pertanian (Kementan), Minggu (12/4).

Baca juga : Masuk ICU, PM Inggris Kebanjiran Ucapan Simpati

Selain di sawah, di beberapa desa di Banyuasin juga berlangsung panen raya padi di rawa pasang surut. Salah satunya Desa Teluk Tenggulang, Kecamatan Tinggal Ilir, dengan luas tanam 578 hektar (ha) dengan produksi 511 ton gabah kering panen (GKP) dan provitas mencapai 5,2 ton per ha. "Adanya program Optimasi Lahan (Oplah) Serasi (Selamatkan Rawa, Sejahterakan Petani) sangat berdampak pada panen padi contohnya di Desa Teluk Tenggulang ini provitas panen meningkat dari 4,3 menjadi 5,2 ton GKP per ha," katanya.

Zainuddin menambakan, panen padi rawa pasang surut juga sedang berlangsung di Desa Sumber Mulyo Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin dengan luas tanam 999,5 ha, produksi 5,170 ton GKP serta provitas mencapai 5,5 ton per ha. Hingga kini, luas tanam yang sudah dipanen ada sekitar 940 ha.

Baca juga : Ini Arahan Presiden Soal Penanganan Corona

"Desa ini juga provitasnya meningkat dari 4,8 menjadi sampai dengan 6 ton gabah kering panen perhektar dengan rata- rata 5,5 ton. Dan saat ini di desa Sumber Mulyo ini kita sudah tanam IP200 seluas 200 hektar dengan perkiraan panen pada akhir bulan Juli 2020," terangnya.

Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, mengatakan sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam mencapai target produksi padi, pihaknya melaksanakan target tanam pada Maret hingga paling lambat September 2020. Guna mencapai target ini, yang dapat dilakukan yakni dengan pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk pembiayaan produksi dan pengolahan padi.

Baca juga : Lagi, Jokowi Minta Penyaluran Bantuan Sosial Jangan Terlambat!

Ia mengatakan, produksi pertanian harus terus dipacu dalam kondisi apapun dengan tetap menjaga kondisi kesehatan khususnya para petani. “Pertanian menjadi garda terdepan untuk mempertahankan ekonomi negara ini, walaupun aktivitas kita terbatas namun kami tetap memantau secara penuh dan melakukan upaya apapun untuk menjamin ketersediaan pangan,” pungkas Suwandi. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.