Dark/Light Mode

Tekan Defisit Perdagangan

Mendag Permudah Impor

Jumat, 24 April 2020 08:25 WIB
Pemerintah mendorong ekspor untuk menekan defsit neraca perdagangan.
Pemerintah mendorong ekspor untuk menekan defsit neraca perdagangan.

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah tetap mendorong ekspor demi menekan defisit neraca perdagangan di tengah pandemi corona.

Kementerian Perdagangan menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 39 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 24 Tahun 2018 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Keterangan Asal untuk barang asal Indonesia. 

Permendag ini ditetapkan sejak 1 April 2020 dan mulai berlaku 8 April 2020. 

“Permendag ini merupakan salah satu upaya Kementerian Perdagangan dalam meningkatkan kelancaran arus barang dan efektivitas penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA), barang asal Indonesia dalam rangka penguatan ekspor di tengah kondisi sulit wabah virus corona,” jelas Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto dalam keterangannya, kemarin. 

Kementerian Perdagangan, sambung Agus, juga mengembangkan fasilitas pencantuman Tanda Tangan Pejabat Penerbit SKA dan Stempel Instansi Penerbit SKA (IPSKA) yang diaplikasikan secara elektronik (Affixed Signature and Stamp atau disingkat ASnS) melalui laman resmi e-ska.kemendag.go.id. 

Baca juga : LPDB: Tak Ada Pinjaman Ke Perusahaan Stafsus Milenial Presiden

Langkah ini, sesuai arahan Presiden Jokowi, bahwa penyebaran Covid -19 merupakan pandemi dan bencana nasional (bencana non alam) serta sejalan dengan diterapkannya imbauan bekerja dari rumah dan social distancing, serta diimplementasikan melalui Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

“Penerapan ASnS ini merupakan salah satu kebijakan strategis Kementerian Perdagangan sebagai upaya mencegah penyebaran dan memutuskan mata rantai penyebaran Covid19 melalui kontak fisik orang dan dokumen secara langsung,” sambung Agus. 

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Indrasari Wisnu Wardhana menambahkan, implementasi ASnS ini dilakukan secara bertahap. Tahap awal, dimulai dari 10 IPSKA. 

Yaitu IPSKA Provinsi DKI Jakarta dan 5 IPSKA Suku Dinas Jakarta, IPSKA Provinsi Jawa Timur, IPSKA Provinsi Jawa Tengah, IPSKA Kabupaten Bogor, dan IPSKA Kabupaten Tangerang. “Tahap berikutnya, akan dikembangkan hingga meliputi 94 lokasi IPSKA di seluruh Indonesia,” ujar Wisnu. 

Beberapa negara mitra dagang Indonesia seperti Australia, Selandia Baru, Korea, Jepang dan Chile juga telah menerapkan ASnS sesuai dengan peruntukan masing-masing perjanjian. 

Baca juga : Tangerang Siapkan TPU Buniayu Buat Pemakaman Jenazah Covid-19

Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas penerbitan SKA seiring dengan kebijakan penerapan PSBB maupun lockdown di berbagai negara. 

“Fasilitas ini juga disambut baik oleh pejabat penerbit SKA karena memungkinkan mereka memberikan pelayanan penerbitan secara fleksibel selaras dengan penerapan bekerja dari rumah selama darurat Covid19. Eksportir juga memberikan tanggapan positif karena mempermudah dan mempercepat proses pengurusan SKA yang diperlukan,” pungkas Wisnu. 

Terkait realokasi anggaran kementerian untuk penanggulangan wabah corona seperti yang diamanatkan Presiden Jokowi, Kemendag juga sudah memangkas lagi anggaran tahun 2020 sebesar Rp 1,22 triliun dari awalnya hanya Rp 731,7 miliar. 

“Berdasarkan Surat Menteri Keuangan Nomor S-320/ MK.02/2020 tentang langkahlangkah penyesuaian belanja kementerian/lembaga tahun anggaran 2020, Kemendag diminta penghematan anggaran sebesar Rp 1,22 triliun atau sebesar 34,24 persen dari pagu alokasi anggaran tahun 2020,” kata Sekretaris Jenderal Kemendag Oke Nurwan. 

Sehingga, anggaran Kemendag di tahun 2020 hanya tersisa Rp 2,35 triliun, dari semula Rp 3,57 triliun. 

Baca juga : Ditopang Ekspor, Neraca Perdagangan Kian Perkasa

“Setelah dilakukan penghematan, maka anggaran tahun ini sebesar Rp 2,35 trilliun. Dananya, akan digunakan untuk belanja pegawai, operasional perkantoran, penanganan Covid19, dan kegiatan prioritas lainnya,” jelas Oke. 

Ia mengatakan, realokasi anggaran tersebut akan digunakan untuk memberikan bantuan berupa masker, sarung tangan, sabun cair, hand sanitizer, tangki air dan wastafel, serta bilik disinfektan untuk 157 pasar rakyat di beberapa daerah yang terdampak Covid-19 dengan total nilai sebesar Rp 5,4 miliar. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.