Dark/Light Mode

Jasa Tirta II Lakukan Padat Karya Bersihkan Waduk Jatiluhur

Jumat, 24 April 2020 22:00 WIB
Jasa Tirta II Lakukan Padat Karya Bersihkan Waduk  Jatiluhur

RM.id  Rakyat Merdeka - Jasa Tirta II sebagai Badan Usaha Milik Negara mewujudkan kehadirannya melalui gotong royong padat karya tunai bersama masyarakat lokal membersihkan Waduk Jatiluhur. Tujuannya untuk mengantisipasi dan mengurangi pergerakan sampah eceng gondok dan keramba jaring apung (KJA). Gotong royong  pembersihan sampah dan eceng gondok tersebut dilakukan di perairan Waduk Jatiluhur pada Sabtu, 11 April 2020.

Gotong royong dilaksanakan melalui padat karya tunai bersama 70 warga lokal di sekitar wilayah sungai Citarum pada beberapa titik yang berbeda dan menggunakan 8 unit perahu nelayan, 1 unit excavator dan 2 unit dump truck. Tak hanya membersihkan, gotong royong juga akan memasang buoy dan sling pembatas untuk mencegah pergerakan eceng gondok dan sampah KJA agar tidak mendekati morning Glory dan untuk pengamanan bendungan. 

“Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan di tengah wabah covid-19 ini tetap mengutamakan aspek physical distancing dan memperhatikan protokol pencegahan covid-19,"kata Sekretaris Perusahaan Jasa Tirta II Nandang Munandar.

Menurutnya, melalui padat karya tunai gotong royong bersih-bersih waduk ini menjadi salah satu bentuk kepedulian Jasa Tirta II kepada warga lokal di tengah pandemic virus corona. Adanya himbauan pemerintah untuk menghentikan aktivitas di luar rumah membuat sebagian besar pekerja harian juga merasakan dampaknya karena pekerjaannya terhenti.

“Melalui gotong royong dengan program padat karya tunai ini masyarakat yang turut serta gotong royong memperoleh pengganti transport dan makanan harian, tentunya dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan covid-19,"ucap Nandang.

Ia mengatakan, kondisi waduk yang bersih dari sampah dan eceng gondok akan meminimalisir masuknya sampah ke lubang Morning Glory.

Sementara itu, dihubungi secara terpisah General Manajer Wilayah IV Jasa Tirta II Anom Soal Herudjito mengatakan gotong-royong pembersihan sampah dan eceng gondok merupakan salah satu upaya perusahaan untuk menjaga kebersihan dan pengamanan Waduk dan PLTA Ir. H. Djuanda serta membantu pendapatan masyarakat.

“Waduk yang bersih akan memudahkan dalam pemantauan dan pengawasan serta tetap mendukung olahraga air termasuk yg dibawah pembinaan Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI), serta memaksimalkan dalam pengendalian banjir,"ucap Anom.

Baca juga : Jasa Marga Siapkan Check Point Di Beberapa Titik Jalan

Daerah Aliran Sungai Citarum dikelola dengan Sistem Waduk Kaskade yang tersusun dari hulu ke hilir yaitu Waduk Saguling, Waduk Cirata dan Waduk Jatiluhur (Ir. H.Djuanda), sehingga air keluar (limpasan) dari Waduk Saguling akan ditampung (diredam) oleh Waduk Cirata dan selanjutnya air keluar dari Waduk Cirata akan ditampung (diredam) oleh Waduk Jatiluhur sebelum mengalir ke hilir Sungai Citarum meliputi Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bekasi.

Pengelolaannya terkoordinasi di bawah Tim Koordinasi Pengelolaan Bendungan Kaskade Citarum (TKPBKC). Meski tampungan air di Waduk Saguling hampir mencapai batas elevasi, Jasa Tirta II memastikan kapasitas Waduk Jatiluhur masih aman untuk menampung aliran Sungai Citarum di dua waduk di atasnya sehingga Jasa Tirta II akan dapat mengurangi potensi banjir di hilir Sungai Citarum.

“Walaupun dalam kondisi mendekati limpas, Jasa Tirta II memastikan Waduk Jatiluhur akan tetap aman dengan pola operasi waduk yang dinamis sesuai dengan kondisi di lapangan," pungkas Anom.

Pada waktu yang sama, Jasa Tirta II juga bersama masyarakat sekitar bergotong-royong membersihkan tumbuhan gulma dari perairan Bendung Walahar. Fungsi Bendung Walahar sebagai pintu utama Saluran Induk Tarum Utara sangat vital untuk mengairi irigasi di wilayah Kabupaten Karawang bagian Utara. Aliran Sungai Citarum dari Bendung Walahar dibagi oleh Bangunan Bagi Leuweung Seureuh ke saluran-saluran irigasi. Seluas 80.000 hektar sawah bergantung pada aliran air dari Bendung Walahar dan BBU Leuweung Seureuh.

“Hari ini, gerakan bersihkan perairan Bendung Walahar dari eceng gondok dan sampah ini sebagai salah satu upaya untuk melindungi dan melestarikan salah satu sumber air yang bermanfaat, serta sebagai upaya memberikan pendapatan bagi masyarakat,"ucap General Manajer Wilayah II Mario Mora Pangestu.

Pembersihan di Waduk Jatiluhur dan Bendung Walahar merupakan bentuk konsistensi Jasa Tirta II dalam melaksanakan kegiatan operasi dan pemeliharaan sumber daya air. Air yang dikelola Jasa Tirta II digunakan untuk menjaga ketahanan pangan nasional dengan mengairi lebih dari 240 ribu hektar lahan pertanian, dua kali panen pertahun, rata rata 6 ton per hektar setara dengan nilai rupiah 13 trilliun/tahun.

Menghadapi perubahan iklim dan sebagai mitigasi kekeringan ekstrem yang berpotensi terjadi, sejauh ini Jasa Tirta II terus menata pengelolaan pasokan air Sungai Citarum dan fungsi Waduk Jatiluhur sebagai sumber air bagi masyarakat Jawa Barat bagian Utara dan DKI Jakarta.

90% air Waduk digelontorkan untuk mengairi irigasi di Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten/Kota Bekasi, sisanya digunakan untuk air baku industri dan air minum di Jawa Barat dan sebagian DKI Jakarta.

Baca juga : Tim Manggala LHK Lakukan Pencegahan Karhutla dan Corona

Upaya pengelolaan pasokan air menjadi krusial dilakukan saat memasuki musim kemarau. Lahan pertanian di Kabupaten Karawang, Subang dan sebagian barat Indramayu menjadi areal prioritas untuk dilakukan mitigasi antisipasi kekeringan dengan menjaga pompa, kebersihan bendungan, bendung dan saluran.

“Jasa Tirta II memberlakukan piket pengaturan jadwal pemberian air atau gilir giring air untuk menjaga pasokan air irigasi agar petani bisa tanam dan semai secara bergantian sehingga bisa panen di musim kemarau,"ucap Haris.

Buah manis dari hasil usahanya saat memitigasi kekeringan, pada Bulan September Tahun 2019 saat puncak musim kemarau, Jasa Tirta II berhasil melakukan panen raya untuk area B.Tub.8 Blok KW 8.

Tak hanya sukses berpanen raya, dalam pengendalian banjir, Jasa Tirta II rutin berkoordinasi dengan Tim Koordinasi Pengelolaan Bendungan Kaskade Citarum (TKPBKC) untuk menjaga Tinggi Muka Air dan Air Keluar Waduk Ir. H. Djuanda. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi potensi banjir di wilayah hilir diantaranya Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi.

Di tengah pandemic COVID-19 ini, Jasa Tirta II berperan aktif dalam melakukan pencegahan penyebaran dan penanganan virus tersebut dengan membentuk Gugus Tugas COVID-19 Jasa Tirta II, memberlakukan work from home (WFH), penutupan kawasan wisata Jatiluhur, penyemprotan Desinfektan dan penyaluran bantuan pencegahan COVID-19 di lingkungan sekitar perusahaan. 

Jasa Tirta II memberlakukan konsep work from home (WFH) sebagai salah satu bentuk physical distancing menyusul adanya himbauan pemerintah untuk mengurangi kegiatan di luar rumah, untuk mengurangi potensi penyebaran virus Covid-19. 

“Dalam situasi seperti ini, kami mendukung kebijakan pemerintah untuk mencegah penyebaran covid-19 dengan mulai menerapkan work from home bagi karyawan. Hal ini juga untuk melindungi kesehatan dan keselamatan karyawan. Ini menjadi prioritas kami tentunya,” kata Kepala Divisi Sumber Daya Manusia E. Rina Rismayanti.

Dengan menjunjung sistem manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3), Jaga Tirta II melakukan penyemprotan Desinfektan guna menjaga kebersihan kantor dan area wisata Jatiluhur untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Baca juga : Besok, PMI Lakukan Penyemprotan Disinfektan Besar-Besaran di Jakarta

Upaya lain yang dilakukan Jasa Tirta II dalam pencegahan covid-19 adalah menutup Kawasan Wisata Jatiluhur sementara waktu khususnya untuk area kawasan wisata Istora dan Jatiluhur Water World karena berpotensi mendatangkan massa yang banyak.

Untuk operasional Hotel Pesanggrahan dan Hotel Istora tetap beroperasi seperti biasa dengan memperhatikan prosedur penanganan dan pencegahan covid-19. Prosedur penanganan dan pencegahan covid 19 antara lain skrining suhu dan kesehatan tubuh sebelum memasuki gedung, penyediaan hand sanitizer di setiap pintu masuk, penyediaan masker dan penyemprotan disinfektan di setiap gedung.

Sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat, Jasa Tirta II juga melakukan penyemprotan disinfektan di tiga desa sekitar kecamatan Jatiluhur (Desa Jatiluhur, Jatimekar dan Cikaobandung) serta kawasan dagang para UMKM di Waduk Jatiluhur pada hari Sabtu - Minggu tanggal 29-30 Maret 2020.

Setelah penyemprotan, Jasa Tirta II kemudian membagikan 8000 masker, 200 botol hand sanitizer ukuran 500 ml dan 2000 botol hand sanitizer ukuran 50 ml kepada masyarakat di wilayah tersebut.

Direktur Keuangan & SDM Haris Zulkarnain mengatakan, bantuan tersebut merupakan komitmen Jasa Tirta II dalam upaya membantu pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid 19 di lingkugan sekitar perusahaan dan menghimbau masyarakat agar tidak berkerumun dan menjalankan social /physical distancing.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.