Dark/Light Mode

Peringati May Day, Buruh Bikin Aksi Sosial

Rabu, 29 April 2020 14:29 WIB
Ilustrasi buruh. (Foto: ist)
Ilustrasi buruh. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Peringatan Hari Buruh atau May Day pada 1 Mei mendatang akan dilakukan berbeda dengan perayaan-perayaan sebelumnya akibat wabah corona (Covid-19). Tahun kegiatannya bukan demo, tapi aksi sosial.

Aksi sosial akan digelar oleh Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) yang merupakan gabungan dari  Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI). MPBI juga sudah mengeluarkan surat instruksi kepada seluruh jajaran dengan total 40 Federasi Serikat Pekerja untuk melaksanakan kegiatan sosial dalam merayakan May Day.

Presiden KSPSI, Andi Gani Nena Wea mengatakan, aksi May Day tahun ini akan dilaksanakan berbeda. Menurutnya, akan banyak aksi kegiatan sosial yang akan dilakukan. "Kami ingin membuktikan bahwa buruh bukan hanya jago demo tapi juga punya rasa empati dan kepedulian yang tinggi terhadap sesama," katanya dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu (29/4). 

Andi Gani mengungkapkan, ada banyak kegiatan di antaranya membagikan ribuan Alat Pelindung Diri (APD) ke beberapa rumah sakit di Jabodetabek. Lalu, ada pembagian handsanitizer kerumah sakit dan masyarakat. 

Baca juga : Galang Dana Perangi Covid-19, Beckham Bikin Undian

"Nanti kami akan bergerak serentak. Di Jakarta, Bekasi, Tangerang dan lainnya untuk membagikan ribuan APD. Bukti bahwa buruh peduli tenaga kesehatan yang berada di garda terdepan penanganan Covid-19," ungkapnya. Selain itu, lanjut Andi Gani, kegiatan penggalangan dana sosial bagi buruh yang terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK). 

Terkait RUU Omnibus Law Cipta Kerja, Andi Gani mengapresiasi keputusan Presiden Jokowi yang menunda pembahasan sampai wabah Covid-19 ini selesai. Namun, Andi Gani meminta RUU Omnibus Law klaster ketenagakerjaan itu disusun ulang dengan melibatkan semua pihak termasuk buruh. Terutama draft pasal yang merugikan buruh harus dibahas dari awal.

"Kami ingin dicabut total dan dibahas drafnya dari awal. Kalau dengan draf ini kami akan nolak juga," tegasnya.

Presiden KSPI, Said Iqbal mengatakan, buruh akan melaksanakan May Day dengan kampanye di media sosial serta lewat virtual. Tuntutan yang akan dikampanyekan di medsos yaitu penolakan RUU Omnibus Law Cipta Kerja, PHK di tengah pandemi corona serta meminta agar pengusaha tidak menghapus upah dan THR Lebaran walaupun dimasa sulit ini.

Baca juga : Pelni Ubah Skema Operasional

"Peringatan May Day dilakukan dengan banyak kampanye di media sosial dan virtual," katanya.

Iqbal juga mengajak agar para pekerja di Indonesia menggelar penggalangan dana. Dana itu untuk solidaritas pangan dan kesehatan para buruh yang kena PHK. "Selain itu, aksi galang dana dari buruh untuk solidaritas pangan dan kesehatan," ucapnya.

Presiden KSBSI, Elly Rosita Silaban mengaku, juga akan menggelar aksi sosial untuk memperingati May Day. Salah satu diantaranya adalah donor darah dan bantuan kepada buruh yang terdampak corona.

"Tahun ini May Day kita memang dalam situasi penuh keprihatinan karena wabah corona," katanya.

Baca juga : Tinju Dunia, Arum Yakin Pulev Gebuk Joshua

Elly menyakini aksi besar yang awalnya akan digelar 30 April dan menyambut May Day tidak jadi dilakukan. Karena, adanya keputusan tepat dari Presiden Jokowi yang menunda pembahasan RUU Omnibus Law Cipta Kerja. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.