Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Di Tengah Pandemi Covid-19, BUMN dan Swasta Siap Beli Ikan Hasil Tangkapan Nelayan

Rabu, 29 April 2020 22:40 WIB
Ikan hasil tangkapan nelayan (Foto: Dok. KKP)
Ikan hasil tangkapan nelayan (Foto: Dok. KKP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Untuk menyerap hasil perikanan di tengah pandemi Covid-19, BUMN Perikanan dan swasta siap melakukan pembelian hasil tangkapan nelayan di sejumlah daerah. PT Bintang Mandiri Bersaudara di Bitung telah melakukan pembelian ikan cakalang dan baby tuna langsung dari nelayan dengan harga normal. Sementara, Perum Perindo sebagai salah satu BUMN perikanan sedang menunggu surat penugasan dari Kemenko Perekonomian untuk menjadi offtaker hasil nelayan dan petambak dengan target sebanyak 3.000 ton per bulan. 

Kabar baik ini diketahui dalam seri Diskusi Daring Rabu yang dilaksanakan SAFE Seas Project dengan tema “Pembelian Hasil Perikanan oleh BUMN dan Swasta di Masa COVID-19”, Rabu (29/4). Diskusi ini program kerja sama antara Yayasan Plan Internasional Indonesia dengan Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia.

Baca juga : Pemerintah Siap Terima Kedatangan Pekerja Migran Kita

Koordinator Nasional DFW Indonesia, Moh Abdi Suhufan, mengatakan pemerintah perlu cepat mengeluarkan Surat Penugasan kepada BUMN agar pembelian hasil tangkapan nelayan di sejumlah daerah dapat segera dilakukan. Pihaknya juga melihat masih ada bottleneck yang perlu diselesaikan karena produksi yang tinggi saat ini belum ditunjang jalur distribusi yang mendukung. “Produksi ikan di Pulau Jawa dalam April diperkirakan masih mencapai 39.000 ton, tertinggi dari seluruh pulau besar di Indonesia. Tapi, sejumlah usaha pengolahan justru kekurangan row material,” kata Abdi. 

Alumnus Ilmu Kelautan Universitas Hasanuddin ini juga meminta daerah yang memberlakukan PSBB untuk memberikan dispensasi kepada usaha penangkapan ikan agar tetap beroperasi. “Kegiatan bongkar ikan di sejumlah pelabuhan terhenti karena pembatasan, padahal protokol kesehatan dapat diberlakukan secara ketat,” kata Abdi.

Baca juga : KBRI Amman Bagikan 600 Paket Sembako Untuk WNI

Dirut Perum Perindo, Farida Mokodompit, mengatakan, Perindo siap menjadi pelaku Sistem Resi Gudang untuk menampung hasil tangkapan nelayan yang melimpah. “Perum Perindo saat ini mengelola 15 cold storage dari Aceh sampai Papua dengan kapasitas total 4.170 ton,” kata Farida. 

Selain melakukan pembelian ikan, Perindo juga akan memperkuat distribusi dan penjualan. Perindo telah berkoordinasi dengan sejumlah kepala daerah untuk memasukan ikan sebagai paket sembako dalam skema bantuan sosial yang diberikana oleh pemerintah daerah.  “Secara khusus di DKI Jakarta kami ikut dalam dalam Program Warung Tetangga sebagai pemasok bahan pangan dengan sistem online dan memsukan ikan dalam program warung pangan,” terang Farida.

Baca juga : Imbas Covid-19, Stay At Home Economy Akan Jadi Tren Ke Depan

Sementara, Direktur Bintang Mandiri Bersaudara, Abrizal Ang, mengatakan, pihaknya telah melakukan pembelian ikan disejumlah daerah antara lain di Halmahera, Papua, NTT, dan NTB di tengah menurunnya permintaan foord service. 

“Untungnya permintaan ritel meningkat termasuk permintaan pemerintah untuk keperluan bansos sehingga penjualan kami masi bisa pertahankan” kata Abrizal. Adap un untuk jenis tuna segar ukuran besar pihaknya masih belum melakukan pembelian karena permintaan ekspor. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.