Dark/Light Mode

Imbas Covid-19, Stay At Home Economy Akan Jadi Tren Ke Depan

Selasa, 28 April 2020 20:33 WIB
Teten Masduki
Teten Masduki

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop dan UKM), Teten Masduki memprediksi stay at home economy, atau pola berbelanja secara daring akan menjadi tren di masa datang.

Teten menilai, akibat pemberlakukan physical distancing oleh masyarakat di tengah masa pandemi membuat pola konsumsi berubah.

"Masyarakat mengalami perubahan pola konsumsi yang awalnya offline menjadi online. Stay at home economy akan menjadi tren di masa yang akan datang," kata Teten pada konferensi virtual yang diselenggarakan oleh BNPB di Jakarta, Selasa (28/04).

Baca juga : Tangani Covid-19, Pemkab Taput Kembali Usulkan Penambahan APD Ke Pusat

Teten menyebut, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sektor bisnis yang paling mengalami peningkatan pada masa penanganan pandemi.

Menurut dia, e-commerce dan platform online menjadi solusi bagi sejumlah UKM sehingga mereka masih bisa memasarkan produk dan menjalankan usahanya sesuai protokol pencegahan Covid -19.

Berdasarkan riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI), UMKM sukses bertahan di tengah masa pandemi ini adalah yang menjual produk-produk herbal, natural, serta bahan pangan, seperti buah-buahan dan sayuran yang sifatnya meningkatkan daya tahan tubuh.

Baca juga : Lawan Virus Covid-19, Pertagas Bantu Perlengkapan APD di Bontang

" UMKM juga menyediakan makanan praktis siap olah dan dapat disimpan lama seperti frozen food, rendang hingga bumbu-bumbu," kata Teten.

Ia menyebutkan, bahwa 49 persen masyarakat menjadi lebih sering memasak di rumah. Oleh sebab itu, permintaan produk siap olah dan praktis seperti makanan beku dan makanan kaleng juga meningkat.

Namun demikian ada juga sektor usaha berskala ultra mikro yang tidak bisa menjalankan usahanya, sehingga pendapatannya sehari-hari menjadi terganggu.

Baca juga : Lawan Covid-19, Priskila Donasikan 7.200 Hand Spray ke RSUP Persahabatan

"Sektor ultra mikro yang pendapatannya harian, ini memang tidak bisa diselesaikan lewat mekanisme ekonomi. Presiden sudah meminta agar didorong mendapatkan bansos sebagai orang miskin baru karena mereka sudah tidak bisa berusaha," tambah Teten. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.