Dark/Light Mode

86 Persen Perusahaan BUMN Sudah Siap dengan New Normal

Selasa, 26 Mei 2020 21:35 WIB
Erick Thohir (Foto: Istimewa)
Erick Thohir (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perusahaan-perusahaan BUMN sedang menyongsong penerapan tatanan baru alias new normal dalam beraktivitas di tengah wabah Covid-19. Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan, saat ini sudah 86 persen perusahaan negara siap menerapkan protokol tatanan baru itu.

"Kita petakan dari awal, 86 persen BUMN siap. Yang tidak siap kita pandu agar tidak bikin blunder di lapangan," ujar Erick dalam video konferensi, di Jakarta, Selasa (26/5), seperti dikutip Antara.

Baca juga : Tolong Dievaluasi Lagi, Penggunaan Sepeda Motor Di Era New Normal

Erick menerangkan, dalam menerapkan protokol Covid-19 di lingkungan BUMN, pihaknya tetap mengupayakan keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi. "Yang namanya protokol Covid-19 harus seimbang, antara keselamatan kesehatan dan pelan-pelan juga menghidupkan ekonomi," ucapnya.

Kata Erick, kesiapan BUMN menerapkan protokol tatanan baru itu mengantisipasi pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh pemerintah daerah. Saat pelonggaran itu diterapkan, BUMN sudah siap.

Baca juga : Begini Pencegahan Covid-19 di Tempat Kerja di Era New Normal

"BUMN ada di setiap daerah. Kalau tiba-tiba ada kelonggaran PSBB, kita tidak bingung. Pemerintah daerah punya keputusan masing-masing. Kita tidak mungkin PSBB longgar baru kita siapkan protokolnya," terang Erick.

Erick mengemukakan, ada tiga poin penting dalam penerapan protokol kenormalan baru BUMN. Yakni pola kerja yang fleksibel, penerapan kesehatan yang ketat, dan akselerasi teknologi.

Baca juga : PUPR Percepat Pemulihan Ekonomi di Jayapura dan Wamena

"Tidak ada yang sempurna, tapi harus dicoba dulu. Lihat mana yang sudah bagus dan mana yang harus dicoba lagi," jelasnya.

Erick menambahkan, kebijakan kenormalan baru di lingkungan BUMN juga berbeda-beda karena memiliki bisnis yang tidak sama. Penerapan protokol tatanan baru di lingkungan BUMN diprediksi memakan waktu hingga 5 bulan ke depan. Hal itu dikarenakan tidak mudah untuk mengubah kebiasaan. "Kesadaran adalah kuncinya," ucap Erick. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.