Dark/Light Mode

Kreativitas Jadi Kunci Untuk Bertahan Di Tengah Krisis Akibat Covid-19

Jumat, 29 Mei 2020 22:20 WIB
Kreativitas Jadi Kunci Untuk Bertahan Di Tengah Krisis Akibat Covid-19

RM.id  Rakyat Merdeka - Industri kreatif mengajarkan, hanya mereka yang berinovasi dari rumah yang bisa bertahan di masa pandemi Covid-19. Hal itu disampaikan Direktur Bisnis Mikro Bank BRI Supari.

Menurutnya, pandemi ini hanya bisa dilewati dengan berjaga jarak dan menjadikan manusia teralienasi dan terisolasi.

“Kreativitas menjadi kata kunci untuk bisa bertahan dan keluar dari krisis yang sedang kita hadapi ini. Kolaborasi antara pihak perbankan dan industri kreatif bukan saja dapat mengusahakan terus bergeraknya roda ekonomi, tapi juga dapat memberikan solusi emosi di masa pandemi ini,” jelas Supari. 

Supari menyampaikan hal itu di acara zoom!nar bertema “Industri Kreatif dan Alternatif Solusi Pendanaan” yang diselenggarakan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 

Berdasarkan keterangan yang diterima, Jumat (29/5), acara tersebut menghadirkan pembicara utama Menteri Komunikasi dan Informatika, yang diwakili Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Digital dan Sumber Daya Manusia Dedy Permadi, Deputi Bidang Investasi dan Industri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Fadjar Hutomo dan Direktur Bisnis Mikro Bank BRI Supari. 

Baca juga : Panglima: TNI dan LVRI Bantu Percepat Penanganan Covid-19

Hadir mewakili kalangan pelaku industri kreatif adalah formasi lengkap GIGI Band (Armand Maulana, Dewa Budjana, Thomas Ramdhan dan Gusti Hendy) dan Raul Renanda – Arsitek dan seniman. Sebanyak 765 pelaku industri kreatif dari 16 sektor ikut menyemarakkan acara itu.

Melanjutkan keterangan Supari, dia menepis keraguan para pegiat industri kreatif terkait kemungkinan untuk mendapatkan pendanaan dari sektor perbankan. 

“Bank BRI hadir untuk memberikan solusi alaternatif pandanaan kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk industri kreatif. Tangible maupun intangible assets yang dihasilkan oleh industri kreatif tentunya memiliki nilai ekonomis dan mungkin bankable,” kata Supari. 

Ia  menambahkan, selain melalui jalur frontline perbankan, instrumen lain yang bisa mendukung terjadinya kolaborasi antara dunia perbankan dan industri kreatif adalah melalui instrumen peer to peer lending melalui beberapa fintech rekanan Bank BRI.

Dedy Permadi saat membacakan pesan Menkominfo Johnny G Plate mengungkapkan, pihaknya mendukung dan mengapresiasi kegiatan video conference semacam zoom!nar, utamanya pada masa pandemi yang kini  melanda dunia. 

Baca juga : Ekspor Benih Lobster Bantu Ekonomi Nelayan Di Masa Darurat Covid-19

“Di saat berjaga jarak (physical distancing) menjadi keharusan dalam keberlangsungan kehidupan, jaringan internet yang andal dan aman merupakan sarana utama untuk bisa tetap melakukan kegiatan berkomunikasi dan berusaha. Demi menjaga keberlangsungan dunia usaha saat berdiam dan bekerja dari rumah di masa pandemi, pemerintah melalui Kominfo memastikan jaringan internet yang bisa diandalkan senantiasa hadir untuk masyarakat.” jelas Dedy.

Terkait apa yang disampaikan Supari, Raul Renanda seorang arsitek, desiner dan seniman yang dikenal melalui karyanya mendesain Gedung Taman Ismail Marzuki dan kini merambah ke industri desain piano modern, sepakat  bahwa berinovasi dari rumah menjadi kunci untuk bisa keluar dari keterhimpitan di masa pandemi. 

“Seorang seniman biasanya akan sangat kreatif dan kemudian menghasilkan master piece justru saat dia tertekan,” Jelas Raul. 

Raul mendorong pihak perbankan untuk dapat terus berkomunikasi dengan industri kreatif untuk bisa hadir dengan alternatif solusi pendanaan.

“Tidak ada karya yang bisa menghasilkan nilai tambah 30 kali lebih besar dari modal tangible yang ia investasikan selain karya industri kreatif. Selama ini karya-karya industri kreatif terbukti memiliki nilai ekonomis yang sangat besar. It’s a high risk investment with highly returns,” tegas Raul.

Baca juga : Petani Nanas Prabumulih Kebanjiran Order Di Tengah Pandemi Covid-19

Sementara,GIGI Band menyatakan, perlindungan hak intelektual dan hak cipta masih menjadi masalah di negara ini. 

“Bentuk akhir dari karya musik adalah meta data di zaman digital sekarang. Perlindungan hak intelektual dan hak cipta masih menjadi pekerjaan serius untuk bisa ditangani agar tidak terus merugikan industri kreatif,” jelas Armand Maulana. 

GIGI Band mengapresiasi terbitnya UU 24/2019 terkait industri kreatif yang diinisiasi oleh Kemenparekraf. GIGI juga berharap karya-karya intangible dapat disahkan dalam konteks fidusia dalam industri perbankan.

Menanggapi pernyataan Armand, Supari mengatakan, solusi emosi menjadi penting saat ini dan kebutuhan hiburan makin meningkat. Tapi lebih dari sekadar memberikan hiburan, kegiatan hiburan yang mendidik atau edutainment (educational entertainment) yang mengarah kepada dimungkinkannya berinovasi dari rumah adalah penting untuk dihadirkan ke hadapan masyarakat. 

“Bank BRI akan terus melakukan kegiatan semacam ini baik dalam bentuk roadshow atau pun kegiatan virtual semacam zoom!nar ini,” kata Supari. [WHY]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.