Dark/Light Mode

Berdikari Dapat Jatah Impor 60 Ribu Ton Daging

Minggu, 31 Mei 2020 13:25 WIB
Berdikari menerima pengiriman daging impor. (Foto: ist)
Berdikari menerima pengiriman daging impor. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Berdikari (Persero) telah mengantongi izin impor daging kerbau India dan daging sapi Brazil dari Kementerian Perdagangan (Kemendag). Masing-masing sebanyak 50.000 Ton dan 10.000 Ton.

Direktur Utama Berdikari, Harry Warganegara mengatakan, rencananya impor daging tersebut akan didatangkan secara bertahap hingga akhir tahun 2020. Sampai saat ini, berdikari telah melakukan kontrak pembelian dengan beberapa pemasok daging kerbau India dan shipment sudah mulai berjalan.

Baca juga : Begini Cara Merawat Jaket Motor Yang Benar

“Hari ini (Sabtu), untuk shipment pertama telah masuk ke Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Priok sebanyak 672 ton," ujarnya seperti ditulis Minggu (31/5).

Menurutnya, hingga saat ini Berdikari telah menyelesaikan negosiasi kontrak dengan beberapa pemasok dengan total daging kerbau yang akan didatangkan sebanyak 1.960 ton yang direncanakan akan masuk bertahap hingga akhir Juni 2020. Perseroan akan terus menambah jumlah impor sesuai dengan kuota yang didapat.

Baca juga : Ngabuburit Malah Diburu Anjing...

"Saat ini kami masih melakukan negosiasi kontrak dengan beberapa supplier. Kami harap dengan masuknya daging kerbau India ke Indonesia dapat menjaga ketersediaan bahan pangan nasional dan terpenuhinya kebutuhan bahan pangan protein khususnya daging serta menjaga stabilitas harga tetap terjangkau oleh masyarakat," katanya. 

Ia menambahkan, untuk memasarkan daging tersebut, Berdikari menggandeng beberapa distributor serta menyalurkan langsung ke pasar konsumen melalui saluran distribusi sendiri, di antaranya melalui Toko Daging Protein Berdikari dan market place.  

Baca juga : Pemerintah Kejar Target 10 Ribu Tes PCR Per Hari

“Selain impor daging kerbau India, kami juga sedang mempersiapkan proses impor daging sapi Brazil, saat ini telah dilakukan kontrak pembelian awal dengan salah satu supplier sebanyak 1.120 ton dan diperkirakan akan sampai sebelum akhir Juni 2020," jelasnya.

Ia memastikan, sebagai bagian dari BUMN klaster pangan, perseroan terus berkomitmen untuk mensupport pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan stabilisasi harga khususnya pada masa pandemik Covid-19 ini. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.