Dark/Light Mode

Supaya Nggak Terus-terusan Impor

Di Tengah Pandemi, Pembangunan Kilang Pertamina Tetap Jalan Terus

Jumat, 5 Juni 2020 20:52 WIB
Supaya Nggak Terus-terusan Impor Di Tengah Pandemi, Pembangunan  Kilang Pertamina Tetap Jalan Terus

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah pandemi Covid-19 dan rendahnya harga minyak dunia, pembangunan kilang Pertamina dengan investasi besar harus berdampak pada masyarakat. Tuntutan ini menjadi perhatian pemerintah dan Pertamina, sebagai pelaksana proyek RDMP/GRR.

Direktur Megaproyek & Petrokimia Pertamina, Ignatius Tallulembang menyatakan, pembangunan kilang Pertamina yang dikenal dengan megaproyek RDMP dan GRR merupakan proyek strategis yang memberikan manfaat besar. Baik bagi masyarakat sekitar maupun secara nasional.

“Pembangunan kilang merupakan proyek dengan investasi besar. Namun, untuk menjamin keberlanjutan dan kepastian investasi, Pertamina melakukan kerja sama dengan investor-investor global. Contohnya kerjasama dengan CPC pada RDMP Balongan Phase 3,” ujar Ignatius.

Baca juga : Ahmad Basarah: Wacana Pemakzulan di Tengah Pandemi Hanya Kuras Energi

Meski mahal, pembangunan kilang Pertamina memberikan multiplier effect bagi pembukaan lapangan kerja dan pengembangan ekonomi nasional. Dengan total investasi sekitar 48 miliar dolar AS, RDMP dan GRR akan menyediakan lapangan pekerjaan untuk sekitar 130 ribu orang saat konstruksi, dan sekitar 10 ribu orang saat operasi.

Hasil studi menunjukkan,  multiplier effect bagi lapangan pekerjaan akan memberikan dampak 17 kali lipat. Sehingga, membuka jutaan pekerjaan di berbagai sektor.

“Di saat pandemi, maka RDMP dan GRR memberikan peluang lapangan kerja bagi masyarakat. Karena itulah, Pertamina tetap menuntaskan pengerjaan kilang dengan penerapan protokol kesehatan dan mengedepankan teknologi digital,” imbuhnya.

Baca juga : Jalan Terus, Pembangunan Kilang RDMP Cilacap

Menurut Ignatius, RDMP dan GRR juga memberikan peluang untuk meningkatkan kualitas produk BBM yang lebih ramah lingkungan. Sesuai regulasi dan standar internasional. Sehingga, ke depannya, akan terwujud ekosistem lingkungan Indonesia yang lebih sehat.

“Dengan RDMP dan GRR, kita tidak akan lagi tergantung dengan impor BBM. Bahkan, akan menjadi eksportir BBM. Terutama solar dan avtur, yang stoknya diprediksi lebih besar,” terangnya.

Dalam pelaksanaan RDMP dan GRR, Pertamina berkomitmen untuk memaksimalkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) baik dari segi manpower, material dan peralatan. Sehingga, memberikan kesempatan dan mendorong peningkatan kapabilitas manufaktur dalam negeri.

Baca juga : Di Tengah Pandemi, Penjualan UMKM Pertamina Tembus Angka Rp 4 Miliar

“Pembangunan kilang akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional, di tengah tantangan menghadapi pandemi Covid-19,” pungkasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.