Dark/Light Mode

2019 Tak Sesuai Harapan

Sawit Sumbermas Pede Semester II Cemerlang

Selasa, 30 Juni 2020 07:21 WIB
RUPS Dan Paparan Publik Tahun 2020 PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk.
RUPS Dan Paparan Publik Tahun 2020 PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk.

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) percaya diri (pede) kinerja semester II bakal cemerlang, meski secara finansial di Tahun 2019 tak sesuai ekspektasi (harapan).

Direktur Utama SSMS Vallautahan Subraminam menjelaskan, alasan perusahaan optimistis karena pada semester II tahun ini akan dilakukan penambahan produksi dan efisiensi.

"Mayoritas produksi crude palm oil (CPO) bakal terjadi pada semester II/2020. Untuk produksi kami pada semester I/2020 biasanya hanya 40 persen dan paruh kedua naik menjadi 60 persen. Kami melihat beberapa kebun di Malaysia bakal menurun begitu juga dengan perusahaan di sini,” katanya dalam sela acara RUPST, yang digelar secara online, Senin (29/6).

Baca juga : Tanami Pekarangan, Mentan SYL: Sumber Pangan, Menambah Pendapatan

Menurut dia tahun ini perusahaan perlu mempertahankan produksi untuk mengejar laba yang baik. Tahun ini, SSMS mengincar produksi buah sebanyak 1,72 juta ton dengan produksi crude palm oil (CPO) SSMS sebanyak 600.000 ton pada akhir tahun.

Menurutnya, hingga Mei 2020, realisasi produksi buah perseroan sudah mencapai 784.165 ton atau 45,59 persen dari target. Sementara itu untuk produksi CPO perseroan sebesar 180.374 ton atau 30,06 persen dari target produksi.

“Kami perlu berupaya mempertahankan cost of good sold (COGS) 250 dolar AS per ton sehingga kami bisa mendapatkan keuntungan. Terkecuali, bila harga turun drastis hingga menjadi masalah,” katanya.

Baca juga : Lampung Selatan Segera Punya Perda LP2B, Kementan Beri Jempol

Manajemen menyatakan kinerja perseroan bakal terbantu dengan program biodiesel B30. Menurutnya, pungutan ekspor sebesar 55 dolar AS per ton CPO bakal memberikan dampak positif.

Pasalnya, pasar dalam negeri bakal menyerap lebih besar sehingga pasar tidak kebanjiran produksi.

“Walau ada panen dalam kondisi pandemi produsen domestik tetap bisa mengontrol harga. Cara ini efektif menghindari produksi yang berlebih,” katanya.

Baca juga : BNI Akui Karyawan Cabang Kramat Meninggal, Penyebab Belum Tentu Corona

Selain itu, dalam RUPST ini, perusahaan mengaku secara finansial pada tahun 2019 mengalami penurunan. Hal tersebut karena adanya penurunan angka penjualan Perseroan pada Tahun 2019 mencapai Rp 3.277,81 miliar dibandingkan tahun 2018 yang sebesar Rp 3.710,78 miliar.

Lebih jauh dia juga menerangkan, seluruh perolehan laba bersih tahun lalu dijadikan sebagai saldo laba ditahan. Sehingga tahun ini para pemegang saham SSMS memutuskan belum ada pembagian dividen. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.