Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

APP Sinar Mas Bikin HTI Ramah Harimau Sumatera

Sabtu, 1 Agustus 2020 12:10 WIB
Webinar Global Tiger Days. (Foto: ist)
Webinar Global Tiger Days. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - APP Sinar Mas berinisiatif menuju konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) ramah konservasi Harimau Sumatera.

Hal tersebut dikatakan Head of Conservation APP Sinar Mas Dolly Priatna pada acara Webinar Global Tiger Days (GTD): Sinergitas dan Koeksistensi Industri dengan Konservasi Harimau Sumatera, Rabu  (29/7). Acara ini untuk Perayaan Hari Harimau Sedunia atau Global Tiger Days yang jatuh Rabu, (29/7).

Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Wiratno, Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Iman Santoso, Direktur Yayasan Sintas Indonesia Hariyo TW, Head of Conservation Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas Dolly Priatna dan Direktur Yayasan Arsari Djojohadikusumo Catrini P.

Dolly menjelaskan, APP Sinar Mas mengawali program HTI ramah konsesi Harimau Sumatera dengan komitmen Sustainability Roadmap Vision (SVR) 2020 dan Forest Conservation Policy (FCP), termasuk rantai pasoknya dari konsesi HTI. “Tujuannya sendiri, agar membuat satu sinergitas dan hidup berdampingan dalam HTI dan konservasi satwa liar,” ujarnya dalam keterangannya, Sabtu (1/8).

Bahkan ada lima langkah stategis yang dilakukan APP Sinar Mas, untuk mewujudkan hal tersebut. Yaitu Sharing Space, Provide Connectivity dan Minimize HEC with Fatalies, Best Management Pratices (BMP) dan Landscape Scale.

Baca juga : Terinspirasi AHY, Rahmad Darmawan Gabung Demokrat

"Karena Harimau Sumatera punya wilayah jelajah yang luas. Harus ada koordinasi dan kerja sama di semua sektor," katanya 

Agar mewujudkan ini, APP Sinar Mas melakukan upaya pelestarian Harimau Sumatera dan Gajah Sumatera yang berada di luar kawasan konservasi. Karena mereka optimis jika potensi untuk menyelamatkan Harimau Sumatera di luar kawasan konservasi sangat besar. 

“Dari pantauan kamera trap 2019 lalu, Harimau Sumatera yang menggunakan areal konsesi pemasok kayu APP di Sumatera mencapai 69 individu. Mereka bukan tinggal di dalam, tapi menggunakan areal konsesi sebagai habitatnya,” ungkapnya.

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Iman Santoso juga menanggapi penerapan BMP di konsesi kehutanan. Beberapa langkah bisa dilakukan dalam penerapan tersebut.

“Yaitu melakukan penilaian dan menetapkan areal HCV, mengelola kawasan bernilai konsesi tinggi dan pembuatan SOP pencegahan dan penanggulangan konflik manusia dan satwa liar,” ucapnya.

Baca juga : Bikin Koalisi Raksasa, Golkar Mau 2 Cagub yang Bertarung

Dia melanjutkan, jika penerapan BMP di konsesi kehutanan bisa dilakukan dengan melaksanakan pelatihan mitigasi konflik manusia dan satwa liar, membentuk tim satgas mitigasi konflik satwa, serta monitoring dan sosialisasi sangat penting.

Dirjen KSDAE KLHK Wiratno mengatakan, perlindungan habitat Harimau Sumatera memang menjadi tantangan, karena banyak berada di luar kawasan konservasi. Bahkan kasus di Riau, 99 persen Harimau Sumatera berada di luar area system.

“Upaya insitu dan eksitu harus dikombinasikan, bagaimana cara mereka membangun, merehabilitasi dan pemanfaatan berkelanjutan,” ujarnya.

Menurutnya, problem terbesar kerusakan lingkungan dan kematian Harimau Sumatera ada di faktor manusia yang paling bertanggungjawab. Ada dua hal yang mendorong hal tersebut, yaitu kemiskinan dan keserakahan. 

Bahkan timnya pernah membersihkan jerat Harimau Sumatera lebih dari 3.000 unit jerat. Yang mana ditemukan di luar kawasan konsesi, seperti di Leuser, Bukit barisan dan Kerinci Jambi.

Baca juga : Keluarga Sinarmas Ributin Warisan 668 Triliun Rupiah

"Di tahun 2020 ini, tim di lapangan menemukan ada 700 jerat yang dipasang oleh warga di sekutar kawasan konsesi.

Kepala BBKSDA Riau Suharyono turut menceritakan, hampir 99 persen Harimau Sumatera berada di luar kawasan konservasi, terlebih banyaknya konflik Harimau Sumatera dan manusia.

“Ini harus jadi perhatian, tidak mungkin kami bekerja sendirian menangani konflik ini. Karena hampir semuanya berada di luar wilayah konsesi. Kita harus bersama-sama menangani konflik,” ucapnya.

Selain itu, BBKSDA Riau juga melakukan berbagai langkah untuk mencegah kepunahan habitat Harimau Sumatera. Yaitu dengan menggelar Operasi Satu Jerat, yang sudah dimulai beberapa waktu lalu.

Bahkan tim BBKSDA Riau menemukan ada sekitar 170 jerat yang ditemukan di 8 lokasi, saat melaksanakan Operasi Satu Jerat dalam beberapa bulan terakhir. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.