Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pancasila Harga Mati

Rabu, 17 Juni 2020 05:06 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Pancasila itu bukan agama tapi dari agama. Itu ungkapan masyhur dari seorang Guru Sufi besar asal Tasikmalaya Syeikh Ahmad Shohibul Wafa Tajul 'Arifin. Itulah sejatinya sikap bangsa Indonesia.

Oleh karena demikian sikap jiwanya maka seluruh agama di tanah air harus menjadi barisan pembela dan pengaman Pancasila. Jangan sampai ada pihak-pihak yang ingin mengotak-atik Pancasila. Jangankan itu, menyentuh pun jangan.

Baca juga : Protokol Medis Vs Teologis

Pancasila bukan untuk umat Islam, Pancasila untuk bangsa Indonesia. Begitu kata Hadrotus Syeikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul. Ya, Pancasila adalah falsafah kebangsaan, yang diambil nilai-nilainya dari Agama.

Oleh karena demikian, agenda seluruh komponen bangsa ini mengupdates konteksnya dan pesan nilainya agar bisa diterima sebagai falsafah hidup generasi milenial. Tak hanya mereka, bahkan generasi zillenials. Generasi penghuni separuh kewarganegaan Indonesia. 

Baca juga : Jubir Covid dan Leadership

Mengintrodusir nilai-nilai kebangsaan dalam Pancasila perlu packaging dan medium yang menarik selera generasi smart gadget. Generasi gen-z sering abai dan tidak peduli dengan values di mana bumi di pijak, langit di junjung. Entahlah kenapa.

Perlu cara cerdas dan kreatif bagi para pemangku negara dalam memberlakukan kebijakan dan program ideologisasi Pancasila untuk rakyat. Tidak bisa lagi cara-cara old style. It does not work at all.

Baca juga : Berkah Covid di 2024

Kepada para anggota dewan yang tidak punya sense of crisis, mending mundur saja. Kita memerlukan wakil rakyat yang mengerti prioritas apa yang diusulkan dan diputuskan di masa pandemi seperti saat ini. Semoga semua menyadari bahwa pembahasan Pancasila sudah selesai. Mari sambut era new normal dengan menjalankan norma-norma Pancasila.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.