Dark/Light Mode

Orang Kaya Lebih Takut Kena Corona

Rabu, 5 Agustus 2020 06:39 WIB
Tangkapan layar Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan pada acara Ngopi Pagi yang digelar Rakyat Merdeka, Selasa (4/8). (Foto: Youtube)
Tangkapan layar Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan pada acara Ngopi Pagi yang digelar Rakyat Merdeka, Selasa (4/8). (Foto: Youtube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski sudah dibuka lagi, mal menengah ke atas masih belum kembali normal. Sementara mal kelas menengah ke bawah sudah pulih hampir 90 persen.

Hal itu dikatakan Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan pada acara Ngopi Pagi yang digelar Rakyat Merdeka, kemarin. Kali ini, Ngopi Pagi mengambil judul: Protokol Kesehatan Di Pusat Perbelanjaan. Acara dipandu Direktur Rakyat Merdeka Kiki Iswara dan dua wartawan senior: Ratna Susilowati dan Budi Rahman Hakim.

Baca juga : Survei LSI : Warga Jember Tak Puas Dengan Penanganan Corona

Di awal obrolan, Kiki membuka diskusi dengan menanyakan kondisi pusat perbelanjaan atau mal di awal-awal pandemi hingga saat ini. “Apa sudah ada peningkatan pengunjung?” tanya Kiki.

Stefanus mengatakan, mal sempat tutup hingga 1,5 bulan, ketika corona mulai merebak di Indonesia. Tak di sangka, ketika mula-mula dibuka, omzet mal ternyata lumayan. Tidak sesepi yang diperkirakan. Sekitar 30 sampai 40 persen dari kondisi normal, sebelum pandemi. “Di awal-awal, mungkin orang sudah kangen ke mal ya,” kata Stefanus, menebak-nebak.

Baca juga : Turnamen US Open, Murray Takut Kena Corona di Perjalanan

Namun, mal kelas menengah ke atas tetap belum bisa dikatakan pulih. Karena omzetnya belum pernah melampaui di atas 50 persen dari kondisi normal. Paling banter 45 persen. Itu pun baru terjadi di jam sibuk atau peak hour. Sementara di hari libur, di atas jam 12. Ia menduga, berita dan postingan viral yang menyudutkan mal sebagai salah satu penyebab orang-orang menengah ke atas takut datang ke mal.

Ia mencontohkan, ketika ada satu saja penjaga gerai di mal yang teridentifikasi corona, langsung pemberitaan heboh. “Tapi begitu itu viral, langsung pengunjungnya turun,” keluhnya. Padahal, gerai sudah ditutup dan didisinfektan. Semua karyawan juga di tes swab.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.