Dark/Light Mode

Strategi Belanja Jor-joran Bisa Berdampak Negatif

Suntikan Stimulus Bisa Nunggu Corona Lewat?

Senin, 10 Agustus 2020 06:30 WIB
Strategi Belanja Jor-joran Bisa  Berdampak Negatif Suntikan Stimulus Bisa Nunggu Corona Lewat?

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menginstruksikan kementerian/ lembaga (KL) untuk meningkatkan belanjanya agar ekonomi di lapisan masyarakat kembali bergerak dan mencegah resesi.

Namun begitu, Peneliti Ekonomi dari Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet mengatakan, strategi belanja jor-joran ini punya kelebihan dan kekurangan, sehingga harus benar-benar diawasi pelaksanaannya. 

“Ekonomi bisa bergerak kembali jika vaksin covid sudah ditemukan. Masyarakat bisa memanfaatkan stimulus tersebut,” kata Yusuf kepada Rakyat Merdeka. 

Namun kata dia, pemberian bantuan dan stimulus tersebut belum tepat diberikan di saat kasus corona terus bertambah. 

Yusuf menerangkan, kalau diperhatikan negara-negara seperti Korea Selatan ataupun Vietnam, kedua negara itu fokus dulu untuk menurunkan kasus penyebaran virus corona lebih sebelum menggelontorkan berbagai stimulus. 

Baca juga : AHY Beri Dampak Positif Perpolitikan Di Indonesia

Sementara di Indonesia kalau dilihat secara nasional kasus penyebaran corona masih terus meningkat, dan belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. 

“Ini jadi buah simalakama di saat seperti ini. Kalau pemerintah terus mendorong aktivitas konsumsi apalagi aktivitas di luar rumah, malah berpotensi meningkatkan sebaran virus dan peningkatan jumlah orang tertular, seperti yang kita rasakan saat ini,” kata Yusuf. 

Masalah lainnya, kata dia, jika aktivitas ekonomi tidak digerakkan sesegera mungkin, pemulihan ekonomi justru akan memerlukan waktu lebih lama. 

Ia juga menyebut, saat ini kelompok masyarakat kelas menengah, khususnya menengah atas masih akan menahan aktivitas, dan juga lebih memilih untuk menabung atau istilahnya precautionary saving. 

Di sisi lain, Presiden meminta kelompok masyarakat kelas ini membelanjakan uangnya demi menggenjot perekonomian. 

Baca juga : Saran M Qodari, Hidup Berdamai Dengan Corona Lewat THC

“Benang merah dari semua ini, baik pemerintah dan masyarakat harus hati-hati mengambil keputusan agar ekonomi tidak terkontraksi lebih dalam.Yang terpenting, pemerintah harus menyalurkan anggaran program Pemulihan Ekononomi Nasional (PEN) tepat sasaran, cepat, dan berdaya guna agar pergerakan ekonomi lebih terasa,” tegasnya. 

Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, pemerintah terus mencari segala cara untuk membuat roda ekonomi kembali berputar normal di kuartal III-2020. 

Sebab jika ekonomi RI minus lagi di kuartal III-2020 maka Indonesia resmi jatuh ke jurang resesi. Budi Gunadi juga mengungkapkan, Presiden Jokowi sudah sering memberikan wejangan khususnya kepada Komite Penanganan Pemulihan Ekonomi Nasional dan Penanganan Covid-19 agar arah kebijakan yang dikeluarkan dimulai dari krisis kesehatan dan lanjut ke pemulihan ekonomi. 

“Berdasarkan arahan itu, Komite mengutamakan perbaikan di bidang kesehatan. Sebab yang membuat ekonomi anjlok adalah wabah Covid-19 yang membuat masyarakat takut berbelanja, khususnya masyarakat golongan menengah ke atas,” ujar Budi. 

Padahal, lanjut dia, hampir 60 persen dari ekonomi kita berasal dari consumerspending dan dari belanja masyarakat. 

Baca juga : BPIP Setuju Seruan Jokowi Berdamai Dengan Corona

“Nah sekarang masyarakat tidak belanja. Bukan karena uangnya tidak ada, terutama yang golongan menengah ke atas, tapi karena mereka takut untuk berbelanja. Karenanya, Presiden berpesan, agar kita menjaga daya beli masyarakat menengah ke atas. Sebab mereka masih memiliki daya beli namun mereka masih takut untuk berbelanja,” katanya lagi. 

Seperti diketahui, pemerintah telah menerapkan kenormalan baru dengan tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan.“Diharapkan masyarakat golongan menengah atas sudah berani untuk kembali berbelanja,” tegas Budi. [NOV]


 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.