Dark/Light Mode

Potensi Ekonomi Terus Digenjot

Istana Optimis RI Bebas Zona Resesi Jika Kuartal III Positif

Selasa, 11 Agustus 2020 06:30 WIB
Pemerintah optimis ekomomi kuartal tiga mulai bangkit
Pemerintah optimis ekomomi kuartal tiga mulai bangkit

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah terus bergerak cepat memulihkan ekonomi nasional. Program padat karya, bantuan pembiayaan dan stimulus menjadi andalan agar pertumbuhan kuartal tiga positif dan terbebas dari jurang resesi

Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Arif Budimanta menekankan, konsumsi masyarakat, belanja pemerintah maupun investasi domestik semakin digencarkan agar roda-roda perekonomian dapat bergerak. 

“Inilah yang juga menjadi perhatian Presiden Jokowi agar stimulus yang ada dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) segera dilaksanakan,” kata Arif di Jakarta, kemarin. 

Untuk itu, lanjut Arif, bantuan sosial, program padat karya, bantuan pembiayaan dan stimulus lainnya saat ini sedang dikebut penyalurannya. 

“Semua program ini dilakukan dengan cepat agar masyarakat dan pelaku usaha segera merasakan manfaatnya dan Indonesia terhindar dari zona resesi ekonomi,” sambung Arif. 

Baca juga : Dihadang Pandemi, Elnusa Optimis Kinerja Tetap Positif

Istana juga optimis Indonesia berpeluang lolos dari ancaman resesi ekonomi. Jika pada kuartal III-2020 laju ekonomi domestik bisa kembali bergerak ke zona positif, seperti yang terjadi di kuartal I-2020. 

Indonesia masih bisa menghindari resesi jika pertumbuhan ekonomi kita pada kuartal III ini secara tahunan dapat mencapai nilai positif,” ujar dia. 

Menurut Arif, laju ekonomi negatif pada kuartal II-2020 telah diprediksi sebelumnya sebagai konsekuensi dari adanya pandemi yang menyebabkan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Di kuartal III, Arif meyakini, Indonesia berpeluang membawa laju Produk Domestik Bruto (PDB) ke level positif setelah bergeraknya lagi aktivitas perekonomian dengan protokol adaptasi kebiasaan baru. 

“Pertumbuhan negatif atau kontraksi ekonomi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, hampir seluruh negara mengalami hal serupa. Bahkan dengan kontraksi yang lebih tajam, seperti terjadi di Uni Eropa dengan -14,4 persen, Singapura -12,6 persen, Amerika Serikat -9,5 persen dan Malaysia -8,4 persen,” ujar dia. 

Baca juga : Bos BKPM Akui Investasi Kuartal II Sulit Tercapai

Menurut Arif, hal itu menunjukkan kondisi ekonomi Indonesia relatif lebih baik dibandingkan dengan beberapa negara lain. Presiden Jokowi juga sejak jauh hari menginstruksikan penerapan kebijakan kontra siklus untuk mendorong ekonomi domestik, khususnya konsumsi masyarakat agar tidak terjadi kontraksi lebih dalam. 

Pada Juli 2020 atau awal kuartal III-2020, Arif menyebut sudah ada sinyalemen pemulihan ekonomi, yang tercermin dari kinerja industri manufaktur dan pertumbuhan kredit perbankan. Karena itu, jika momentum pemulihan bisa terus berlanjut, maka di kuartal III-2020, ekonomi Indonesia bisa segera pulih. 

“PMI (Prompts Manufacturing Index) yang meningkat dari 39,1 pada bulan Juni menjadi 46,9 pada Juli dan diharapkan bulan ini sudah bisa di atas 50. Demikian juga pertumbuhan kredit perbankan yang mulai ada tanda perbaikan pada bulan Juli lalu,” ujar dia. 

Terpisah, Sekretaris Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Raden Pardede mengatakan, pemerintah telah mengambil langkah untuk mencegah terjadinya kontraksi dan menghindari resesi. 

“Beberapa langkah dan strategi yang dilakukan pemerintah adalah bagaimana Indonesia kembali sehat dan mengembalikan kepercayaan masyarakat dari serangan Covid -19,” ujarnya. 

Baca juga : Menko Airlangga Optimis IA-CEPA Gairahkan Minat Investasi Australia

Diterangkan dia, pemerintah juga secara aktif membuat strategi untuk memproduksi dan mendistribusikan vaksin. 

Di samping itu, juga ada program bagi masyarakat yang paling membutuhkan misalnya lewat program bansos yang dilanjutkan hingga Desember 2020. 

Ada juga program untuk membantu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), dunia usaha dan program padat karya. Komitmen pemerintah, lanjut dia, memberikan rasa aman pada masyarakat dan juga ada program membantu UMKM dan dunia usaha, serta program padat karya. [NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.