Dark/Light Mode

Kisah Pejuang Sinyal Hidupkan Akses Komunikasi di Daerah Terluar dan Terpencil

Selasa, 11 Agustus 2020 09:19 WIB
Karyawan Telkomsel bekerja menghadirkan sinyal baik di daerah 3T (Foto: Dok. Telkomsel)
Karyawan Telkomsel bekerja menghadirkan sinyal baik di daerah 3T (Foto: Dok. Telkomsel)

RM.id  Rakyat Merdeka - Telkomsel terus berperan aktif menghadirkan akses telekomunikasi bagi masyarakat di kawasan tertinggal, terluar, dan terdepan (3T). Hal ini dilakukan untuk membuka akses telekomunikasi dan informasi kepada semua lapisan masyarakat. Dengan adanya kualitas layanan komunikasi yang setara dengan kota besar, diharapkan mendukung percepatan pertumbuhan sekaligus mampu menjadi katalisator dalam mempromosikan potensi daerah, juga menjadi manfaat bagi daya tarik investasi, peluang usaha, bahkan lapangan kerja baru.  

Upaya Telkomsel menghadirkan jaringan telekomunikasi di daerah sebenarnya tak mudah. Para pekerja di garis depan sering menghadapi kendala tak terduga. Akses yang sulit, kendala komunikasi, juga dukungan infrastruktur minim. Apalagi jika bertugas di daerah konflik, nyawa jadi taruhan. Namun, semua itu tak membikin patah semangat. 

Baca juga : Pemerintah Sudah Siapkan Skema Subsidi Pulsa Internet

Contohnya Moch Azizil Hamid, karyawan Telkomsel yang bekerja sebagai Consumer Sales Operation di Atambua. Ia tak lelah mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya sarana telekomunikasi. Ia berjuang mempertahankan pelanggan yang ada di kawasan perbatasan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL). Tak jarang, untuk bertemu pelanggan butuh waktu sekitar 4 jam lebih ke kabupaten tertentu. Kendala bahasa serta kompetensi ketika melakukan edukasi ke outlet dan juga fasilitas kesehatan yang alakadar.  

Agar hasil kerja maksimal, ia berbaur, berusaha mengenal banyak orang, berkenalan dengan mitra outlet yang punya hobi sama, ataupun warga warga lokal yang jualan ikan bakar. “Semakin banyak kenalan akan semakin nyaman berada di lokasi,” ucapnya, dalam keterangan yang diterima redaksi, Selasa (11/8).

Baca juga : Peran Media Menyajikan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

Agar tak penat, ia membiasakan menikmati diinginnya perbukitan Fulan Fehan, deru ombak Pantai Tanjung Bastian, hingga menikmati sedapnya cakalang bakar di Wini. Di daerah, ia berpikir kreatif. Misal membuat tutorial program yang diberi judul #kelasmalam alias Kami Ulas Supaya Kaka Paham yang akan digunakan untuk mengedukasi Sales Force (SF) dan Outlet terkait dengan produk atau program baru. Laki-laki kelahiran Sidoarjo itu menyebut, tak jarang bersama karyawan lain, ia berbagi pengalaman, agar bisa bekerja optimal di area penugasan.

Sementara Umar Hasan, Staff Radio, Transport And Power Operation (RTPO) Merauke mengisahkan, menjaga komunikasi di daerah terluar, di area yang masih banyak konflik seperti Papua, sungguh tak mudah. Kendala seperti akses ke pedalaman, perjalanan jauh, kesulitan komunikasi, hingga pemadaman listrik, menjadi makanan sehari-hari. Pernah suatu ketika, dalam perjalanan ke site Oksibil di kabupatan Pegunungan Bintang, ada beberapa penjaga berseragam tapi tidak tampak seperti anggota keamanan yang berjaga di sebuah rumah belakang site.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.