Dark/Light Mode

Kisah Pejuang Sinyal Hidupkan Akses Komunikasi di Daerah Terluar dan Terpencil

Selasa, 11 Agustus 2020 09:19 WIB
Karyawan Telkomsel bekerja menghadirkan sinyal baik di daerah 3T (Foto: Dok. Telkomsel)
Karyawan Telkomsel bekerja menghadirkan sinyal baik di daerah 3T (Foto: Dok. Telkomsel)

 Sebelumnya 
“Kami disamperi saat menjelang malam untuk tidak beraktivitas, sambil orang-orang tersebut memegang senjata. Tapi hari itu berlangsung aman,” kenangnya. 

Pengalaman pulang ke Merauke dari Oksibil juga tidak kalah menegangkan. Ia mengenang, di bulan Desember 2018, ketika itu banyak orang yang pulang ke kampung halaman dari Oksibil untuk Natal bersama keluarga. Pesawat semua penuh, hanya akan ada penerbangan ke Jayapura yang kosong seminggu setelah hari terakhir bekerja di Oksibil. Tiba-tiba, ia mendapat info akan ada pesawat perintis yang memuat barang ke Tanah Merah Bovendigoel, 30 menit lagi akan terbang. Tanpa ba-bi-bu, ia ke bandara untuk naik pesawat. Rupanya, tanpa kursi, maupun safety belt. Penerbangan 30 menit melalui pegunungan di kabupaten Pegunungan Bintang, hingga sampai di Tanah Merah dengan aman. 

Baca juga : Pemerintah Sudah Siapkan Skema Subsidi Pulsa Internet

“Mudah-mudahan pekerjaan saya membantu banyak orang di ujung timur Indonesia. Ketika itu menghidupkan 4G pertama kali saat bulan Ramadan 2018 di Yahukimo. Senyum terlihat di wajah wajah yang saya temui, seperti guru sekolah dasar, juga warga sekitar,” ucapnya. 

Sebagai seorang pejuang sinyal, susah senang ia terima dan jadikan pengalaman. Ia gembira, karena membantu menyambungkan orang ke orang dari daerah remote dari genggaman mereka. “Semoga semua yang perjuangkan sebagai karyawan Telkomsel di ujung timur Indonesia menjadi pengalaman hidup dan energi positif yang bisa kami bawa terus dan bisa kami tularkan,” ucapnya.  

Baca juga : Peran Media Menyajikan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

Berkat para pekerja Telkomsel di garis depan itulah, daerah terpencil seperti Desa Taratak Bancah Sumatera dengan jumlah penduduk sekitar 500 jiwa yang dikelilingi oleh bukit, kini mampu menikmati layanan telekomunikasi. Begitu juga desa Wokoklibang yang terletak di bagian barat Pulau Adonara yang masih menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggata Timur, dimana akses menuju Desa yang dikelilingi lahan hutan kemiri dan harus dijangkau menggunakan kapal laut dan  tiga jam perjalanan darat, kini sudah menikmati akses telekomunikasi. Semua itu, berkat kerja keras para karyawan Telkomsel di garis depan. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.