Dark/Light Mode

Petani Sawit Minta Dilibatkan Dalam Program Energi Ramah Lingkungan

Jumat, 14 Agustus 2020 23:25 WIB
Ilustrasi petani sawit. (Foto: Antara)
Ilustrasi petani sawit. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) mendorong pemerintah agar mengikutsertakan pelaku usaha perkebunan sawit skala rakyat dalam program biodiesel 30 persen (B30). SPKS merasa program energi ramah lingkungan belum sepenuhnya dirasakan petani sawit. 

“Selama ini rantai pasok biodiesel tanpa petani sawit. Industri biodiesel hanya menguntungkan korporasi sawit,” kata Sekjen SPKS Mansuetus Darto dalam sebuah webinar, Jumat (14/8).

Baca juga : Pertamina Mantapkan Posisi Sebagai Perusahaan Energi Kelas Dunia

Bahkan, Darto menyebut perlunya lembaga tinggi negara dan aparat penegak hukum untuk turut serta dalam mengawasi proses pengembangan industri sawit di Tanah Air. 

Ke depan, SPKS berharap negara bisa hadir bagi petani sawit kecil dengan memberi tempat sebesar 30 persen untuk biodiesel dalam program B30. Sehingga kemudian pada tahun keempat dapat dioptimalkan hingga 100 persen. 

Baca juga : Agar Anak Sehat, Kemenpora Luncurkan Program Siolga

Sebagai diketahui, program B30 merupakan bahan bakar minyak yang terdiri dari campuran 30 persen biodiesel dan 70 persen solar. Penerapan B30 disebut-sebut bisa mengurangi impor solar sebesar 8 hingga 9 juta kiloliter.

Besaran tersebut setara dengan penghematan hingga Rp 70 triliun. Adapun, target B50 diharapkan bisa terselenggara pada periode 2021 mendatang. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.